• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Sabtu, 22 November 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Berita
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
Home Keluarga

Anak Bukan Investasi dan Orangtua Bukan tabungan

Fardhan Al-Ghifari oleh Fardhan Al-Ghifari
Jumat, 15 Agustus 2025
in Keluarga
1 0
Anak Bukan Investasi dan Orangtua Bukan tabungan

Dalam dinamika kehidupan keluarga, sering kali muncul anggapan tak tertulis yang diwariskan turun-temurun “Anak adalah investasi dan orangtua adalah tabungan.” Ungkapan ini mungkin terdengar seperti sekadar metafora, namun dalam praktiknya, cara berpikir semacam ini bisa melahirkan hubungan yang penuh tekanan, ekspektasi berlebihan, dan beban emosional yang tidak sehat bagi kedua belah pihak.

Banyak orangtua, terutama dimasa lalu, memandang anak sebagai “jaminan masa depan” seseorang yang kelak akan merawat, membiayai, dan membalas jasa mereka ketika tua. Pandangan ini lahir dari kondisi sosial dan ekonomi saat jaminan pensiun belum ada, biaya hidup semakin tinggi, dan keluarga menjadi satu-satunya sumber dukungan.

Namun di era modern, pendekatan ini berisiko menempatkan anak pada posisi “beban moral” yang terlalu besar. Anak bukanlah proyek investasi yang harus memberi “imbal hasil” sesuai modal yang telah ditanamkan orangtua. Mereka adalah individu dengan kehidupan, cita-cita, dan pilihan mereka sendiri.

Begitu pula sebaliknya, menganggap orangtua sebagai “tabungan” tempat untuk meminta bantuan finansial tanpa batas dapat membuat hubungan keluarga terjebak dalam pola ketergantungan yang tidak sehat. Orangtua pun berhak menikmati masa tuanya tanpa terus-menerus terbebani masalah finansial anaknya.

Saat hubungan dibangun atas dasar “balas budi” atau “pemberian kembali”, kasih sayang dapat terkikis. Hubungan menjadi transaksional, setiap bantuan atau pengorbanan menjadi hitung-hitungan.

Anak merasa bersalah jika tak mampu memenuhi harapan orangtua, sementara orangtua merasa kecewa jika anak tak memberi imbalan yang diharapkan. Disinilah emosional dan mental diacuhkan. Anak yang dibesarkan dengan ekspektasi “membalas” cenderung mengorbankan kebahagiaan dan tujuan pribadinya demi memenuhi tuntutan keluarga. Padahal paradigma tersebut menggangu perkembangan seseorang.

Orangtua membesarkan anak bukan karena berharap balasan materi, melainkan karena cinta. Begitu pula anak, menghormati dan menyayangi orangtua tanpa merasa itu adalah “hutang” yang harus dilunasi. Na’as, meraka fokus pada cinta tanpa syarat.

Hubungan keluarga seharusnya dibangun atas dasar kasih sayang, saling menghormati, dan dukungan yang tulus, bukan semata pertukaran manfaat. Anak bukanlah investasi yang harus memberi keuntungan dimasa depan, dan orangtua bukanlah tabungan yang bisa diambil sewaktu-waktu.

“Kita semua adalah manusia dengan jalan hidup masing-masing. Ketika cinta dan kepedulian menjadi landasan, hubungan keluarga akan tumbuh lebih hangat, sehat, dan saling melengkapi”.

Penulis: Fardhan Al-Ghifari

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Fardhan Al-Ghifari

Fardhan Al-Ghifari

Info Terkait

Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah
Keluarga

Anakku bukan Milikku

Senin, 10 November 2025
Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah
Keluarga

Ayah adalah Sang Pendidik Utama

Rabu, 29 Oktober 2025
Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah
Keluarga

Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah

Sabtu, 25 Oktober 2025
Keluarga

Keluarga Bukan Sekadar Rumah: Tentang Emosi, Dukungan dan Rasa Pulang

Kamis, 23 Oktober 2025
Menyulam Kehidupan Baru Pasca Perceraian
Keluarga

Menyulam Kehidupan Baru Pasca Perceraian

Rabu, 20 Agustus 2025
Dari Proklamasi ke Ruang Keluarga, Ruang Aman untuk Tumbuh dan Berkembang
Keluarga

Dari Proklamasi ke Ruang Keluarga, Ruang Aman untuk Tumbuh dan Berkembang

Minggu, 17 Agustus 2025

Info Terbaru

“Konser di Langit Malam” Kolaborasi NN Jabar & Panji Sakti

Jumat, 21 November 2025

Mari Bergabung di MCDAYS 2025 – Bertransformasi, Bersama Tumbuh & Berinovasi

Jumat, 21 November 2025

Seorang Anak Tewas Tenggelam di Kubangan Proyek Perumahan di Lagadar Margaasih

Kamis, 20 November 2025

Hadiri Kajian MT Uswatunnisaa Darul Hikam “The Power of Bismillah”

Kamis, 20 November 2025

Video

  • All
  • Video

“Konser di Langit Malam” Kolaborasi NN Jabar & Panji Sakti

Jumat, 21 November 2025

Kajian Tafsir Tematis MT Ummahatul Qurani bersama Ustdz. Devi Sopiah

Jumat, 14 November 2025
Liputan Khusus – Hari Santri Nasional 2025 PAC Fatayat NU Cimahi Utara

Liputan Khusus – Hari Santri Nasional 2025 PAC Fatayat NU Cimahi Utara

Senin, 3 November 2025

Liputan Khusus – Pelatihan Konvensi Hak Anak bagi Pengusaha di Kota Bandung 2025

Minggu, 2 November 2025
[radio_player id="3"]
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Harmoni Online

  • Berita
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • Keluarga
  • Ekonomi
  • Etalase
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Unik
  • Wisata
  • Religi
  • Video
  • Foto

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist