• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Rabu, 6 Agustus 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Berita
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
Home Keluarga

Toxic Parenting dan Luka Batin Anak

Rifqi Achmad Salmun oleh Rifqi Achmad Salmun
Rabu, 6 Agustus 2025
in Keluarga
1 0
Source Picture: Pinterest

Dalam keluarga, cinta sering kali diungkapkan dengan cara yang tidak sepenuhnya tepat. Orang tua merasa telah memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka tentang pendidikan, pakaian, makanan, dan tempat tinggal yang layak. Namun, tanpa disadari, pola asuh yang salah justru meninggalkan luka batin mendalam yang tak terlihat oleh mata, fenomena ini dikenal sebagai toxic parenting.

Toxic parenting adalah pola pengasuhan yang merugikan secara emosional, psikologis, atau bahkan fisik bagi anak, meskipun orang tua tidak selalu melakukannya dengan niat buruk. Bentuknya bisa bermacam-macam, baik itu kritik berlebihan, kontrol yang terlalu ketat, pengabaian emosional, membandingkan anak dengan orang lain, atau memaksakan ekspektasi tinggi tanpa mempertimbangkan kondisi anak.

Contohnya, ketika seorang ibu berkata, “Kenapa nilai kamu cuma 80? Anak tetangga bisa 100,” ia mungkin berpikir sedang memotivasi, padahal itu bisa meruntuhkan kepercayaan diri anak. Dalam jangka panjang, ucapan-ucapan seperti ini tertanam dalam pikiran dan berkembang menjadi rasa rendah diri, kecemasan, bahkan depresi.

Berbeda dengan luka fisik, luka batin akibat pengasuhan yang toxic sering kali tidak tampak secara langsung. Anak yang tumbuh di lingkungan seperti ini mungkin terlihat baik-baik saja, namun dalam dirinya tersimpan konflik emosi yang belum selesai. Mereka bisa menjadi pribadi yang terlalu perfeksionis, sulit mempercayai orang lain, atau selalu merasa tidak cukup baik.

Dan pentingnya edukasi dan kesadaran orang tua dalam mendidik anak, karna orang tua tidak dilahirkan dengan pengetahuan mengasuh anak secara otomatis. Itulah mengapa edukasi pengasuhan menjadi sangat penting. Banyak orang tua masih membawa pola asuh lama dari generasi sebelumnya, yang sering kali mengandung unsur kekerasan verbal atau tekanan psikologis. Tanpa disadari, trauma masa lalu itu diwariskan kembali ke generasi berikutnya.

Melalui seminar, kelas parenting, buku, atau bahkan media sosial, orang tua masa kini sudah memiliki banyak akses untuk belajar bagaimana membesarkan anak secara sehat. Misalnya, dengan belajar mengenali inner child mereka sendiri, orang tua bisa lebih bijak dalam merespon perilaku anak dan tidak bereaksi berdasarkan luka masa lalu.

Begitupun tentang Kesehatan mental bukan hanya tentang individu, tapi juga sistem dalam keluarga. Jika satu anggota keluarga mengalami tekanan mental, maka akan berdampak pada dinamika keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas.

Membiasakan komunikasi terbuka, mendengarkan tanpa menghakimi, dan menciptakan ruang aman bagi anak untuk berekspresi adalah fondasi yang harus dibangun sejak dini. Anak yang merasa didengar akan tumbuh dengan rasa percaya diri.

Ketika masalah emosional dalam keluarga mulai terasa berat atau berlarut-larut, jangan ragu untuk melibatkan pihak ketiga yang profesional yaitu konselor atau psikolog keluarga. Konselor dapat membantu menjembatani komunikasi antar anggota keluarga, mengidentifikasi pola toxic, dan merancang strategi untuk memperbaikinya.

Na’as, di Indonesia, masih banyak stigma terhadap konsultasi psikologis. Banyak keluarga merasa malu jika harus ke psikolog, seolah-olah mereka merasa “gagal” sebagai orang tua. Padahal, mencari bantuan justru adalah langkah bijak untuk menciptakan keluarga yang sehat secara emosional.

Dalam hal ini anak-anak bukanlah lembaran kosong, melainkan pribadi yang sedang tumbuh dengan emosi yang kompleks. Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian dan masa depan anak. Maka penting untuk selalu mengevaluasi pola asuh yang digunakan, membuka diri terhadap perubahan, dan berani meminta bantuan jika dibutuhkan.

Toxic parenting bukan sesuatu yang mudah diakui, namun bisa diatasi jika ada kesadaran, niat berubah, dan dukungan yang tepat. Karena luka batin mungkin tidak terlihat, tapi dampaknya bisa menetap sepanjang hayat.

Ditulis Oleh: Fardhan Al-Ghifari

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Rifqi Achmad Salmun

Rifqi Achmad Salmun

Info Terkait

Langkah Praktis untuk Melindungi Diri dan Keluarga dari Ancaman KDRT
Keluarga

Langkah Praktis untuk Melindungi Diri dan Keluarga dari Ancaman KDRT

Senin, 2 September 2024
Keluarga

4 Tips Mempererat Ikatan Keluarga di Tengah Gempuran Media Sosial

Senin, 12 Agustus 2024
Fatherless Berdampak Buruk Bagi Prestasi Anak, Mitos atau Fakta?
Keluarga

Fatherless Berdampak Buruk Bagi Prestasi Anak, Mitos atau Fakta?

Kamis, 8 Agustus 2024
Keluarga

Menyoal Pekerjaan Ramah Keluarga, Antara Urgensi & Tantangan Implementasinya

Rabu, 31 Juli 2024
Manfaatkan Hari Kerja, Ini Dia 3 Tips Meluangkan Waktu Dengan Keluarga di Tengah Kesibukan
Keluarga

Manfaatkan Hari Kerja, Ini Dia 3 Tips Meluangkan Waktu Dengan Keluarga di Tengah Kesibukan

Selasa, 30 Juli 2024
HARGANAS | Hari Keluarga Nasional Ke 31 – Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas
Keluarga

HARGANAS | Hari Keluarga Nasional Ke 31 – Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas

Senin, 29 Juli 2024
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Harmoni Online

  • Berita
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • Keluarga
  • Ekonomi
  • Etalase
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Unik
  • Wisata
  • Religi
  • Video
  • Foto

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist