Bandung – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat tengah bersiap menyelenggarakan KPID Award ke-18, ajang tahunan yang menjadi barometer penghargaan tertinggi bagi lembaga penyiaran di Jawa Barat. Perhelatan yang dikenal dengan sebutan “Anugerah Penyiaran” ini dijadwalkan berlangsung pada 10 November 2025 di Gedung Sabilulungan, Kabupaten Bandung.
Ketua KPID Jawa Barat, Dr. Adiyana Slamet, S.IP., M.Si., menegaskan bahwa penyelenggaraan KPID Award bukan sekadar seremoni, melainkan upaya serius dalam mendorong kualitas dan tanggung jawab penyiaran di daerah. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menyukseskan acara ini.
“Kegiatan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Harus melibatkan seluruh lembaga penyiaran yang ada di Jawa Barat,” ujar Adiyana dalam rapat koordinasi di Aula KPID Jabar, Bandung, Rabu (30/7/2025).
KPID Jabar telah melakukan pendekatan dengan berbagai pihak terkait. Salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten Bandung, yang menyatakan komitmennya untuk menjadi tuan rumah gelaran tahun ini. Bupati Bandung Dadang Supriatna disebut telah menyambut baik rencana tersebut.
Selain pemerintah daerah, KPID juga telah menjalin komunikasi intensif dengan TVRI Jawa Barat sebagai salah satu mitra utama dalam proses penyiaran atau media pool. Respons positif pun telah diberikan pihak TVRI.
“Kami sudah komunikasi dengan TVRI Jawa Barat, dan mereka menyatakan siap mendukung,” kata Adiyana.
Meski demikian, Adiyana tak menampik bahwa tantangan di lapangan cukup kompleks. Ia bahkan menyebut kondisi saat ini lebih menantang dari masa pandemi COVID-19, terutama dari sisi teknis dan pendanaan. Namun dengan waktu persiapan yang masih tersisa lebih dari dua bulan, ia tetap optimis seluruh proses akan berjalan sesuai rencana.

“Kami terus membuka ruang dialog dan kolaborasi. Pertemuan ini digelar untuk menghimpun masukan dari semua pihak. Kita ingin KPID Award 2025 berlangsung sukses dan memberikan dampak nyata,” ujarnya.
“Spirit anugerah penyiaran ini takkan berkurang untuk forum silaturahmi dan apresiasi kepada lembaga penyiaran yang sudah memberikan sumbangsih begitu besar terhadap pembangunan sumberdaya manusia di era disrupsi yang mengepung saat ini,” kata Adiyana.
KPID Award ke-18 akan mengusung semangat penghargaan terhadap konten siaran yang tidak hanya informatif dan menghibur, tetapi juga sarat nilai edukatif serta menjunjung tinggi etika penyiaran. Terdapat tujuh kategori utama yang akan dinilai oleh tim juri independen dan profesional:
- Program Hiburan Seni Budaya Lokal – Radio dan TV (Non SSJ)
- Program Lokal SSJ – Radio dan TV
- Program Siaran Perempuan dan Anak – Radio dan TV
- Talk Show Bertema Jawa Barat – Radio dan TV
- Program Siaran Peduli Lingkungan Hidup – Radio dan TV
- Kategori Industri Peduli Penyiaran
- Lifetime Achievement – Penghargaan khusus bagi tokoh yang berjasa dalam dunia penyiaran.
Adiyana berharap kategori-kategori tersebut bisa menjadi pemacu bagi lembaga penyiaran untuk semakin inovatif, bertanggung jawab, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kita ingin siaran yang mendidik, membangun identitas lokal, dan berpihak pada kepentingan publik. Melalui award ini, kita beri penghargaan bagi mereka yang konsisten menghadirkan itu,” katanya.
Lebih dari sekadar ajang internal industri, KPID Award juga diharapkan menjadi momentum untuk membangun literasi publik terhadap dunia penyiaran. Penyelenggaraan tahun ini dirancang lebih terbuka dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai sesi, mulai dari diskusi hingga pemberian suara (people’s choice) untuk kategori tertentu.
Acara ini juga diproyeksikan menjadi bagian dari kampanye literasi media yang tengah digencarkan KPID Jabar, seiring dengan pesatnya perkembangan platform digital dan ancaman disinformasi.
“Kami ingin masyarakat paham mana siaran yang layak dikonsumsi, mana yang menyesatkan. KPID Award adalah cara kami menyampaikan standar itu dengan pendekatan apresiasi,” tegas Adiyana.
KPID Jabar menekankan bahwa penghargaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tapi refleksi atas kerja kolektif semua pihak dalam menjaga ekosistem penyiaran yang sehat. Oleh karena itu, KPID terus membuka ruang bagi kritik dan masukan agar pelaksanaan KPID Award tahun ini lebih inklusif, transparan, dan berdampak jangka panjang.
“Semua ini adalah bagian dari upaya kami mewujudkan penyiaran yang mencerdaskan dan relevan dengan nilai-nilai lokal. Kami butuh dukungan semua pihak, dari lembaga penyiaran, pemerintah, hingga masyarakat,” tutup Adiyana.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen terhadap kualitas penyiaran, KPID Award 2025 diharapkan menjadi ajang penghargaan yang tidak hanya membanggakan Jawa Barat, tetapi juga menjadi inspirasi nasional dalam membangun penyiaran yang bermartabat. [idg_gpwk]