• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Kamis, 18 Desember 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Berita
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
Home Religi

Kajian Halal Life Style “Gaya Elit, Ekonomi Sulit” oleh Ust. Rifky Ja’far Thalib

TV Harmoni oleh TV Harmoni
Minggu, 20 Juli 2025
in Religi
0 0


Masjid TSM Bandung
MT Hijabersmom community
Ahad, 20 Juli 2025
Note by : lucyrustikasari

Doa :  “Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thoyyiban wa ‘amalan mutaqabbalan” === “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yg bermanfaat, rezeki yg baik, dan amal yg diterima”.
Ada 3 kebaikan yg kita minta dlm doa tsb, yaitu :

1. “Ilman naafi’an” =  ILMU.
Kita harus punya ilmu, sebab ilmu itu pembuka semuanya, karena tidak ada kebaikan yg Allaah hantarkan pd seorang muslim, kecuali Allaah hantarkan lewat ILMU.

Ketika punya ilmu, dlm kondisi punya rizki, menjadi baik, dlm kondisi kekurangan/sempit rizki, tetap baik, juga dlm kondisi sakit, tetap baik, dlm kondisi sehat juga tetap jadi baik, dsb, sebab yg menghiasi dirinya adalah ILMU –nya.

Ulama Hasan Al Basri, ketika ditanya oleh temannya : “Mengapa anda tidak pernah kelihatan merendah di depan orang2 yg kaya ataupun pemimpin, bahkan anda bersikap sok/pe-de”. Maka jawabnya yaitu : “Sebab mereka butuh apa yg aku punya (yaitu ilmu), & aku tidak butuh dg apa yg mereka punya (yaitu kekayaan)”.

Maka jika ingin segala kebaikan ada dlm hidup kita, maka awali dg ILMU.

Karena jika sudah punya ilmu, hidup akan tenang, ketika punya masalah apapun, selama punya kendali ilmu, maka hidup akan aman.

Dan sebagaimana kebaikan di setiap keadaan itu harus diawali dg ilmu, maka rumah tangga pun perlu punya ilmu, karena utk bisa sabar pun butuh punya ilmu.

Seperti juga nabi Khidir a.s, menolak nabi Musa a.s, utk jadi muridnya, sebab kata nabi Khidir a.s, : “Kamu tidak akan sabar bersamaku”. QS. Al Kahfi ayat 67-68. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قَا لَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
“Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.”.

وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا
“Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”.

Artinya : Utk cari ilmu perlu sabar, dan tidak mungkin bisa sabar atas sesuatu yg engkau tidak punya ilmunya.

Seperti : Petani ketika menanam padi, dari benih yg ditanam, 3 hari kemudian keluar daun spt rumput, ditunggu lagi sampai 1 bulan, tetap spt rumput, jika tidak punya ilmu, tidak bisa utk sabar & akan menyangka yg tumbuh itu hanya rumput & dibongkar/dibabat habis rumput tsb. Tapi jika punya ilmu, tunggu sampai 2 bulan, baru keluar 1 bulir padi, hingga keluar bulir2 semakin banyak & kalau sudah 3 bulan baru siap utk dipanen.

Artinya : Ilmu yg membuat bisa sabar (menanti sampai 3 bulan). Dalam hal apapun juga, kita tidak akan bisa sabar jika tidak dibekali dg ilmu.

Apalagi dlm rumah tangga, istri menghadapi suami, atau suami menghadapi istri (mahluk terumit yg ada di semesta ini), jika tidak kuat sabarnya, pasti akan cepat meminta cerai atau ganti suami/istri.

Begitu juga tahajud, semua orang tahu tahajud itu baik, tetapi jika kurang sabar melawan rasa kantuk, tidak akan tahajud.

Jika ilmu sudah punya, semua terserah Allaah. 

2. “Rizqan thoyyiban” = RIZKI YG BAIK :
Jika sudah punya ilmu, maka kita mengerti mana rizki yg baik & mana rizki yg tidak baik.
Di zaman Umar Bin Khatab r.a, orang yg tidak berilmu dilarang masuk pasar utk berjual beli, maka pasar hanya utk orang yg punya ilmu/orang yg tahu mana yg thoyib & mana yg haram, karena transaksi yg haram akan mencelakai dirinya, keluarganya & banyak orang. 

Artinya : Jika sudah punya ilmu, tidak usah risau masalah uang/rizki, karena ilmu akan memberikan pd kita, apapun yg kita kehendaki.

Seperti kisah Sulaiman bin Malik bin Marwah ketika menasehati anaknya : “Jadilah kamu orang yg memiliki ilmu, sebab ilmu tidak terkalahkan oleh apapun, jika sudah punya ilmu rezeki & kemuliaan akan datang dg sendirinya”.

3. “‘Amalan mutaqabbalan” = AMAL YG DITERIMA :
Amal/doa yg diterima = amal/doa dari rezeki yg halal, & semuanya itu berangkat/berawal dari ILMU.

Gaya elit, ekonomi sulit, umumnya terjadi pd orang yg suka gengsi-an, suka flexing, suka kumpul dg orang2 kaya. Padahal sejatinya antara kaya & miskin bukan kehendak manusia, itu pilihan Allaah. Tetapi bagaimana caranya dalam keadaan kaya ataupun miskin itu selalu dapat kemulian yg sama dihadapan Allaah. Tapi tentu kemuliaan tidak terletak pd gaya sok elit, dan orang miskin yg bersahaja, tidak minta2/ gaya hidupnya apa adanya, lebih mulia drpd orang kaya yg memalukan/norak/gayanya kampungan.

Artinya kemuliaan bisa di dapat dari bagaimana cara menyeimbangkan antara kemampuan & gaya hidup, & jangan ke makan gengsi & jangan ke makan/ikut arus circle orang2 sosialita.

Bagaimana orang miskin bisa mulia dg kemiskinannya dimata Allaah & dimata manusia  :

1. QONA’AH :
Ridha dg ketetapan Allaah, merasa adil dg pemberian Allaah, merasa cukup & tidak protes atas apapun pemberian Allaah.
Qana’ah ini adalah derajat terendah utk bisa mulia dg kemiskinan, dan yg terpenting adalah : Tidak protes dg apa yg Allaah beri. Allaah beri 100. ribu, tidak masalah, Allaah beri 1 juta, tidak masalah.

Qana’ah = orang miskin mulia dg kemiskinannya = hidupnya tenang, menikmati apa adanya/apapun pemberian dari Allaah.
Tetapi qana’ah bukan hanya utk orang miskin, qana’ahnya orang kaya adalah dermawan & tidak sombong. Orang miskin dituntut utk qana’ah, biasa, sebab tidak ada pilihan lain.

Kata nabi : “Qana’ah lah dg apa yg Allaah beri, maka kamu menjadi manusia yg paling kaya”. Kaya disini bukan kaya harta tetapi kaya HATI.

Dan kata nabi : “Kaya bukan melimpahnya aset/harta/kemewahan, tetapi karena kaya hati”. Sebab terkadang ada orang yg kaya tapi minta2 ( = hatinya miskin), punya banyak harta tapi tidak pernah merasa puas selalu merasa kurang, bahkan kata nabi : “Manusia jika punya satu lembah emas, akan minta lembah emas yg ke dua, lalu minta lagi yg ke tiga, ke empat, dsb sampai ia meninggal”. Karena harta jika dituruti tidak akan ada puas2nya/kenyang2nya. Tapi ada juga orang yg miskin tapi tidak minta2, kecuali minta pd Allaah ( = hatinya kaya).

Maka Allaah mengingatkan dengan QS. At Takasur : Bhw kemewahan/bergaya elit itu akan menjadikan kita terlena, gak faham hingga tau2 mati, jika sudah mati baru mengerti & menyesal.

Orang miskin qana’ah, sebab ia tahu Allaah Maha Adil. Dan orang kaya diminta Allaah utk qana’ah, qana’ahnya orang kaya dg cara BERBAGI dg apapun yg telah Allah beri yg melampaui kebutuhannya.

Orang miskin berat dg kemiskinannya, tapi orang kaya merasa berat dg kekayaannya, yaitu merelakan apa yg melebihi kebutuhannya utk berbagi pd orang miskin.

Kisah : Ibrahim bin Adhan & Syaqi, ketika Ibrahim ditanya bagaimana keadaanmu, ia menjawab : “Ketika aku dapat nikmat ia bersyukur & jika tidak dapat, maka ia bersabar”. Lalu kata Syaqi, itu spt anjing Balkan yg jika diberi majikannya ia senang & berterimakasih, jika tidak diberi ia duduk diam & sabar menunggu majikannya memberinya.

Maka kata Syaqi : “Aku jika diberi nikimat akau berbagi sampai dg habis & ketika tidak diberi maka aku bersyukur”.

Dan ini luar biasa, karena : Ketika Allaah tidak memberi, bukan karena Allaah tidak mampu/Allaah marah, tapi Allaah menjaga kita dari kesombongan jika kita diberi.

Artinya karena Kelembutan & Rahmat/Kasih sayangnya Allaah kpd kita, shg kita patut bersyukur karena Allaah menjaga kita dari kesombongan.

2. BERSYUKUR :
Bagi yg rizkinya kurang/miskin, Allaah minta utk bersyukur, naik level dari qana’ah menjadi bersyukur. Ketika Allaah jadikan kita sesuai pilihan Allaah/Allaah takdirkan miskin & itu utk kebaikan kita. Maka jangan hanya qana;ah tetapi harus naik level, sampai bisa bersyukur. Sebab jika kita Allaah takdirkan kaya, mungkin kita tidak ada di pengajian, tapi lagi shooping, healling atau travelling.

Maka levelnya harus naik, bukan hanya ridho dg pemberian Allaah, tetapi bersyukur dg apapun keadaan kita/mensyukuri kemiskinan yg Allaah takdirkan.

Syukur menjadikan apapun yg terjadi dari Alhamdulillah pertama, ke Alhamdulillah berikutnya.

Hati yg dimanage/dikelola/ditata dg baik, ketika ditimpa musibah tetap bisa bersyukur kpd Allaah.

Dengan musibah, tetap bisa mengucapkan Alhamdulillah, dan Alhamdulillah yg satu akan memindahkan pd posisi Alhamdulillah yg berikutnya, hingga akan datang Alhamdulillah yg ketiga, ke empat, dst, hingga mampu bersyukur dari musibah menjadi nikmat.

Baca juga  Hadiri Kajian MT Thohirul Qolbi "Mental & Emosional ala Islam" bersama Ust.Lukman Nurhakim,Lc

Bersyukur karena yakin pilihan Allaah yg terbaik. Bersyukur atas kebaikan apapun yg dipilihkan oleh Allaah, sebab jika kita pilih sendiri akan kacau. Maka ikut aturan Allaah saja, karena jika kita yg atur sendiri malah jadi ruwet.

Kata Umar Bin Khatab r.a : “Jika aku disuruh memilih mendesign kehidupanku mulai dari diciptakan hingga ketika meninggal, maka aku memilih apa2 yg dipilihkan Allaah, sebab aku yakin pilihan Allaah pasti lebih baik/terbaik drpd pilihanku”.

Kebaikan yg paling baik adalah yg Allaah pilihkan utkku.

Kisah Raja yg punya asisten yg selalu yakin apapun yg terjadi pasti itu yg terbaik/sebuah kebaikan, maka ketika jari Raja terputus & asisten tsb tetap mengatakan bhw itu sebuah kebaikan, Rajapun marah & memenjarakannya. Hingga saat berburu Raja tsb melewati batas wilayahnya & ditangkap oleh orang2 diluar wilayahnya & hendak dijadikan tumbal, tapi ketika diperiksa jarinya tidak ada satu shg dianggap cacat & dilepaskan tidak dijadikan tumbal, shg Raja tsb selamat. Lalu Raja teringat asistennya & melepaskannya dari penjara, sebab Raja yakin terpotongnya jarinya itu yg terbaik utknya.

Artinya : Apa yg Allaah pilihkan/yg terjadi, itu pasti yg terbaik, maka kita jangan sok benar/sok tahu.

Sesuatu yg terbaik itu apa yg dipilihkan Allaah utk kita, termasuk kurangnya rizki/miskin. Sebab saat kita miskin, kita berharap jika kita kaya kita akan buat masjid, dsb, dsb. Tetapi belum tentu jika Allaah takdirkan kita kaya, bisa jadi kekayaan tsb bukan utk bangun masjid. 

Maka jangan pernah menyesali apa yg Allaah takdirkan/Allaah pilihkan dlm hidup kita. Dan bersyukurlah atas apapun keadaan yg Allaah berikan.

Seperti nabi Yusuf a.s, jika boleh memilih tentu ingin tetap bersama ayahnya & tidak mau masuk sumur & dijual sbg budak, tapi justru dg dimasukan ke dlm sumur tsb, menjadi takdirnya, sumur tsb menjadi batu loncatan pertama utk menjadi orang mulia di kerajaan Mesir.

Maka takdir Allaah itu harus kita syukuri, termasuk takdir miskin.

Maka cari alasan utk selalu bersyukur di setiap keadaan walaupun dlm keadaan miskin tetap harus disyukuri, spy ekonomi sulit tidak perlu bergaya elit. Jadi orang jangan malu2in, biasa saja & mampu beradaptasi kesana ok, kesini ok. 

3. BERBAGI :
Jangan berkecil hati ketika miskin, tetap bisa utk berbagi sebab Allaah tidak melihat besar-kecilnya/berat-ringannya, yg Allaah lihat adalah spiritnya/semangatnya/kemauannya.

Kisah seorang murid yg mendatangi gurunya, ingin membawa buah tangan, tapi tidak memiliki apa2 kecuali singkong kering, tapi karena keikhlasannya, Allaah membalasnya dg guru tsb memberinya seekor kambing. Namun ketika temannya membawa kambing utk gurunya tapi dg berharap diberi sapi oleh guru tsb (karena ketidak-ikhlasan), shg ketika datang ke gurunya, oleh guru tsb di hadiahi singkong kering.

Artinya : Buah dari ketika tidak mampu/miskin tapi tetap ikhlas memberi, Allah balas dg yg luar biasa, sebab Allaah tidak tidur, Allaah melihat kemauan/kesungguhan & keikhlasannya.

Artinya : Tidak usah khawatir ketika kita memberi, yakin dlm hati pasti Allaah membalas dg yg lebih baik.

QS. Ar Rahman ayat 60. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
هَلْ جَزَآءُ الْاِ حْسَا نِ اِلَّا الْاِ حْسَا نُ
“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)”.

Balasan kebaikan adalah kebaikan yg serupa. Allaah Maha Kaya, Allaah Maha Memberi, Allaah Maha Kuasa, walau kita miskin tapi tidak pernah pelit utk berbagi pd orang lain maka Allaah balas dg yg lebih baik lagi.

QS. Al Hasyr Ayat 9: “… Wa lau kaana bihim khoshooshoh wa may yuuqo syuhha nafsihii fa ulaa ika humul muflihuun” ==  “ Dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas diri mereka sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yg dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang2 yg beruntung”.

Mereka yg tetap berbagi walau mereka dlm keadaan butuh, Allaah menjadikan mereka itu orang yg selamat dari kekikiran dirinya & orang yg beruntung.

Artinya : Allaah tidak akan pernah melupakan kebaikan, terutama ketika sedang susah, tetapi bisa berbuat baik/berbagi.

Maka ketika ekonomi sulit, tapi memiliki kepedulian/berbagi pd orang lain = memiliki derajat yg tinggi disisi Allaah.

Seberat apapun keadaan kita, jangan lupa berbagi. Orang kaya berbagi itu biasa, tapi orang miskin berbagi itu baru luar biasa.

QS. Ali Imran ayat 134.  Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
“(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”.

TANYA JAWAB :
1. Di zaman sekarang meminjamkan uang bisa berarti kehilangan uang tsb. Bagaimana agar bisa berbagi, tapi tidak kesal, apakah tidak usah meminjamkan tapi dikasih aja seperlunya, sebab kadang ingin meminjamkan tapi kesel dg gaya hidupnya yg hedon ??
Jawab : Realistis/faktanya yg terjadi di zaman sekarang, kadang dilematis, sebab seringkali yg pinjam uang tidak sadar diri.

Solusinya :
1). Jika jadi orang baik, jangan nanggung2, baik saja, & lupain. Uang yg dipinjamkan itu akan balik lagi, Alhamdulillah, kalaupun tidak balik lagi, itu urusan Allaah/jadi pahala disisi Allaah. Jika kita berpunya/berkelebihan, maka berbagi saja, ada yg butuh kasih saja, Alhamdulillah jadi kebaikan, jangan sakit hati jika digunakan tidak sesuai janjinya, berhusnudzan saja & Allaah lebih tahu.

2). Jika kita tahu kelakuannya hedon/hutangnya dibuat2, kasih saja seperlunya/tidak semua sesuai permintaannya, tapi kalau serius/benar2 butuh kasih saja sesuai kebutuhannya. Jika berharap uang kembali, akad kan jadi hutang, tapi jika tidak berharap uang kemabli, beri saja, jangan membebani orang lain shg kita juga tidak terbebani, berharap saja pahala dari Allaah. Beri karena Allaah, tidak mengharapkan balasan dari orang lain, tapi dari Allaah saja.

3). Apa yg diberi oleh Allaah pasti kembali. Kata nabi : “Kebaikan itu tidak akan pernah hilang” & firman Allaah: QS. Al Zalzalah ayat 7. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”.

Allaah akan selalu membantu hambanya, selama hamba tsb membantu saudaranya.
Jadikan orang yg meminta tolong/meminta bntuan kpd kita, sbg/menjadi pintu datangnya bantuan/pertolongan Allaah.

Dan tidak ada kebaikan yg sia2 dimata Allaah. Maka beri, ikhlaskan & lupakan. Yakin balasan bukan dari manusia, tapi dari Allaah.

2. Bagaimana menjalani proses utk bisa menerima apapun yg Allaah takdirkan, & agar bisa memotivasi orang lain juga ?? 
Jawab : Terkadang dewasa itu perlu dipaksa, sebagaimana istiqamah juga harus dipaksa. Istiqamah itu memulainya sulit/tidak mudah, maka harus terus semangat, shg lama2 bisa/mudah. Utk memotivasi orang lain saat takdir tidak baik :

1). Tidak ada yg menyayangi kita lebih baik kecuali Allaah.
Kata nabi : “Ibu yg menemukan anaknya yg hilang, ia memeluk & menciumi anaknya dg rasa sayang yg besar, dipastikan ibu tsb tidak akan tega memasukan anaknya ke dlm api”. Dan kata nabi : “Allaah itu lebih sayang pd kita, melebihi sayangnya ibu tsb kpd anaknya”.

Apapun takdir yg terjadi merupakan sayangnya Allaah kpd kita, jika Allaah tidak sayang pd kita, Allaah tidak akan beri kita musibah. Allaah beri musibah utk kita memperbaiki kita jadi lebih baik, bukan utk menghancurkan kita, & itu merupakan bentuk sayangnya Allaah kpd kita.

2). Tetapnya suatu keadaan itu adalah kemustahilan. Suka/senang terus mustahil, sedih terus mustahil, sehat terus mustahil, sakit terus mustahil, dsb. Setiap kesulitan pasti berlalu = badai pasti berlalu.

QS. Al Insyirah ayat 6. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”.

Maka jangan fokus thd musibahnya, tapi yakinlah musibah pasti berlalu, & pertolongan Allaah segera datang.

3). Musibah datang berarti dua kemungkinan, yg keduanya karena sayangnya Allaah kpd kita, yaitu : ada kesalahan kita yg mungkin kita lupa, shg diingatkan oleh Allaah agar kita bertaubat/menjadi lebih baik = Allaah ingatkan kesalahan kita,  dan ketika kita sudah baik, tapi Allaah ingin meningkatkan/menaikkan derajat kita disisi Allaah. 

#semogabermanfaat
#mohonmaafsgalakkurangandrpenulis.

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Tags: Kajian Islam
TV Harmoni

TV Harmoni

Info Terkait

Religi

Ikuti Kajian Rutin Tadabbur Quran & Sirah Nabawiyah bersama Ust. Nur Ihsan Jundullah, Lc.

Kamis, 11 Desember 2025
Religi

Hadiri Kajian MT Ummahatul Qurani “Bab Warits” bersama Ust. Saepudin Abu Mubarak, MA.

Kamis, 11 Desember 2025
Religi

Open Pendaftaran Kajian Islami “Menata Akhlak di Era Digital: Dari Scroll Menjadi Self Control”

Minggu, 7 Desember 2025
Religi

Bencana Panggilan Spiritual untuk Menyadari Hubungan Manusia dengan Alam

Jumat, 5 Desember 2025
Religi

Ikuti Kajian GMI Jabar “Menjaga Kesehatan Mental & Spiritual di Era Digital”

Rabu, 3 Desember 2025
Religi

Hadiri Pengajian Rutin SBC “Taddabur Qur’an & Shiroh Nabawiyah” bersama Ustadz Nur Ihsan Jundullah, Lc

Jumat, 28 November 2025

Info Terbaru

HARMONIAGA – Promo Gratis Pendaftaran Agen Indah Logistik

HARMONIAGA – Promo Gratis Pendaftaran Agen Indah Logistik

Rabu, 17 Desember 2025
TAMU KITA – Disabilitas Setara, Berachlaq & Berdaya

TAMU KITA – Disabilitas Setara, Berachlaq & Berdaya

Rabu, 17 Desember 2025

Seminar Parenting SMP Dar el Auliya Soroti Ketidakhadiran Ayah & Ibu dalam Tugas Pengasuhan

Rabu, 17 Desember 2025
Event Kita: Bincang Seputar Event Legacy of Love & Inspiration Nike Ardila

Event Kita: Bincang Seputar Event Legacy of Love & Inspiration Nike Ardila

Selasa, 16 Desember 2025

Video

  • All
  • Video

Taddabur QS Al Baqarah Ayat 36 bersama Ust. Nur Ihsan Jundullah, Lc.

Senin, 1 Desember 2025

“Konser di Langit Malam” Kolaborasi NN Jabar & Panji Sakti

Jumat, 21 November 2025

Kajian Tafsir Tematis MT Ummahatul Qurani bersama Ustdz. Devi Sopiah

Jumat, 14 November 2025
Liputan Khusus – Hari Santri Nasional 2025 PAC Fatayat NU Cimahi Utara

Liputan Khusus – Hari Santri Nasional 2025 PAC Fatayat NU Cimahi Utara

Senin, 3 November 2025
[radio_player id="3"]
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Harmoni Online

  • Berita
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • Keluarga
  • Ekonomi
  • Etalase
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Unik
  • Wisata
  • Religi
  • Video
  • Foto

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist