Ketika tren penyampaian informasi sudah beralih ke berbagai platform media sosial, tim sepakbola kebanggaan kota Bandung Persib mengambil langkah mengejutkan dengan memanfaatkan media “tradisional” yang katanya sudah tidak dilirik oleh generasi kekinian.
Setelah membuat heboh dengan menampilkan Saddil Ramdani di Videotron, Hamra Hehanussa lewat brosur dan duo asing William Moreira Da Silva Marcilio/Luciano “Lucho” Guaycochea melalui mobitron, Persib menggandeng dua media ikonik kota Bandung yaitu koran Pikiran Rakyat (PR) untuk mengumumkan Alfeandra Dewangga/Julio Cesar dan Radio Ardan untuk mengumumkan kehadiran Berguinho da Silva/Uilliam Barros
Penggunaan medium koran untuk mengumumkan pemain baru ini bukan tanpa alasan. Adhi Pratama, Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat menjelaskan, pengumuman pemain baru di koran lokal yang kredibel memberikan dampak signifikan dalam membangun kesan eksklusif, profesional, dan membanggakan.

“Format satu halaman penuh ini menjangkau segmen audiens yang loyal, khususnya kalangan dewasa dan pembaca setia koran. Nilai sentimentalnya juga kuat, bisa di-kliping, disimpan, dan didokumentasikan sebagai bagian dari sejarah yang bisa dikenang di kemudian hari,” jelas Adhi seperti dikutip dari laman resmi Persib.
Sementara itu untuk pemilihan radio sebagai medium pengumuman bukan hanya soal strategi komunikasi, tapi juga bentuk penghormatan terhadap memori kolektif yang dimiliki seluruh warga Bandung dan Jawa Barat.

“Radio adalah medium yang hidup. Ia berbicara langsung ke telinga, ke hati, dan menciptakan kedekatan yang tak tergantikan dan kami ingin menyampaikan kabar baik ini lewat suara yang akrab di telinga Bobotoh,” ujarnya.
Yang menarik, selang beberapa jam setelah koran PR yang memuat informasi tentang pemain Persib beredar, pihak PR mengumumkan bahwa edisi tersebut terjual lebih dari 42 ribu eksemplar. Tentu ini adalah raihan yang luar biasa di saat media cetak sudah mulai dilupakan oleh masyarakat.
Lain lagi ketika Radio Ardan menyiarkan informasi pemain baru Persib, para pendengar begitu antusias menelepon dan saling berkirim salam seperti masa lalu saat radio selalu menemani ruang dengar pemirsanya. Bahkan ada seorang pendengar yang mengatakan terakhir kali request lagu di radio 11 tahun yang lalu. Namun kembali merasakan kenangan itu saat acara tersebut berlangsung.
Cara Persib mengumumkan rekrutan pemain baru lewat media koran dan radio ini terasa “menyegarkan” di tengah era digital yang serba cepat dan melelahkan akibat serbuan informasi yang melimpah ruah.
Kali ini Persib memilih untuk sejenak melambat. Bukan karena tertinggal, tapi lebih kepada pilihan ingin bernostalgia dan menyentuh kembali ruang-ruang kenangan yang pernah hidup di antara kita.