Kota Bandung – Dinas Potensi Maritim TNI AL (Dispotmaral) melalui Pangkalan TNI AL Bandung menggandeng personel dari SAR, BPBD, BMKG, Satpol PP, DK, dan PMI Kota Bandung, serta masyarakat sekitar menggelar Latihan Penanggulangan Bencana Alam di Lapangan DLH Cicabe Jatihandap Mandalajati, Jalan Jatihandap No. 131, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Senin (26/05/2025).
Kegiatan dilaksanakan untuk mencegah secara dini dan meminimalisir kerugian jiwa, harta maupun sarana dan prasarana akibat bencana alam yang terjadi. Latihan dibuka oleh Kadispotmaral Brigjen TNI (Mar) Sugianto, S.Sos., M.M., M.Tr.Opsla. Latihan Penanggulangan Bencana dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, dengan materi meliputi Penyelamatan dan Evakuasi Mandiri, Drill Penanganan Bencana dan Gempa, serta Drill Kesiapsiagaan Bencana.

Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bandung selaku pelaksana kegiatan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Tahun 2025 dengan melibatkan stakeholder terkait dan masyarakat. Penyelenggaraan kegiatan Pelatihan ini sebagai wujud peran aktif dalam upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan Prajurit dalam penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan. Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat memahami gambaran sistem mitigasi penanggulangan bencana alam sehingga nantinya dapat mencegah dini dan meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat adanya bencana.
“Siaga bencana dicanangkan secara nasional oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana terkait tingginya frekuensi bencana alam seperti gempa, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, dan banjir di Indonesia”, ungkap Kadispotmaral saat sampaikan sambutan.

Pada bagian lain sambutannya Brigjen TNI (Mar) Sugianto menyebut, Indonesia dipandang memiliki kondisi geografis, geomorfologis, hidro-logis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
Karenanya, merespon pemikiran tersebut, Dispotmaral selaku Balakpus TNI Angkatan Laut mendukung program pemerintah dengan melaksanakan Pelatihan Penanggulangan Bencana sebagai langkah awal dalam mengurangi risiko bencana melalui sosialisasi dan penyuluhan materi-materi, simulasi dan bimbingan tektik kesiapsiagaan keselamatan bencana, karena menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bila terjadi bencana. Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi pengorganisasian bencana serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
“Saya berharap para peserta dapat mengambil ilmu dan memanfaatkannya dengan baik agar dapat mengantisipasi dan meminimalisir akibat yang ditimbulkan dari bencana, dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan . Kami mengucapkan banyak terimakasih, semoga kegiatan dapat terlaksana dan berjalan dengan baik, semoga kerjasama yang telah terjalin ini dapat terus kita pertahankan dan tingkatkan demi Indonesia Jaya”, kata Kadispotmaral.
Adapun materi dan drill yang di berikan antara lain prosedur permintaan bantuan dan pendampingan penanganan darurat dampak gempa bumi, pengerahan sumber daya peralatan logistik, penanggulangan bencana dari Pentahelik, masa transmisi pemulihan, TTX/TFG, Simulasi Latihan Penyelamatan dan evakuasi mandiri, penanganan serta sistem peringatan dini gempa bumi dan manajemen kesiapsiagaan bencana serta prosedur pelaksanaan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko gempa bumi dan diakhiri dengan manuver lapangan. Pada kesempatan ini juga Kadispotmaral memberikan paket sembako secara simbolis kepada relawan dan masyarakat sekitar daerah latihan sebanyak 250 paket sembako.
Radio Antar Penduduk Indonesia Daerah Jawa Barat Terlibat
Diantara yang terlibat dalam simulasi penanggulangan kebencanaan, terdapat anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI). Mereka yang biasa bercuap – cuap melalui radio komunikasi tersebut, memang mengikuti kegiatan, setelah sebelumnya mendapat surat permohonan personel. Surat yang ditandatangani Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (P) Muhammad Taufik,M.Tr.Hanla.,M.M itu tertanggal 21 Mei 2025, ditujukan diantaranya untuk RAPI dan Orari.

Wakil Ketua II RAPI Daerah 10 Jawa Barat Nandang Noor Rachmat (JZ10BOM) mengatakan, keterlibatan RAPI Kota Bandung yang didukung oleh RAPI Daerah 10 Jawa Barat dalam kegiatan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi akibat sesar lembang tersebut, merupakan Program Kerja Pangkalan Angkatan Laut Kota Bandung sebagai bentuk kesiapan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan komunikasi darurat, khususnya darurat bencana.
“Intinya, simulasi ini juga untuk mempermudah proses koordinasi antar pelaku kebencanaan dalam hal pencarian, pertolongan dan evakuasi, khususnya memfasilitasi koordinasi Forkompimda di Kota Bandung dalam memutuskan status tanggap darurat”, ungkap Nandang.
Nandang juga berujar, dengan adanya kegiatan simulasi, diharapkan masyarakat dapat membiasakan diri nuntuk bisa selamat dalam situasi apapun utamanya saat terjadi bencana. Karena membangun karakter kesiapsiagaan yang masif disaat ini adalah bagian dari investasi pengurangan risiko bencana di kemudian hari.
“Nah, RAPI dalam hal ini, memfasilitasi sistem koordinasi forkompimda dan pelaporan situasi penanganan bencana menggunakan radio komunikasi”, tandas Nandang. [gpwk]