Di tengah arus modernisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, tantangan terbesar bagi generasi muda saat ini bukan hanya dalam aspek akademik dan karir, tetapi juga dalam menjaga identitas spiritual dan nilai-nilai keislaman.
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam gaya hidup, pola pikir, dan interaksi sosial anak muda. Sayangnya, fenomena ini juga berdampak pada semakin jauhnya sebagian pemuda dari pemahaman dan pengamalan agama.
Sebagai upaya untuk kembali menghidupkan nilai-nilai Islam, khususnya di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bandung menggelar Ramadhan Movement 2.0 yang bertujuan untuk membangun kesadaran spiritual anak muda melalui berbagai kegiatan yang tidak hanya bernilai ibadah tetapi juga memiliki pendekatan yang relevan dengan realitas mereka.
Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 400 orang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Kegiatan berlangsung di Masjid Al-Ukhuwah Kota Bandung. Masjid sebagai Pembentuk Peradaban Masjid memiliki peran strategis dalam membentuk peradaban generasi muda yang unggul.
Dengan menjadikannya sebagai pusat pembelajaran, pembinaan karakter, dan kepemimpinan, pemuda dapat tumbuh menjadi individu yang berilmu, berakhlak, dan siap berkontribusi dalam membangun peradaban mulia
“Memang seharusnya begitu, Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat, termasuk generasi muda. Sejak zaman Rasulullah, masjid berperansebagai pusat pendidikan yang membentuk karakter pemuda agar menjadi generasi yang berilmu, dan berakhlak mulia. Untuk itu kami dari DKM Masjid Al Ukhuwah terbuka untuk seluruh generasi muda Kota Bandung untuk berkegiatan di masjid Al Ukhuwah bukan hanya di bulan ramadhan saja.” ungkap Pengurus DKM Masjid Al-Ukhuwah, H. Rohmani, dalam sambutan pembukaan kegiatan Ramadhan Movement 2.0, Sabtu 22 Maret 2025, di Masjid Al-Ukhuwah, Kota Bandung.
Ramadhan Movement 2.0 mengangkat tema : “Pembaharu Umat, Menuju Peradaban Mulia. Salah Satu agenda dalam kegiatan Ramadhan Movement 2.0 adalah Kajian Keislaman yang diisi oleh 3 Narasumber Utama diantaranya Syaikh Dr. Thyazen Abdo Hizam, M.Si (Imam Masjid Al-Jabar), Ust. Selamet Nur Anom, M.Pd. (Pengisi Cahaya Qolbu TVRI Jabar) dan Ust. Abu Takeru (Aktivis Dakwah).

Yang menjadi tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas keimanan, keilmuan, dan dorongan pelajar/mahasiswa untuk beramal dan berjuang.
“Pembaharu umat adalah mereka yang memiliki visi besar untuk memperbaiki kondisi masyarakat melalui ilmu, akhlak, dan amal. Mereka adalah agen perubahan yang tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, tetapi juga berusaha memberikan manfaat bagi orang lain.
Peran ini bisa diemban oleh siapa saja, baik ulama, cendekiawan, pemuda, maupun pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan. Jadikan kegiatan hari ini sebagai bentuk silaturahmi antar pelajar dan mahasiswa se-Bandung Raya untuk mengetahui kondisi lingkungan sekolah/kampus dan untuk mengetahui potensi kolaborasi program, kegiatan Ramadhan Movement ini insyaAllah akan dilaksanakan rutin setiap tahun di Ramadhan” ungkap Direktur Daerah BKPRMI Kota Bandung, Eka Sandi S. Subrata,
Salah satu Peserta, Kakang Alif, berbagi pengalamannya setelah mengikuti Kegiatan ini “Makasih banyak ya, buat semuanya hari kemarin sampai hari ini kegiatan i’tikafnya seru banget, ini Kajian yang paling seru, banyak sekali
reminder-reminder nya, dan juga pengetahuannya yang akan saya laksanakan.” ujarnya.
Menuju Peradaban Mulia dengan dilaksanakanya Ramadhan Movement 2.0 ini, kami optimis dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi memiliki wawasan luas dan pemahaman yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan dan agama.
“Ramadhan bulan Agung penuh berkah dengan berjuta kebaikan didalamnya yang diberikan Allah kepada semua hambanya, kegiatan Ramadhan Movement ini merupakan langkah untuk melaksanakan ibadah dan amal terbaik agar mendapat derajat taqwa sebagai bekal sejati untuk kelak pulang ke surga” Ungkap Cahya Suryadi, Ketua Pelaksana Ramadhan Movement 2.0.
Harapan serupa juga diungkapkan Direktur Daerah BKPRMI Kota Bandung, Eka Sandi S. Subrata. “Ramadhan Movement diharapkan menanamkan jiwa kepedulian terhadap sesama, sehingga semangat berkarya, memberikan manfaat tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari.” ungkapnya.
Kegiatan ini bukan sekadar serangkaian acara, tetapi sebuah gerakan yang diharapkan mampu menumbuhkan semangat ibadah, kepedulian sosial, serta peran aktif pemuda dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Semoga kita semua dapat terus menjaga kebiasaan baik yang telah dimulai selama Ramadhan dan menjadikannya sebagai bekal untuk meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun sosial.
Semangat dan nilai-nilai yang diperoleh dalam Ramadhan Movement ini tetap hidup dalam diri kita semua, sehingga dapat terus membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.