Bandung – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu mengingatkan pentingnya peran ayah dalam keluarga, terutama dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Hal itu disampaikan Ahmad Syaikhu saat menjadi Keynote Speaker dalam seminar bertajuk ‘Peran Pengasuhan Ayah Dalam Membina Generasi Terbaik’ yang digelar Bidang Perempuan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Jabar melalui zoom meeting, Rabu (13/11/2024).
“Selama ini, banyak pandangan masyarakat yang menyalahkan ibu ketika anak bermasalah, karena ibu dianggap paling bertanggung jawab dalam perkembangan anak,” ucap Syaikhu.
“Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa ketika anak kehilangan figur ayah, dampaknya juga besar. Oleh karena itu, mari kita sama-sama introspeksi dan meningkatkan kualitas serta intensitas pengasuhan terhadap anak-anak kita,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Ustadz Ahmad Syaikhu ini mengungkapkan bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat adalah tempat utama dan paling strategis untuk membina generasi yang terbaik.
“Saya kira ini merupakan amanah sebagai seorang muslim, di mana Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 9 yang berbunyi hendaklah kamu takut meninggalkan generasi di belakangmu generasi yang lemah,” ungkapnya.
Syaikhu menjelaskan, lemah yang dimaksud bisa jadi dalam segi ideologi yang mudah berpindah agama atau lemah secara fisik seperti stunting dan penyakit lainnya atau lemah secara finansial.
“Rasulullah SAW juga bersabda hampir-hampir kefakiran itu mengantarkan seseorang kepada kekafiran. Ini menunjukkan bahwa kelemahan dalam berbagai aspek sangat berpengaruh,” imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Syaikhu, keluarga menjadi tempat pertama untuk menanamkan nilai-nilai, baik itu keyakinan ideologis berupa agama, kemanusiaan, maupun kebangsaan.
“Nilai-nilai politik juga bisa diterapkan, seperti pembagian peran, percakapan, dan membiasakan musyawarah dalam keluarga dalam suasana yang penuh kedamaian,” katanya.
Selain itu, keluarga juga merupakan tempat untuk belajar mengenai ekonomi. Seperti hidup hemat, produktif, mandiri, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Menurutnya, hal ini akan menumbuhkan kemampuan ekonomi dalam keluarga.
“Keluarga juga memiliki peran dalam menjaga nilai pertahanan dan keamanan, yaitu saling melindungi dari ancaman buruk,” ujarnya.
Sebagai cagub Jabar, kata Syaikhu, dirinya juga menerapkan prinsip masyarakat Sunda yaitu Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh dalam visinya membangun Jabar ke depanya.
“Artinya, kita saling menjaga, tidak hanya di dalam keluarga, tetapi juga dalam masyarakat secara luas. Saya kira ini merupakan representasi dari nilai-nilai watawa saubil haqqi watawa saubil sobri watawa saubil marhamah,” terangnya.
“Saling menasihati dalam kebenaran, kesabaran, bukan untuk memalukan atau merendahkan martabat orang lain, tetapi karena dorongan kasih sayang agar saudara kita tidak jatuh ke dalam lembah kehinaan,” tambahnya.
Syaikhu juga mengingatkan bahwa ketahanan keluarga adalah pilar ketahanan nasional dan menjadi modal penting untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Pada masa itu, Insya Allah, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, di mana 70 persen penduduk berada pada usia produktif. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, jangan sampai bonus demografi ini menjadi beban bagi negara,” katanya.
Sementara itu, Ketua Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Jabar, Ummi Siti Muntamah mengatakan bahwa telah banyak hal yang dilakukan BPKK DPW PKS Jabar dalam membersamai mewujudkan keluarga berkualitas.
Di antaranya, sudah ada sebanyak 5500 Rumah Keluarga Indonesia terbentuk di Jabar serta Forum Ayah yang juga sudah terbentuk di 27 kota/kabaupaten.
“Ini merupakan bagian dari komitmen, ini juga riskan dalam amal-amal kognetif dalam keluarga berkualitas yang diharapkan membawa kepada kebahagiaan dan keridhoan Allah SWT,” ucap Ummi.
Ummi mengatakan, hadirnya BPKK ini untuk memastikan perubaham menuju keluarga yang Islami.
“Pembinaan keluarga kita hadirkan, pemberdayaan ekonomi keluarga kami juga hadirkan, bagaimana keluarga itu memiliki kepedulian kepada lingkungan,” tandasnya.