Bandung (13/11/24) – Masyarakat pecinta seni budaya Wayang Kulit bisa menyaksikan pagelaran semalam suntuk persembahan Paguyuban Serulingmas Bandung Raya dan Rekso Budoyo PTDI. Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Hari Wayang Nasional, terbuka untuk umum dan gratis ini, menampilkan Ki Dalang Iswanto ST, MT, mengambil lakon Gondomono Labuh. Acara digelar di Auditorium BJ Habibie PTDI Jl. Pajajaran No. 154 Bandung, Sabtu 16 November 2024, mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai.
Ketua Paguyuban Serulingmas Bandung Raya Dr.Ir. Adiwijaya Supardi, M.Sc. mengatakan sebagai bagian dari elemen bangsa, Serulingmas platform kerjanya juga mencakup soal kebudayaan dan pendidikan, maka pada momentum Hari Wayang Nasional (HWN) 2024 ini turut merayakan HWN – X, dengan maksud agar seni sudaya khususnya wayang tetap lestari.
“Kami dari Serulingmas Bandung Raya bersama Rekso Budoyo PTDI menggelar pertunjukan wayang kulit ini selain melestarikan juga turt serta atau melu ngurip – nguripi kesenian tradisional yg sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tanpa Benda dari Indonesia”, ungkap Adiwijaya.
Ditambahkannya, pagelaran wayang juga akan dimeriahkan dengan hadirnya bintang tamu diantaranya, pelawak Gareng Bravo, Pelawak Nyi Ritem serta Lengger Luminar Citra.
Tentang Serulingmas
Lebih lanjut Adiwijaya menyebut, Serulingmas Bandung Raya adalah paguyuban cabang dari Serulingmas Pusat di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1992. Serulingmas adalah Seruan Eling Banyumas, sebuah paguyuban yang beranggotakan orang orang yang asli berasal dari wilayah eks Karesidenan Banyumas Jawa Tengah seperti Kab Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalinga dan Kabupaten Banjarnegara serta dari Kabupaten penyangga seperti Kebumen dan Tegal.
Untuk diketahui, anggota Serulingmas terdiri dari berbagai latar belakang profesi dari para pekerja swasta, pekerja informal, usahawan, PNS, TNI POLRI dan para profesional di berbagai bidang disiplin ilmu. Organisasi ini didirikan guna membangun silaturahmi, sambung seduluran, saling berbagi dan bersama sama gotong royong membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama yang sedang dilanda musibah/bencana. Serulingmas juga ikut aktif melestarikan seni-budaya Banyumasan agar tetap lestari dan bisa makin berkembang.
Wayang Menjadi Warisan Budaya Dunia & Hari Wayang Nasional
Dirujuk dari beberapa sumber, berdasar catatan dalam Prasasti Balitung, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) kemudian menetapkan wayang sebagai bagian dari “Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity” atau “Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan” pada 07 November 2003.
UNESCO mengakui wayang sebagai salah satu seni tradisional kuno yang berasal dari Indonesia. Selain itu, UNESCO juga menjelaskan bahwa kesenian wayang sudah berkembang di kerajaan wilayah Jawa dan Bali sekitar 10 abad yang lalu, sebelum akhirnya menyebar ke hampir seluruh wilayah Nusantara, sebagaimana dikutip dari laman Indonesia.go.id.
Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan 07 November sebagai Hari Wayang Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 30 Tahun 2018 Tentang Hari Wayang Nasional. Tujuan dari ditetapkannya Hari Wayang Nasional, di antaranya: untuk mengokohkan wayang sebagai aset budaya nasional yang memiliki nilai penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia, meningkatkan citra positif dan martabat bangsa Indonesia di dunia Internasional, serta meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap wayang di Indonesia. [gpwk]