Berpijak pada laporan uang beredar Bank Indonesia (BI) per Agustus 2024, penyaluran kredit di sektor UMKM hanya tumbuh 4,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.379,4 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 9,4% YoY.
Secara historis, tren pertumbuhan kredit yang menyasar UMKM ini memang menunjukkan tren penurunan sejak Februari 2024. Periode tersebut sekaligus menjadi pertumbuhan kredit UMKM paling tinggi sepanjang 2024 yang mencapai 9,4% YoY.
Selanjutnya, pertumbuhan kredit UMKM terus menyusut. Pada Juni mulai masuk di level kisaran 5,1%, lalu pada Agustus turun menjadi hanya 4,3%.
Secara rinci, kredit UMKM masih didominasi oleh kredit di segmen mikro yang mencapai Rp 635,9 triliun. Namun sejatinya, kredit di segmen tersebut juga melambat signifikan. Pada Juli masih mampu tumbuh 7%, tetapi di Agustus pertumbuhannya turun menjadi 5,6%.
Begitu juga dengan segmen usaha menengah. Kalau di bulan Juli masih mampu mencatatkan pertumbuhan 3,1%, pada Agustus hanya mampu tumbuh 2,3% dengan nilai Rp 305 miliar.
Kenaikan justru terjadi pada kredit segmen kecil yang tumbuh dari Juli di kisaran 3,8% menjadi 4% pada Agustus dengan nilai mencapai Rp 438,5 triliun.