Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, dijadwalkan akan mengunjungi warga yang terdampak gempa bumi di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, pada Rabu 25 September 2024.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami dampak dari gempa berkekuatan magnitudo 5.0 yang mengguncang wilayah tersebut pada Rabu (18/9/2024).
“Saya akan ke sana, dan lihat warga yang terdampak” ujarnya.
Kecamatan Kertasari tercatat sebagai wilayah yang paling parah terkena dampak gempa. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, kerugian material yang terjadi sangat signifikan.
Meliputi 4.686 rumah, 71 sarana pendidikan, 89 tempat ibadah, 9 fasilitas kesehatan, serta 21 fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan beragam, mulai dari rusak berat hingga ringan.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan senilai Rp2,4 miliar untuk membantu para korban. Bantuan tersebut terus bertambah, di mana posko utama penanganan bencana gempa di Kabupaten Bandung melaporkan adanya pengiriman tambahan dari gudang pusat Kemensos di Bekasi.
Bantuan terbaru ini mencakup 10 unit tenda serbaguna, 1 unit tenda dome/induk, 100 lembar tenda gulung, 20 unit tenda keluarga portabel, 300 paket makanan siap saji, 200 paket makanan anak, dan 100 paket kids ware.
“Intinya Kemensos punya sistem, tugas kita kalau ada bencana itu dua memberikan bantuan makanan minuman, dan logistik kita siapkan shelter, tempat pengungsian, bahkan kalau diperlukan itu dapur umum,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, Kemensos memiliki buffer stock di sekitar 600 titik strategis yang tersebar di berbagai wilayah rawan bencana. Buffer stock ini berfungsi sebagai cadangan untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak dan meminimalkan keterlambatan pasokan.
“Jadi bila kemarin bencananya di Kabupaten Bandung, dalam waktu yang singkat bisa mengirim bantuan yang diperlukan lewat titik atau lumbung terdekat. Jadi waktu tempuhnya itu seperempat jam hingga satu jam,” tambahnya.
Buffer stock ini juga ditempatkan di berbagai lokasi, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga di fasilitas milik Kemensos sendiri.
“Ada yang dititipkan di Kabupaten, Provinsi ada juga di tempat kita sendiri. Kita rasa hal tersebut cukup untuk memberikan bantuan saat ada bencana. Jadi memang bantuan sudah tersalurkan di hari pertama terjadi bencana,” pungkasnya.