Bandung kembali menjadi saksi solidaritas masyarakat Indonesia terhadap Palestina. Pada Sabtu, 21 September 2024, ratusan orang berkumpul di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, menggelar Aksi Solidaritas Palestina yang diinisiasi oleh Majelis Ormas Islam (MOI) Jawa Barat.
Aksi Solidaritas ini dihadiri berbagai organisasi sebagai bentuk keprihatinan atas penderitaan rakyat Palestina yang telah setahun digenosida oleh Zionis Israel.
Dengan semangat membara, massa aksi solidaritas mengepalkan tangan ke udara, menggemakan takbir, dan mengibarkan bendera Palestina. Mereka dengan lantang menyuarakan tuntutan pembebasan Palestina.
“Palestina, Palestina, merdeka, merdeka! Israel, Israel, hancurkan, hancurkan!” demikian teriakan para massa.
Selain mengibarkan bendera, massa juga membawa poster-poster yang berisi pesan untuk mengajak warga Bandung terus mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel.
Namun tidak hanya warga Bandung, aksi ini juga diikuti oleh peserta dari luar kota, seperti Kusumah, seorang warga Garut.
“Saya dari Garut, berangkat tadi subuh ke sini, ikut aksi untuk bela Palestina, rombongan pakai bus, semoga aksi yang kami ikuti dan doa yang kami panjatkan dikabulkan Allah demi kemerdekaan Palestina” ujar Kusumah (34), yang hadir bersama istri, anak, dan anggota keluarganya.
Ketua Majelis Ormas Islam Jabar, H. Iman Budiman, menegaskan bahwa aksi ini merupakan upaya untuk mengingatkan masyarakat bahwa genosida yang terjadi di Palestina yang belum berakhir.
“Aksi Palestina hari ini momentum pada satu tahun genosida, sejak terjadi 7 Oktober 2023 lalu, seminggu lagi 1 tahun, kami ingatkan seluruh umat dan entitas lainnya. Genosida di Gaza masih berlangsung,” tegasnya.
Iman juga menekankan bahwa dukungan untuk Palestina harus terus mengalir hingga tercapainya kemerdekaan penuh bagi Palestina.
Hal serupa disampaikan oleh Ustaz Roinul Balad, Koordinator Aksi. Ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Palestina, negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Indonesia punya hutang budi yang sangat besar terhadap Palestina, di mana negara yang pertama akui kemerdekaan Indonesia adalah Palestina. Kita ingatkan berdamai, kita punya kewajiban meminta mengakui kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa perjuangan rakyat Palestina masih jauh dari kata usai, dan dukungan dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, harus terus mengalir hingga Palestina mencapai kemerdekaan penuh.