Shella Selpi Lizah, Seorang selebgram cantik yang selalu tampil ceria di publik belum lama ini harus pergi meninggalkan orang – orang terkasih termasuk sang suami Albi Dzwiky yang selalu setia menemaninya selama masa perawatan.
Mengutip dari penjelasan Shella di Channel YouTube Gritte Agatha, Shella bercerita awalnya ia sedang renang dan mengalami kram perut dan demam diatas 39 derajat, Shella mengira itu hal yang biasa sehingga ia meminta orang tuanya memanggil tukang urut. Namun demamnya tidak kunjung reda. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke klinik.
Di klinik Shella menceritakan detail kejadian termasuk benjolan di atas Miss V dan Telat Menstruasi selama 3 bulan yang ia fikir itu efek dari TBC. Dokter pun akhirnya memberikan surat rujukan ke rumah sakit untuk ke Obgyn dan di USG.
Hasil USG memperlihatkan bahwa benjolan itu adalah kista yang sudah memanjang sepanjang 9cm dan harus diberi tindakkan operasi. Karena menggunakan layanan BPJS yang harus antri, Shella pun baru bisa di operasi 3 bulan kemudian. Kista ditubuhnya pun termasuk yang ganas, sehingga pada bulan April kistanya memanjang hingga 24 cm.
Setelah operasi selesai, kista tersebut di cek dan ternyata ia mengidap kanker ovarium. Shella juga melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali dalam waktu 5 bulan.
Menurut Dr. dr. Bambang Dwipoyono, Sp. OG., MS. M.A.R.S Gejala dari Kanker Ovarium itu cenderung tidak dapat dijadikan patokan seseorang mengidap penyakit tersebut. Gejala – gejala seperti perut terasa kembung, Muncul Benjolan, perut terasa besar bahkan seperti hamil, Merasa cepat kenyang dan berat badan turun drastis mungkin sering dialami banyak orang. Jadi Kanker ini memang lebih sulit di deteksi melalui gejala gejala karena lebih umum, sehingga banyak pasien yang baru di deteksi saat masuk stadium lebih tinggi.
Cara mencegahnya bisa dengan memperhatikan hal – hal berikut :
1. Lingkungan Keluarga
Lihatlah lingkungan keluarga kita, apakah ada yang pernah mengalami kanker juga. Seperti kanker serviks, payudara atau lainnya.
2. Mengetahui Gejala
Carilah lebih lanjut Gejala yang mungkin sangat berkaitan dengan resiko terjadinya kanker ovarium. Jika mengalami gejala – gejala di atas, disarankan untuk cepat periksa ke klinik atau rumah sakit terdekat.
3. Menggunakan Alat Kontrasepsi
Hal ini khusus bagi yang sudah menikah dan mendapat anjuran dokter terkait.
4. Rekam Pola Haid
Ini penting sekali karena bisa menjadi deteksi awal jika timbul penyakit.
5. Memulai pola hidup sehat
Pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang baik bagi tubuh dan berolahraga dengan rutin.
Apabila Kanker sudah terdeteksi maka cara pengobatannya adalah dengan melakukan operasi pengangkatan dan kemoterapi.
“60 – 70% pasien itu masuk dengan stadium yang lebih tinggi, stadium 3 dan stasium 4. Maka setelah operasi harus menjalani kemoterapi. Kemoterapi tujuannya adalah menghilangkan sisa – sisa tumor yang mungkin ada dalam perut. Saat ini sudah ada pengobatan yang lebih maju, yakni imunoterapi dan targeted therapy yang bertujuan menarik langsung ke sel – sel abnormal kanker ovarium yang ada di tubuh kita” jelas Dr. dr. Bambang.