Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) semakin sering terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan data dan penelitian yang ada, korban KDRT yang paling sering mengalami dampak negatif adalah istri dan anak-anak. KDRT bukanlah masalah ringan, karena tidak hanya mengancam keselamatan fisik, tetapi juga memberikan dampak buruk yang signifikan terhadap kesehatan mental korban.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kekerasan dalam rumah tangga dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikologis. Gangguan ini meliputi trauma fisik seperti luka-luka, patah tulang, hingga cedera serius yang bisa membahayakan nyawa.
Sementara itu, dari sisi kesehatan mental, korban KDRT sering kali mengalami stres berat, depresi, kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka dalam jangka panjang.
Mencegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga bukan hanya sekadar tujuan ideal yang diinginkan, tetapi juga merupakan langkah nyata untuk menyelamatkan hidup banyak orang. Ketika kita berhasil mencegah KDRT, kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga memastikan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Keberhasilan dalam mencegah KDRT semakin berkelanjutan adalah kemenangan besar, baik secara pribadi maupun sosial, karena ini berarti kita berhasil memutus siklus kekerasan yang mungkin diwariskan dari generasi ke generasi.
Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat diambil untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari ancaman KDRT:
1. Bersikap Tegas dalam Menghadapi Kekerasan
Penting untuk tidak membiarkan kekerasan berlangsung begitu saja. Korban harus menunjukkan sikap tegas dan menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan. Sikap tegas ini dapat mengurangi kemungkinan terulangnya tindakan kekerasan, karena pelaku menyadari bahwa tindakannya tidak dapat ditoleransi.
2. Mencari Bantuan Tenaga Ahli
Jangan ragu untuk meminta bantuan dari tenaga profesional, seperti psikolog atau konselor, yang memiliki keahlian dalam menangani kasus KDRT. Mereka dapat memberikan bimbingan dan dukungan emosional, serta membantu merumuskan rencana yang aman untuk keluar dari situasi berbahaya.
3. Mengandalkan Dukungan dari Keluarga dan Sahabat
Korban harus terbuka kepada keluarga atau sahabat terdekat untuk mendapatkan dukungan. Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting, baik secara emosional maupun praktis, dalam menghadapi situasi KDRT. Mereka bisa menjadi sistem pendukung yang kuat dan membantu korban keluar dari lingkungan yang tidak aman.
4. Merencanakan Tindakan Keselamatan
Menyusun rencana keselamatan sangat penting untuk melindungi diri dari kemungkinan kekerasan di masa depan. Rencana ini bisa mencakup langkah-langkah seperti menyimpan dokumen penting di tempat aman, mengetahui rute keluar dari rumah, dan memiliki daftar kontak darurat yang bisa dihubungi kapan saja.