Bogor – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana Kota Bogor, Anas Rasmana mengungkapkan informasi bahwa tingkat konsumsi ikan di Kota Bogor masih rendah. Hal ini berdasarkan data, bahwa konsumsi ikan masyarakat Kota Bogor hanya, sebesar 29 kilogram perorang pertahunnya.
“Tingkat konsumsi ikan di kota bogor masih sangat rendah diangka 29 kg perorang pertahunnya padahal idealnya di 70 kg perorang pertahunnya, ini disebabkan juga faktor budaya dan kebiasaan masyarakat seperti kalo orang sunda makan peda rame rame udah disebut makan ikan, padahal seharusnya makan satu ikan,” ungkap Anas pada Minggu (4/8/2024).
Dibandingkan angka idealnya yang mencapai 70 kilogram perorang pertahunnya, angka ini terbilang rendah. Pentingnya kebutuhan gizi melalui pemenuhan kebutuhan ikan ini harusnya terus diperhatikan oleh Masyarakat.
Rendahnya konsumsi ikan masyarakat Kota Bogor, menurut Anas dikarenakan budaya dan kebiasaan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan edukasi tentang pentingnya mengonsumsi ikan. Dia juga turut menekankan, mengonsumsi ikan menjadi salah satu upaya dari pencegahan stunting terlebih bagi anak-anak dan ibu hamil. Sumber protein dan gizi lainnya dalam daging ikan sangat bermanfaat untuk kesehatan masyarakat.
“Tolong perhatikan ibu hamil dan calon pengantin dan ibu menyusui untuk memenuhi gizinya dengan protein hewani karena itu bisa berdampak terhadap pertumbuhan dan kesehatan anaknya,” ujarnya.
Pemerintah Kota Bogor juga akan menggerakkan peran Tim Penggerak PKK untuk masif melakukan edukasi dengan menggandeng, untuk mengampanyekan konsumsi ikan kepada seluruh masyarakat.