Kepala Disnaker Kota Cimahi, Asep Jayadi mengungkapkan, angka tingkat pengangguran mencapai puluhan ribu orang. Hal ini didapat dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS yang menunjukkan tepatnya mencapai 10,52 persen atau setara 33.192 orang (pengangguran).
“Secara angka memang tinggi karena jumlah penduduk dan luasan wilayah terdiri atas tiga kecamatan di Kota Cimahi. Tapi secara jumlah lebih sedikit dibanding wilayah Bandung Raya,” jelas Asep.
Adanya kenyataan tersebut lebih disebabkan dampak negatif dari hantaman pandemi covid-19 kala itu yang membuat beberapa perusahaan kesulitan untuk menjalankan operasional usahanya. Walau kini sudah mulai menggeliat kembali, namun dampak tersebut ditunjukkan dengan masih banyaknya pengangguran di Kota Cimahi.
“Sekarang sudah ada pergerakan dan kondusifitas di Cimahi juga terkendali. Jadi, kami akan melakukan upaya untuk mengurangi pengangguran tersebut,” tegasnya
Adapun upaya yang bisa dilakukan, menurut Asep dengan menggelar program padat karya untuk menjaring warga Kota Cimahi yang hingga saat ini tidak memiliki pekerjaan atau masih menganggur.
hal itu perlu dilakukan karena jika angka pengangguran di Kota Cimahi turun drastis, maka pihaknya bisa fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat.
“Misal pekerjaan sekarang mungkin belum memenuhi hidup layak, maka kita upayakan untuk meningkatkan pendapatan dengan kompetensi ditingkatkan, sehingga nilai jual atau daya tawar pekerja jadi meningkat,” pungkasnya.