Sebagian besar sekolah akan segera melaksanakan kegiatan orientasi bagi siswa baru setelah sebelumnya proses penerimaan siswa baru usai dilakukan. Menghindari terjadinya ketidakefektifan dan hal-hal lain yang tidak diinginkan, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengimbau kepada pengelola sekolah agar tidak ada kekerasan saat melaksanakan kegiatan orientasi (pengenalan) siswa baru.
“Sesuai aturan, jangan ada kekerasan. Orientasi itu lebih kepada pengenalan dan semangat karena sekolah baru. Tidak boleh ada kekerasan,” ungkap Bey Machmudin di Kota Bandung, Jumat (12/7/2024).
Merealisasaikan hal ini, telah dilakukan diseminasi ke setiap sekolah sebagai upaya mengingatkan Kembali dan menghindari potensi negatif yang bisa terjadi.
“Kita sudah sampaikan (ke sekolah) untuk menghindari perundungan. Jangan sampai ada lagi,” katanya.
Bey pun juga menginstruksikan Dinas Pendidikan Jabar memantau kegiatan orientasi yang dilakukan di setiap lingkungan sekolah.
“Itu dimulai di tahap awal kegiatan sekolah, jangan ada perundungan. Saya minta Plh Kadisdik memantau orientasi ini,” tegasnya.
kegiatan orientasi seharusnya hanya untuk menumbuhkan keakraban antar siswa dalam bingkai suasana yang menggembirakan.
“Betul-betul hanya untuk mengakrabkan, lebih bersifat gembira agar siswa semangat ke sekolah dengan lingkungan sekolah yang baru,” katanya.
Bey mempersilakan masyarakat melaporkan jika menemukan sekolah yang melakukan orientasi dengan kekerasan, melalui aplikasi Sapawarga.
“Kami tidak menoleransi sama sekali adanya kekerasan di sekolah. Saya minta (Kadisdik) untuk memantau langsung ke lapangan. Silakan bila ada yang merasa terdapat perundungan laporkan kepada kami lewat Sapawarga. Kami akan tindak tegas,” ujar Bey.