Belum meratanya investasi adalah fakta yang terjadi di Jawa Barat. Priangan Timur bisa dijadikan bukti betapa ketidakseimbangan investasi yang membuat daerah ini tertinggal pertumbuhan investasinya dibanding daerah lainnya di Jabar.
Pemda Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di semua sektor melalui peningkatan sektor investasi.
Namun pertumbuhan investasi di Jabar saat ini belum merata keseluruhan wilayah. Halnya pertumbuhan investasi di Priangan Timur yang dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan pertumbuhan di wilayah Jabar lainnya.
“Sekarang investasi masih jomplang, pertumbuhan ekonomi di Jabar bagian selatan masih rendah, daya beli masyarakat masih rendah. Karenanya perlu Investasi harus didorong ke Jabar Selatan,” ucap Yod Mintaraga salah seorang anggota DPRD Jawa Barat.
Yod Mintaraga meminta Pemprov Jawa Barat untuk memberikan atensi dan mendorong investasi untuk di wilayah Jawa Barat . Salah satu yang harus didorong di Priangan Timur adalah masalah konektivitas atau infrastruktur. Infrastruktur akan mampu didorong dan memudahkan investor untuk melakukan investasi dengan baik dan mudah.
“Kalau investasi di dorong ke Jabar Selatan, risikonya pembangunan infrastruktur juga harus di dorong ke Jabar Selatan,” pungkas Yod.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat optimistis target investasi 2024 yang sampai Rp 250 triliun, bisa tercapai dengan berkaca pada realisasi investasi Jabar pada 2023.