Oleh: Ustadz M. Syauki MZ (Putra Alm. KH. Zainuddin MZ).
Dalam kehidupan ini, semua dari kita tentu inginkan bahagia, shg selalu kita panjatkan doa pd Allah, agar hidup kita bahagia, yaitu doa : “Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar”. == “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kpd kami kebajikan didunia & kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”.
Sabda nabi, ada empat perkara jika kita ingin bahagia, yaitu :
Harus punya hati yg luas.
Ketika kita punya rumah yg besar/luas, yg bagus, bisa membuat hati kita bahagia, tapi rumah kita yg sesungguhnya ada di dlm “HATI” kita. Sebab betapapun rumah kita luas & besar, tapi ketika hati kita kecil, sempit rasanya & faktanya banyak orang yg memiliki rumah besar tapi broken home/tidak betah dirumah & adapula yg rumahnya kecil/sangat kecil tetapi jika hatinya besar/luas (dimana masih ada yg baca Quran, melakukan tahajud & amal2 shaleh lainnya), besar rasanya rumah tsb.
Sejarah mencatat, rumah nabi tidak lebih besar dari 3×4 meter saja, lalu berapa ukuran rumah kita ??, mungkin 3×4 m bagi kita hanya seukuran 1 kamar saja, tapi di rumah yg 3×4 m tsb, nabi mengatakan : “Baiti jannati” = “Rumahku tangga laksana surga” == >> sebab nabi hatinya luas.
Hati yg sempit, mudah tumbuh penyakit iri/SMS (susah melihat orang lain senang — senang melihat orang lain susah), maka ia akan tersiksa oleh perasaannya sendiri.
Nabi berpesan : Jika kita ingin bahagia, harus punya hati yg luas, yaitu hati yg merasa cukup & mudah bersyukur atas apa yg Allah berikan kpd kita, hati yg tidak mudah iri pd apa yg Allah berikan kpd orang lain. Hati yg luas yg tetap bersyukur atas nikmat maupun musibah yg Allah berikan utk kita.
Salah satu nasehat KH.Zainuddin MZ : “Sungguh dlm Islam, ada satu perbuatan yg nilai dosanya Allah tidak kasih tahu, tetapi umat islam sering terjebak menyepelekan/mengecilkan amaliyah ini, yaitu beribadah pd Allah masih sebatas takut pd neraka. Ingin masuk surga, tapi ibadahnya belum sampai pd tahapan : “Apakah ibadah yg kita lakukan Allah ridha atau tidak ??”.
Maka : “Ajarkan pd keluarga kita, satu perbuatan utk tidak mengecilkan/menyepelekan suatu amaliyah, agar tidak kufur nikmat”.
Jika dosa2 kita, Allah beri tahu timbangannya dlm islam, contoh dosa 1x zina, ancamannya : direbus dlm neraka selama 40 tahun perhitungan akhirat (1 tahun akhirat = 1000 tahun di dunia), timbangannya jelas selama 1x360x40x1000 direbus di api neraka. Contoh lain : dosa ghibah, spt memakan bangkai saudaranya sendiri, sedangkan dlm islam memakan bangkai hewan saja, jika tidak darurat, haram hukumnya. Artinya ghibah itu haram, tapi masih kita lakukan maka ujung2nya masuk neraka & dineraka memakan pohon zaqqum, spt ranting kecil dg duri2 yg tajam, yg ketika kita memakannya tenggorokan kita hancur.
Kufur nikmat, Allah tidak memberitahu timbangan dosanya, apakah lebih hebat dari dosa zina ??, atau lebih ringan dari dosa ghibah ??, tapi Allah memberitahu dln Quran. QS. Ibrahim ayat 7. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
wa iz ta-azzana robbukum la-ing syakartum la-aziidannakum wa la-ing kafartum inna ‘azaabii lasyadiid.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”.
Jika kamu bersyukur Allah akan tambah nikmatNya, tetapi jika kamu kufur, maka azabku sangat pedih, yg jadi pertanyaan seberapa pedih azab tsb ??, apakah lebih hebat dari azab zina atau lebih ringan dari azab ghibah ??.
Nasehat umar bin khatab : “Hasibu Anfusakum Qabla an Tuhaasabu” = “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab”.
Maka biasakan menghitung/menghisab amal2 kita selagi ada didunia, sebelum dihitung/dihisab oleh Allah di akhirat. Jika di dunia amal2 yg kurang, masih bisa ditambah, tapi jika Allah yg sudah menghitung, maka tidak akan ada yg bisa lolos.
Dari 24 jam waktu yg Allah berikan pd setiap manusia, banyak bersyukur atau kufur ??, faktanya manusia lebih banyak kufur nikmat daripada bersyukurnya, hingga Allah mengulang2 satu ayat sampai 31x (saking pentingnya), yaitu di QS. Ar Rahman :
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan.
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Berapa banyak nikmat Allah yg sering kita dustakan ??.
Dari 24 jam, benarkah kita banyak bersyukur ?? coba cek, dari 24 jam : rata2 utk istirahat & tidur 8 jam, utk bekerja 8 jam (normal), apakah 8 jam lagi utk ibadah ??. Untuk shalat biasanya hanya beberapa menit saja (10 menit x 5 kali shalat), utk baca Quran maksimal 1 jam (utk 1 juz), lalu banyaknya utk apa ??, Maka pantaslah Allah ulang2 ayat tsb sebab berapa banyak nikmat Allah yg sering kita dustakan.
Nikmat baru akan terasa jika sudah berkurang/sudah hilang sama sekali, ketika nikmat masih ada di tengah2 kita, seringkali tidak merasakan nikmat, shg kita sering lupa utk bersyukur pd Allah.
Kata nabi : “Barangsiapa yg tidak bisa bersyukur atas nikmat2 yg Allah berikan pd mereka & mereka tidak bersabar atas musibah yg Allah timpakan pd dirinya, maka Allah murka kpd mereka”.
Musibah yg menimpa manusia, ada tiga tingkatan, yaitu :
1). Jika musibah itu menimpa orang baik, disebut UJIAN, sebab mau dinaikkan kelas oleh Allah, spt setiap proses naik kelas harus melalui ujian. Ujian dari Allah ada dua kuncinya, yaitu harus LULUS & LOLOS, baru akan Allah angkat derajatnya. Contoh : lulus ketika diuji dg kemiskinan tapi tidak lolos ketika diuji dg kekayaan, selagi miskin ingat Allah, jadi hamba Allah, tapi begitu Allah beri kekayaan, menjadi hamba harta.
2). Musibah yg menimpa orang setengah2, shalatnya rajin tapi maksiat juga jalan, maka Allah beri TEGURAN, sebab ia sedang lalai, apapun konsekwensinya jika lalai pasti ditegur, apalagi lalai pd Allah. Ingat ada satu sifat Allah yg sering kita lupa, yaitu : Allah Maha Pecemburu. Dan cemburunya Allah beda dg cemburunya pasangan kita, yg cemburu jika terbukti, tapi cemburunya Allah, sebab tidak ingin ada selain Allah di hati kita. Maka jika Allah lihat ada selain Allah dihati kita, Allah beri musibah agar kita ingat lagi kpd Allah. Dan banyak umat islam yg baru ingat kpd Allah saat dapat musibah/sakit, atau sedang punya masalah. Tetapi kebanyakan tidak sadar bhw ia sedang ditegur oleh Allah.
Kunci teguran ada dua, yaitu : Perbaiki yg kurang & kurangi yg mungkin berlebih.
3). Musibah yg menimpa orang yg jahat, yg shalat tidak mau, maksiat rajin, ngeyel pd perntah Allah, maka Allah beri HUKUMAN, sbg persekot/dp dari hukuman nanti di akhirat (cashnya nanti di akhirat).
Tetapi kita jarang mengambil i’tibar/pelajaran dari musibah2 yg menimpa kita, terkadang lebih sering cari kambing hitam drpd bermuhasabah diri.
Lalu apakah itu ujian, teguran atau hukuman ?? Kuncinya utk ujian, kita perlu lulus & lolos, sedangkan utk teguran kuncinya : perbaiki yg kurang & kurangi yg berlebih. Dan utk hukuman, kuncinya yaitu : Memperbanyak istighfar & taubatan nasuha.
Kata nabi : “Tidak ada dosa kecil yg jika dilakukan setiap waktu & tidak ada dosa besar jika dipadamkan dg istighfar & taubatan nasuha”.
Hadist Qudsi :
إنني اناالله لا اله الا انا من لم يصبر على بلائى ولم يشكر لنعمائى ولم يرضى بقضائى فليخرج من تحت سمائى وليطلب ربا سواي
“Sesungguhnya Aku ini Allah, tiada Tuhan selain Aku. Barangsiapa yang tidak bersabar atas cobaan-Ku, tidak bersyukur atas segala nikmat-Ku serta tidak rela terhadap keputusan-Ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit dan cari Tuhan selain Aku”.
Jika tidak bisa bersabar atas musibah yg Allah timpakan kpdnya, maka ancaman Allah adalah :
“Silahkan keluar dari kolong langit ini”. == >> Sebab tidak pantas bagi kita utk kufur nikmat, ketika apa2 masih dari Allah/semua Allah berikan tapi kalian tidak bersyukur & bersabar, maka keluar kalian !!”.
Diusir dari kolong langit ini oleh Allah. Lalu mau cari langit mana lagi ??, adakah langit lain selain langit Allah ??.
Dan yg paling dahsyat dari murka Allah, yaitu : “Cari Tuhan lain selain Aku”. Betapa Allah MURKA sekali akan orang yg KUFUR NIKMAT.
Maka mulai saat ini, biasakan bersyukur, sebelum tidur banyak2 berdoa, terutama doa agar hati tidak lalai, doa yg nabi ajarkan utk hati kita, yaitu :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik”.
“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” (HR. Tirmidzi no. 3522 dan Ahmad 6:315)
Dan biasakan berkomunikasi dg diri sendiri, tanya hati kita : “Wahai hati yg sering lalai, hari ini lebih banyak bersyukur atau kufur ??”.
Maka kita harus berhati2 dan perbanyak bersyukur atas nikmat2 yg Allah berikan.
Salah satu bentuk syukur pd Allah adalah dg bersedekah, sebab sedekah itu memberkahkan harta kita & meringankan (sakitnya) sakaratul maut.
Kata nabi : “Sungguh orang yg membantu orang lain dlm berbuat kebaikan pahalanya sama dg yg berbuat kebaikan itu sendiri”.
Maka berfastabiqul khairat, shg kelak di akhirat mendapat banyak transferan pahala dari amal shaleh/sedekah2 yg kita lakukan (menolong/membantu orang2 yg berjuang di jalan Allah, utk agama Allah).
QS. Muhammad ayat 7. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ تَـنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَا مَكُمْ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu ing tangshurulloha yangshurkum wa yusabbit aqdaamakum.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Ketika Allah sudah tolong kita, maka urusan dunia & urusan akhirat Allah akan tolong kita, dan di akhirat/di padang mahsyar Allah akan tolong kita.
Beramal tanpa ilmu = sia2, berilmu tanpa amal = mubazir.
(# Berlanjut ke bagian 2, perkara no. 2-3-4 agar kita bahagia).
#semogabermanfaat
#mohonmaafsgalakkurangandrpenulis.
Lanoe Cafe Bandung
MT. Muslimat Al Ittihadiyah Jawa Barat
Kamis, 04 Juli 2024
by : lucyrustikasari