Pemprov Jabar, Forkopimda, bersama Dinkes Jabar dan Pemkab Majalengka serta Dinas terkait dan diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota dengan pusat kegiatan di Kab. Majalengka menggelar kegiatan “Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan DBD dan Penanggulangan TBC (Geber SiJumo) dan Jamillah (Jaga Ibu Hamil Lingkungan Bersih dan Sehat) dengan PHBS” di Kabupaten Majalengka, pada Rabu (22/5) lalu.
Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman, Stunting merupakan masalah kesehatan yang perlu diatasi bersama.
“Mari bersama mencegah stunting, TBC, DBD dan bawa anak Anda untuk diimunisasi. Stunting tidak boleh ada di bumi Jawa Barat, harus diperjuangkan menuju Jabar Zero New Stunting,” katanya.
Herman juga memaparkan cara pencegahan stunting melalui dua cara yaitu sebelum kelahiran melalui ibu hamil dan setelah kelahiran pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Ibu hamil bisa mencegah stunting dengan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet dan periksa kehamilan minimal 6x selama kehamilan, dan mengonsumsi makan bergizi seimbang tinggi protein hewani. Sementara 1000 HPK dimulai pada bayi usia 0-6 bulan dengan pemberian ASI eksklusif dan balita usia 7-23 bulan dengan pemberian MP-ASI bergizi seimbang tinggi protein hewani dengan ASI tetap dilanjutkan sampai 2 tahun atau lebih.
“Pencegahan DBD diperlukan peran masyarakat dalam gerakan 1 rumah 1 jumantik dan membersihkan lingkungan di sekitar rumah supaya tidak ada tempat perindukan nyamuk DBD. Jumantik (juru pemantau jentik) bertanggung jawab menjaga kesehatan lingkungan bersih dari jentik nyamuk seperti menutup genangan air, menguras bak atau wadah air dan mendaur ulang serta mengolah sampah. Selain itu, jumantik juga harus ada di tempat umum seperti sekolah, kantor, tempat umum, tempat wisata, dll,” ujarnya.
Pencegahan TBC bisa dilakukan dengan imunisasi BCG pada saat bayi umur 1-2 bulan dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk mencegah penularan TBC. TBC bisa disembuhkan dengan minum obat 6 bulan dan adanya Pengawas Menelan Obat (PMO).
Ia juga menegaskan kepada para orang tua untuk membawa anak-anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi lengkap.
Stunting, penyakit DBD, TBC dan pemenuhan imunisasi masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, kenaikan angka stunting, lonjakan angka kesakitan DBD dan TBC serta peningkatan cakupan/ peran serta masyarakat dalam mendukung imunisasi memerlukan pendekatan yang menyeluruh, terintegrasi dan juga inovasi serta yang paling utama adalah kesadaran dan keterlibatan aktif di semua segmen masyarakat.
“Maka dari itu, pada kesempatan ini kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal bagi kita Provinsi Jawa Barat agar terus berkomitmen dan menjadi kegiatan berkelanjutan meningkatkan segala upaya dalam penurunan angka stunting melalui deteksi dini dan pencegahan stunting menuju jabar zero new stunting, DBD, penanggulangan TBC serta peningkatan cakupan imunisasi dasar,” kata Kadinkes Vini.
Sumber : DInkes Jabar