Kementerian Sosial (Kemensos) menggraduasi 4.027 keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai penerima bantuan sosial (bansos) melalui Program Pahlawan Ekonomi Indonesia (PENA). Diasumsikan bahwa mereka telah mempunyai pendapatan tetap. Risma menyebutkan, data tersebut diperoleh selama satu bulan, yakni April 2024. Secara keseluruhan, lebih dari 15 ribu informasi telah diberikan sejak awal tahun 2024 hingga April bulan lalu.
“Jadi pada hari ini kita menggraduasi, graduasi bulan April itu sebesar 4.027 (keluarga). Jadi tahun 2024 ini jumlah KPN yang kita graduasi seluruhnya menjadi 15.287. Sedangkan 2023 itu menggraduasi 10.073. Sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa ini bukan akhir. Ini justru awal,” ungkap Risma usai acara Graduasi Pahlawan Ekonomi Nusantara di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
“Kalau kemarin kita hanya memantau progress mereka. Jadi kita punya progress bulanannya, bulan ini berapa pendapatan mereka, bulan itu berapa, kemudian bulan depan berapa. Nah itu kalau mereka sudah stabil baru kita berani mengeluarkan mereka dari graduasi,” jelas Risma.
“Minimal kita pantau 4 bulan, kalau mereka sudah stabil segitu baru kita keluarkan, kalau belum stabil kita enggak keluarkan,” tambahnya. Sebagai informasi, PENA dilaksanakan Kementerian Sosial untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah atau berada di bawah garis kemiskinan. Melalui program ini, penerima manfaat mendapatkan bantuan dasar dalam pembelian barang dan bahan baku. Mereka juga membantu dalam pengemasan produk, pemasaran dan manajemen keuangan.
Risma juga menjelaskan, saat ini pihaknya memimpin 3.224 KK kategori reguler PENA. Kemudian sebanyak 4.558 keluarga dalam kategori PENA Atensi.
“(PENA Reguler) Itu yang kita bantu finansial nya. Kemudian pena berdikari itu yang mereka ingin secara mandiri tapi kita tetap bantu meskipun tidak sebesar pena reguler. Kemudian pena atensi itu mereka yang kita bantu, jadi misal kita menolong dari sakit keluarganya kemudian ada di media, media sosial, itu kita ambil kemudian kita ajari keluarganya supaya mereka mampu, kita berikan bantuan untuk mereka agar mereka bisa berusaha,” imbuh Risma.
Sedangkan kategori komunitas PENA berjumlah 223 komunitas. Saat ini, sebanyak 328 penyandang disabilitas mengikuti program vokasi PENA.
“Pena komunitas ada di satu wilayah kemudian kita tangani, yang tadi itu, (komunitas usaha) gula semut, kemudian ada pernah juga minyak kayu putih. Itu sekelompok masyarakat biasanya mereka di komunitas adat terpencil yang jauh. Dan pena bencana itu mereka adalah korban-korban bencana yang kita ajari mereka selama mereka ada di pengungsian atau mereka sudah pindah rumah tapi kita bantu untuk usaha itu sebanyak 42,” rinci Risma.
Terakhir Risma menyatakan, pena vokasional itu ada di balai-balai kemensos diperuntukkan bagi orang-orang disabilitas. Ada kurang lebih ada 1.904 disabilitas di tahun 2024 itu yang sudah keluar dari penerima bansos.