Note Ustadz R. Kusmananda Mega
Situsari Wetan (Ibu Popy H).
Sahabat Bandung Community
Rabu, 25 April 2024
by : lucyrustikasari
HR. Bukhari & Muslim : “Ketahuilah bahwa dlm jasad manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya & jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, ketahuilah segumpal daging itu bernama HATI”.
QS. Ar Rum ayat 30. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَاَ قِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّا سَ عَلَيْهَا ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,”
Pada intinya Allah menciptakan manusia dlm keadaan fitrah & fitrah manusia itu menghadapkan wajahnya pd Allah.
Dalam sebuah Hadist Qudsi disebutkan :
يقول الله عز وجل: إني خلَقتُ عبادي حنفاءَ كلَّهم، فجاءتهم الشياطين فاجتالتْهم عن دينهم
“Yaqulullahu azza wa jalla: ‘inni khalaqtu ibadi hunafaa-a faja-athumu as-syayathinu fajtalathum an dinihim.”
“Allah SWT berkata: ‘Sesungguhnya Aku jadikan hamba2-Ku pribadi yg jujur dan lurus, tetapi datang setan yg menggoda dan membelokkan mereka dari agama.”.
Allah ciptakan manusia dlm keadaan hanif/baik, tapi kelak setan mengeluarkannya dari kefitrahan itu, bahkan sampai ketika ia sakaratul maut, akan datang pdnya jin nasab yg menyerupai orang2 yg dicintainya (bisa orangtua, anak, pasangan atau leluhur2nya) & mereka berkata bhw agamamu ternyata salah, mereka menyesatkan shg meninggal dlm keadaan kekafiran. Allah ciptakan manusia dg segala kemuliaannya.
QS. Al Isra ayat 70. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَـقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْۤ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
Allah sbg pencipta (khaliq) memuliakan ciptaannya yaitu manusia (khalaq) & manusia adalah ciptaan Allah yg paling sempurna, sebab manusia diberi akal & akal diberi teman yg disebut nafsu. (QS. Syams ayat 7 – 8). Nafsu adalah instrumen yg Allah ciptakan & ditanamkan dlm diri manusia, nafsu itu ada yg harus dicintai, yaitu nafsu yg Allah rahmati (spt : pernikahan), QS. Ar Rum ayat 21.
“Mawaddah” (rasa kasih sayang), berasal dari kata maddah = sesuatu yg terlihat/dirasakan. Dan dorongan maddah adalah nafsu.
Tapi nafsu itu juga harus diwaspadai (QS. An Nas ayat 5 – 6), yaitu nafsu yg dibisiki oleh setan. Karena setan masuk ke dalam hati manusia melalui aliran darah, maka ketika masuk ke dlm hati, jika hati itu baik, seluruh jasadnya akan baik tapi jika hati itu jelek/rusak, maka seluruh jasadnya akan jelek/rusak.
Dan ketika nafsu itu dibisiki setan lalu mempengaruhi hati menjadi buruk shg menimbulkan dosa, maka hilanglah fitrahnya. Dosa fahisyah (termasuk dosa besar), spt : membunuh, berzina, mengadu domba, berghibah, mencela orang lain, dll, dosa2 tsb harus dibersihkan utk dikembalikan fitrah kemuliaan manusia.
▪️QS. Al Hujurat ayat 11-12. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (ayat 11).
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (ayat 12).
Sabda nabi dalam HR. Muslim, At Tirmidzi & Abu Dawud : “Membicarakan/Ngobrolin ttg kebaikan adalah ghibah, ngobrolin ttg keburukan adalah seburuk2nya dusta”.
Dan Sabda nabi : “Keselamatan seorang mukmin itu terletak pd lisannya”.
Maka jangan pernah berghibah apalagi berdusta & jika pernah ngobrolin orang lain, sebaiknya datangi orang tsb & minta maaf, karena termasuk orang yg bertaqwa itu adalah mereka yg memperbaiki hubungan diantara sesamanya, & ia mentaati Allah & RasulNya (QS. Al Anfal ayat 1).
Perintah Allah agar dijaga kemuliaan manusia, yaitu jaga kefitrahan manusia sampai kita wafat. QS. Qaf ayat 16-19. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَا لِ قَعِيْدٌ
“(lngatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.”
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”
وَ جَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِا لْحَـقِّ ۗ ذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.”
Kunci utk mengembalikan fitrah adalah : JAGA TAUHID (“Laa Ilaaha Illallah”).
Seringkali kita utk urusan dunia/kehilangan dunia kita menangis, tapi utk urusan kehilangan Allah, (spt menunda2 shalat) tidak sedih/nangis.
Ketika tauhid terjaga :
1). Akhlak akan baik & muncul ahlaqul karimah, & ketika tauhidnya sempurna, mustahil ia berbuat maksiat & akan menolak ketika diajak maksiat.
Dlm ayat tsb Allah sebut manusia sbg “insan”, yaitu manusia yg beraktifitas, maka hati2 dlm aktifitasmu, karena Allah punya malaikat pengawas (dikiri & kananmu) yg siap mencatat aktifitasmu. (▪️QS. Qaf ayat 17-18).
QS. Al A’raf ayat 172. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ ۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۗ قَا لُوْا بَلٰى ۛ شَهِدْنَا ۛ اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini,”
Ketika kita menutup aib muslim lainnya didunia, maka Allah akan tutup aibnya di dunia & diakhirat, juga ketika kita memudahkan jalan bagi sesama muslim didunia, maka Allah akan mudahkan jalannya didunia & diakhirat.
Maka jaga fitrah & kemuliaan kita, serta saling menasehati diantara kalian. ▪️QS. Al Asr ayat 3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
2). Terjadi ikatan yg kuat pd Allah (yaitu Akad : yakin, percaya pd Allah), semakin kuat akad dg Allah semakin kuat keyakinan pd Allah, semakin baik aqidahnya & pakaian terbaik adalah TAQWA. (▪️QS. Al A’raf ayat 26).
Definisi Taqwa :
1). Yg takut kpd Allah, shg menjauhi larangan2 Allah & melaksanakan perintah2 Allah, shg jiwanya suci.
2). Yg cinta pd Allah, shg melakukan amal2 shaleh.
3). Yg Qana’ah, dlm kehidupannya selalu merasa cukup (QS. Ibrahim ayat 7).
4). Yg selalu mencari bekal utk mati. (QS. At Tahrim ayat 6).
Maka ketika mencari bekal utk mati dg banyak beramal shaleh, spt rajin ke majelis ilmu/majelis taqlim, tapi jangan jadikan majelis taqlim sbg eksistensi, tapi harus jadikan majelis taqlim sbg esensi, yaitu ilmu shg menjadi sebab berubahnya ahlaq dan menjadikannya bertauhid/taqwa. Ke majelis ilmu utk cari ilmu, amalkan ilmu, berubah ahlaq jadi baik & jadi taqwa.
Karena bahan bakar neraka itu manusia & batu dan kata nabi yg paling banyak di neraka itu kaum wanita, padahal wanita Allah muliakan dg memudahkannya masuk ke pintu surga yg mana saja yg ia mau, dg syarat : jaga shalat yg lima waktu, jaga shaum Ramadhan, jaga kemaluan/kehormatan & taat pd suami. Maka jaga kehormatanmu sbg wanita, jangan biarkan bisikan setan masuk ke hatimu & jangan buat dosa jariyah yg terus mengalir sampai yaumul akhir. Jaga perjanjian dg Allah (fitrah), karena Allah ciptakan kita dlm keadaan suci maka kita pulang harus dlm keadaan suci juga.
TANYA JAWAB :
1. Ketika kita ikut travel umrah tapi ternyata disana tidak sesuai dg apa2 yg dijanjikan oleh travel tsb, bagaimana seharusnya sikap kita ??
Jawab : Allah mengharuskan kita berikhtiar, QS. Ar Ra’d ayat 11. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu ”. Artinya Allah menyuruh kita berikhtiar (terutama ikhtiar kesehatan) karena ketika melaksanakan umrah kita harus dlm keadaan sehat. QS. An Najm ayat 39. “Dan bhw manusia hanya memperoleh apa yg diusahakannya”.
Maka ikhtiar kita menyampaikan, boleh mengkomplain/menegur travel tsb/mendebat tapi dg ilmu & dg cara2 yg baik (QS. An Nahl ayat 125). Dan tetap serahkan hisabnya kpd Allah.
Yg utama & pertama yg harus kita lakukan adalah SABAR. Karena sabar itu poros kemuliaan ahlaq. Boleh menegur dg cara yg baik utk memperbaiki hubungan silaturahmi dg sesama manusia (QS. Al Anfal ayat 1). Serta HR. Abu Daud & Tirmidzi : “Tidak dikatakan bersyukur/berterimakasih pd Allah bagi siapa yg tidak berterimakasih pd manusia”.
Dan sikap kita selanjutnya adalah tidak boleh MARAH. HR. Ath Thabarani : “Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk surga”.
2. Ketika ada permasalahan dlm keluarga besar, lalu kita bercerita pd pasangan dg detail, apakah itu termasuk ghibah ??
Jawab : Kata para ulama : Tidak termasuk ghibah jika itu utk mendapatkan kemaslahatan/mencari solusi, bahkan bukan termasuk ghibah ketika menceritakan aib pemimpin/pemimpin yg melakukan persaksian bohong, agar mengutamakan kemaslahatan bagi masyarakat (QS. Al Baqarah ayat 282 -284).
3. Banyak muslim/ah yg shaleh/ha di majelis ilmu, tapi setelah selesai dari majelis ilmu kembali jadi tidak shaleh/ha, bagaimana hal tsb ??
Jawab : Jangankan jamaah majelis ilmu, bahkan ustadznya pun belum tentu disukai oleh Allah, sebab hanya Allah yg tahu isi hati manusia. Ciri2 orang munafiq : jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkari & jika diberi amanah ia berkhianat.
QS. Al Munafiqun ayat 4 – 5. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذَا رَاَ يْتَهُمْ تُعْجِبُكَ اَجْسَا مُهُمْ ۗ وَاِ نْ يَّقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۗ كَاَ نَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۗ يَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۗ هُمُ الْعَدُوُّ فَا حْذَرْهُمْ ۗ قَا تَلَهُمُ اللّٰهُ ۖ اَنّٰى يُـؤْفَكُوْنَ
“Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)?”.
وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَا لَوْا يَسْتَغْفِرْ لَـكُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ لَـوَّوْا رُءُوْسَهُمْ وَرَاَ يْتَهُمْ يَصُدُّوْنَ وَهُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (beriman), agar Rasulullah memohonkan ampunan bagimu,” mereka membuang muka dan engkau lihat mereka berpaling dengan menyombongkan diri”.
Mereka seakan2 kayu yg bersandar, artinya : tidak ada artinya dihadapan Allah, bahkan yg pertama dihisab & dilemparkan ke neraka oleh Allah, adalah para pemimpin & para ulama, jika mereka niatnya bukan karena Allah, dusta kata Allah, semua yg dilakukannya bukan utk Allah tapi utk dunia/harta, utk pujian manusia, dsb.
Maka yg terberat itu hati (niat di dlm hati), jika hatinya bukan karena Allah, sebanyak apapun ilmu tidak bisa diamalkan/tidak bisa merubahnya menjadi/ memiliki ahlaqul karimah, bahkan (naudzubillah) mereka rajin ke majelis ilmu tapi tidak mencium wanginya surga.
Tapi majelis ilmu menjadi jalan ke surga hingga dpt mencium wangi surga, bagi mereka yg datang ke majelis ilmu dg shidiq dlm majelis ilmu, datang karena Allah (shg ia mencatat, membaca & memahami ilmu tsb), & mengamalkan ilmunya menjadi amal shaleh yg diridhai oleh Allah.
#semogabermanfaat
#mohonmaafsgalakkurangandrpenulis.