Pemkot Bandung mengharapkan Pj Gubernur Jabar yang baru dilantik,memberikan perhatian terhadap masalah darurat sampah, dan mendorong percepatan pembukaan akses tol KM 149 Gede bage.
“Ada dua hal yang kami harapkan jadi perhatian pak Pj. Pertama, darurat sampah, karena sampai saat ini (TPAS) Sarimukti masih belum maksimal. Kemudian kami juga berharap percepatan pembukaan akses KM 149 Gedebage,” ungkap Ema dilansir dari prfmnews.id
Mengenai akses KM 149, Ema mengakui masalah tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR. Pemerintah Kota Bandung tidak bisa mengambil kebijakan terkecuali dikomandani Pemerintah Provinsi.
“Kalau saya harapannya ya pak Pj Gubernur bisa mendorong KM 149 harus tuntastuntas karena itu mah kebutuhan ya. Sambungkan sampai ke jalan Soekarno-Hatta. Memang itu otoritasnya ada di pusat ya, tetapi suara daerah kan ada di pak Gubernur,” ungkap Ema.
Jika memang kemudian akses tol KM 151 juga, hal itu pun ada lintas pemerintahan kota dan kabupaten.
“Artinya masih jadi kewenangan pemerintah Provinsi juga,” lanjut Ema
Berkenaan dengan status darurat sampah, Ema mengatakan, kondisi kedaruratan dan keterbatasan penanganan sampah kota Bandung masih berlangsung. Ini disebabkan keterbatasan TPAS Sarimukti yang belum kembali normal.
“Kami masih terus melakukan berbagai upaya mengenai kedaruratan sampah ini, termasuk menggali lubang untuk sampah organik di sejumlah tempat. Tetapi Sarimukti tetap menjadi pilihan utama. Kami harap pak Pj Gubernur menjadikan ini sebagai prioritas supaya cepat selesai,” kata Ema.
“Artinya, optimalisasi penanganan Sarimukti itu effort nya harus lebih besar baik dengan teknis atau non teknis,” tambahnya.
Selain upaya yang lebih gencar di Sarimukti, Ema pun berharap dalam kondisi darurat seperti saat ini, keberadaan TPPST Legok Nangka patut dipertimbangkan sebagai solusinya kedaruratan.
“Walaupun sebelumnya oleh pak Ridwan Kamil itu terinformasikan perlu waktu dua tahun untuk jangka panjang,” ujarnya
Ema pun berharap ada perubahan kebijakan atau apa pu terkait Legok Nangka dalam situasi kedaruratan sampah seperti saat ini.
“Pak Pj Gubernur kan nanti pasti memanggil kepala DLHK Provinsi untuk masalah ini. Ya dalam kondisi darurat harus berfikir taktis lah. Sampah itu tiap hari terus di produksi. Kamijuga, apa yang bisa ditangani, ya itu aja yang kita ambil. Daripada kita tidak ada jalan keluar,” tandas Ema
Diketahui bersama Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triyadi Machmudin dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian hari ini Selasa, 5 September 2023. Bey ditunjuk Presiden Jokowi untuk mengisi jabatan Gubernur Jabar, setelah masa jabatan Ridwan Kamil berakhir.