Kota Bandung, harmonionline.net-Suasana sukacita, bangga, lucu, takjub, dan haru mewarnai reuni SDN Muhammad Toha Bandung. Itulah gambaran yang terpantau di acra “Reuni Akbar Tepang Sono, Nostalgia dan Silaturahmi SDN Muhamad Toha”, Bandung Sabtu, (18/12/2021) belum lama ini. Bagaimana tidak, peserta reuni yang diikuti alumni murid dan guru itu kebanyakan sudah pada sepuh alias sudah kakek nenek.
Namun, Andini putri, Ketua Panitia Reuni Akbar, tak mau menyebut kakek nenek bagi para peserta reuni yang hadir.
“Jangan kakek nenek, tapi senior dan junior”, selorohnya.

Sebagai Ketua Panitia reuni, Andini merasa bangga dan terharu karena tak menyangka bisa menghadirkan 421 orang alumni SDN Muhamad Toha Bandung dari berbagai angkatan, termasuk para guru yang pernah mengajar dan masih aktif mengajar.
Dari 421 peserta yang hadir, dijelaskan Andini, adalah alumni angkatan 1976, 1978, 1979, 1962, 1963, 1964, bahkan ada yang dari angkatan 1959.
Acara reuni yang diprakarsai oleh Andini Putri (angk’ 1979), Kang Haris (1974) dan Ruchiyat (guru SDN M.Toha 1970-1996) yang digelar di suatu rumah makan Sunda di kawasan Soekarno Hatta Bandung itu berlangsung cukup sederhana namun penuh haru.
Apalagi saat Sang Ketua Panitia, Andini menyanyikan lagu ” Andaikan Kau Datang Kembali” dengan cukup apik dan menggandeng Ruchiyat, guru senior, membuat suasana makin haru.
Mewakili para alumni, Andini mengucapkan rasa terima kasihnya kepada guru yang telah mengajarinya belajar membaca dan memberi ilmu.
Mata Ruchiyat pun nampak berkaca-kaca dipeluk Andini (angk’ 1979) sang murid kesayangan yang cantik energik memberikan apresiasi atas jasa sang guru tercinta.
Saat ditanya bagaimana kesannya dengan acara reuni akbar SDN M.Toha Bandung, Ruchiyat, 78 tahun, yang mantan guru kesenian dan Kepala Sekolah SDN M Toha itu mengungkapkan rasa bangganya atas inisiatif para alumni menyelenggarakan acara reuni sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan melepas rindu.
“Sangat bangga. Karena. SD M.Toha dari dulu terkenal Dengan segudang prestasi dan menjuarai berbagai kejuaraan antar sekolah seperti paduan suara dan seni”, jelas Ruchiyat yang mengaku telah mengajar sejak tahun 1970 – 1996.
Sementara itu Iliana Arifiyandi yang akrab dipanggil Hendi, dan Syafril yang akrab dipanggil Kang Oteng, keduanya merasa senang dan bangga acar reuni akbar ini bisa terselenggara.
Dari bisik-bisik pembicaraan alumni, Hendi memegang peranan penting dalam urusan dana sebagai Seksi Usaha acara reuni sekaligus donatur.
Sedangkan Oteng alumni angkatan 1962 ini pun, tak kalah dengan Ketua pelaksana, apik menyanyikan “I’ve been Away too Long”. Pria gaek usia 72 tahun itu suaranya masih merdu dan mengundang decak kagum teman alumni lainnya.
Sebagai dosen teknik di Universitas Bandung Raya (Unbar) dan penasehat acara, Oteng dan Hendi sepakat bahwa acara reuni akbar ini tidak akan berhenti di sini, tapi akan terus berlanjut dengan membentuk Ikatan alumni SDN Muhamad Toha.
Pepen guru SDN M. Toha yang masih aktif dan hadir, serta guru lainnya merasa bersyukur dan menyambut baik gagasan pembentukan ikatan alumni SDN M.Toha sebagai tindak lanjut dari acara reuni ini.
“Alumni SDN M Toha yang banyak manjadi artis, PNS, pengusaha dan profesi lainnya, sebaiknya memang dibentuk ikatan alumninya, agr silaturahminya tidak putus”, tandas Pepen yang istrinya juga alumni SDN M. Toha.
Harapan itu pula yang diungkapkan oleh Andini, Ruchiyat, Hendi, Oteng, agar peserta reuni akbar ini bisa dijadikan data base ikatan alumni SDN M.Toha Bandung lintas angkatan.