Sintrong (Crassocephalum crepidioides) di Tatar Pasundan biasanya di konsumsi sebagai lalaban atau di sayur di masak tumis. Tanaman sintrong berasal dari wilayah Afrika tropis dan menyebar keseluruh tropika di Asia termasuk di Indonesia. Di jumpai pertama kali di dekat wilayah Medan pada tahun 1926 menyebar ke Jawa dan menyebar ke seluruh nusantara.
Sintrong sebagai gulma karena penyebaran cukup mudah, bunga-bunga mengering dan menghasilkan biji-biji kecil lalu tertebak angin dan menyebar di perkebunan, persawahan dan pekarangan, pinggiran sungai.
Sintrong termasuk dalam klasifikasi Erechtites hieracifolia berbatang tinggi mencapai 30 -150 cm, selain dijadikan lalaban dan tumis sintrong bermanfaat untuk kesehatan :
-Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL)
-Mencegah Kanker
Daun Sintrong dapat mengurangi resiko kanker payudara, kanker hati, dan kanker lambung yang mungkin bertambah parah.
-Mempertajam Penglihatan
Penglihatan Anda meningkat tajam jika Anda secara teratur mengonsumsi manfaat daun sintrong
-Melancarkan Pencernaan
Sayuran ini dikenal sebagai pembersih usus yang handal, takkan ada lagi masalah sembelit atau diare. Tubuh akan sehat karena metabolisme zat makanan berjalan lancar.
-Mencegah Penyakit Kulit dan Eksim
-Mengurangi Nyeri punggung, meredakan sakit kepala
-Mencegah Bau Badan
Daun Sintrong menyerap bau tubuh dan tidak muncul kembali dan diproduksi oleh kelenjar keringat.
Dari Berbagai Sumber