Beberapa hari ini lini masa dunia maya diramaikan dengan viralnya vlog Ade Londok yang mempromosikan sebuah kedai makanan kecil yang menjual Odading di daerah Kosambi Bandung. Dengan bahasa Indonesia bercampur logat Sunda yang ceplas ceplos Ade Londok mengatakan bahwa makan Odading Mang Oleh bisa jadi seperti jadi IronMan.
Efeknya juga ternyata membuat kedai Odading Mang Oleh diserbu pembeli hingga harus rela antri untuk mendapatkan penganan berbahan terigu tersebut. Bahkan kabarnya Gubernur Ridwal Kamil tertarik untuk menggaet sang kreator untuk menjadikannya duta kuliner Jawa Barat.
Odading merupakan salah salah satu makanan jajanan khas Sunda, penjualnya dapat mudah ditemukan di sudut-sudut kota di Jawa Barat. Lalu bagaimana sejarahnya kue odading ini?
Menurut Remmy Sylado dalam tulisannya yang bertajuk ‘Disumpahi Pemuda: Satu Nusa Satu Bangsa Dua Languanges’ yang dipresentasikan di The University of Melbourne, sejarah odading ini memiliki ‘hubungan’ dengan suatu peristiwa keluarga Belanda zaman dulu.
Suatu hari seorang putra tuan Belanda menginginkan kue yang dijajakan orang kampung. Anak kecil itu pun mengutarakan keinginannya kepada ibunya.
Namun ia tidak mengetahui nama kue itu. Jadi ia hanya bisa menunjuk-nunjuk dagangan yang dijajakan tersebut.
Nyonya Belanda lantas memanggil sang penjual kue. Nyonya kemudian berkata kepada anaknya sambil menunjuk ke kue yang dimaksud, “O, dat ding?” yang artinya “O, benda itu?”.
Semenjak peristiwa itu, panganan dengan cita rasa manis tersebut dikenal orang dengan nama kue odading.
(Dari berbagai sumber)