Piala Dunia U-20 2021 ternyata bukanlah kali pertama bagi Indonesia tampil di ajang sepak bola terakbar sejagat untuk kelompok umur tersebut. Jadi, anggapan bahwa menjadi tuan rumah pada Piala Dunia U-20 2021 dan jadi peserta adalah kali pertama, tidak sepenuhnya benar. Menurut pengamat sepak bola M Nigara, pemain-pemain yang pernah tampil di Piala Dunia barulah layak disebut legenda timnas yang sesungguhnya.
Pria yang juga jurnalis senior itu menuturkan, masih segar di ingatannya bagaimana Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia Junior (sebutan saat itu karena masih belum ada U-20, U-17) seperti saat ini.
“Saat itu, Indonesia lolos ke Tokyo, Piala Dunia Junior 1979 digelar di Jepang, karena ada faktor politik,” ucapnya. Irak yang menjadi runner-up mendampingi Korea Selatan yang lolos babak penyisihan, ternyata menolak terbang ke Jepang.
Begitu juga satu tim lainnya yang lolos, Korea Utara, yang harusnya menggantikan Irak, ternyata memilih untuk tidak terbang karena sikap tegas memusuhi produk asal Amerika. “Kedua negara itu tak mau tampil di Piala Dunia Junior 1979, karena persoalan politik. Seperti kita tahu, FIFA memiliki kontrak dengan perusahaan minuman ringan asal Amerika Coca-Cola di kejuaraan dunia,” terangnya.
Sebelum memutuskan melepas haknya di babak final piala dunia kedua negara itu meminta agar FIFA menanggalkan sponsor dari Amerika.
Satu permintaan yang mustahil untuk dipenuhi. Baik Irak maupun Korut saat itu sangat memusuhi Amerika. “Akibat kekosongan itu, FIFA lalu menunjuk Indonesia karena menjadi negara yang posisi di perdelapan final paling baik,” ucap Nigara, yang saat itu sudah melakukan peliputan di dunia sepak bola
Sumber : https://www.jpnn.com