Kata Marhaban berasal dari kat rahb, dalam bahasa Indonesia berarti “luas” dan “lapang”, kata ini juga lahir kata rahbat, yang berarti ruang yang luas untuk dikendarai. Pengucapan marhaban ya Ramadhan berarti sebuah penantian yang berhias kesenangan, hati yang lapang, dan persiapan yang matang. Bisa juga berarti spirit menyambut Ramadhan yang istimewa dengan keadaan lapang serta kegembiraan, dan penuh persiapan, shg ia akan mendapatkan ruangan luas berisi banyak kebaikan untuk digunakan sbg bekal melanjutkan perjalanan pada bulan2 selanjutnya sampai bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya.
Sahabat, di tengah sutiasi yang sulit, sesaat lagi Allah akan hadirkan Ramadhan terbaik untuk kita semua. Mari bersama tinggikan hari dengan kesibukan Rabbani.
Jika Ramadhan sebelumnya kita telah mengenakan pakaian sabar, maka Ramadhan tahun ini, dengan rahmat-Nya Allah memberikan karunia tambahan shg kita semua dapat mengenakan pakaian RIDHA dan SYUKUR
Secara umum, ketika kita menghadapi sebuah ibadah, ada tigal hal yang perlu kita pikirkan, yaitu:
Secara umum, ketika kita menghadapi sebuah ibadah, ada tigal hal yang perlu kita pikirkan, yaitu:
- apa yang harus kita persiapkan sebelum ibadah
- apa yang harus kita lakukan ketika beribada
- apa yang harus kita istiqamahkan pasca-ibadah
Dalam kesempatan silaturahim kali ini, disampaikan beberapa persiapkan yang harus kita lakukan jelang Ramadhan sesuai tuntunan syariat, antara lain:
1. MEMBERI KABAR GEMBIRA perihal kedatangan bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasul. Beliau selalu memberi nasehat menjelang kedatangan Ramadhan dengan memberi kabar gembira tentang keutamaan bulan Ramadhan kepada para sahabat. Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallambersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak(bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam tersebut, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
2. BERDOA kepada Allah, Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shalih) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174). Bacalah doa berikut sebanyak2nya sebagaimana para sahabat Rasul dan ulama membacanya (jangan hanya meng-aminkan saja)
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.”
(HR. Ahmad 888, Ad-Darimi dalam Sunannya no. 1729, dan dinilai shahih oleh Syua’ib Al-Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad, 3/171).
Doa kedua ini dapat dibaca disetiap jelang pergantian bulan hijriah, tidak hanya untuk menyambut Ramadhan
3. MEMPERBANYAK ISTIGHFAR & MEMPERBAHARUI BERTAUBAT memohon ampunan Allah. Siapa yang mendapati Ramadhan dan tidak mendapatkan ampunan maka sungguh ia orang yang merugi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallambersabda, “Sangat merugi, sangat merugi, sangat merugi; orang yang mendapati Ramadhan dan dosanya tidak terampuni.” (HR. Al-Hakim dan lainnya. Al-hakim dalam Mustadraknya berpendapat bahwa isnad hadits ini shahih)
4. MEMBIASAKAN DIRI MELAKUKAN KEBAIKAN Sesuatu yang dilakukan dengan mendadak, biasanya hasilnya tidak maksimal.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفُّهُ اللَّهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ
“Siapa yang melatih diri menjaga kehormatan maka Allah akan jaga kehormatannya, siapa yang melatih diri untuk bersabar, Allah jadikan dia penyabar. Dan siapa yang merasa cukup, Allah akan memberikan kecukupan.” (HR. Bukhari, Abu Daud, dan yang lainnya)
5. MENUNTASKAN HUTANG puasa Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa. Jika membayar hutang kepada manusia harus disegerakan, maka membayar hutang (puasa) kepada Allah tentunya harus lebih kita utamakan. Rasulullah SAW bersabda, “Jiwa seorang mukmin tertahan oleh utangnya, maka lunasilah utang yang ia miliki.” (HR. Muslim).
6. PERSIAPAN ILMU bangun kepahaman dan bangkitkan semangat beramal
- Dengarkan nasehat
- Baca petunjuk kebenaran
- Tuliskan kebaikan
Mu’adz bin Jabal RA berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar tersebut dengan berkata: ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
7. PERSIAPAN JIWA & MENTAL Persiapan ini penting dilakukan, aga kita siap untuk beribadah dengan full time dan optimal. Rasulullah SAW bersabda: ”Tidak ada salahnya seseorang memiliki kekayaan asalkan dia tetap bertakwa. Akan tetapi, bagi orang yang bertakwa, kesehatan lebih baik daripada kekayaan. Selain itu, hati yang bahagia (thibin nafs) adalah bagian dari (kenikmatan) surga).” (HR. Ibnu Majah)
8. PERSIAPAN FISIK Rasulullah SAW bersabda, “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim). Berikhtiar agar sehat adalah keniscayaan, perhatikan asupan makanan dan minuman, zat dan cara mendapatkannya harus halal, serta cara mengkonsumsinya harus baik. Bila dijalankan dengan benar, puasa di bulan Ramadhan memberikan dampak positif bagi kesehatan, antara lain:
- Membantu hati dan ginjal untuk memaksimalkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh (detoksifikasi).
- Selama berpuasa, tubuh menggunakan simpanan glukosa untuk menghasilkan energi, shg bisa menurunkan gula darah dan tekanan darah, bahkan mengendalikan berat badan.
- Puasa dapat membantu menurunkan efek peradangan dan alergi
- Puasa terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, sekaligus meningkatkan jumlah koleserol baik untuk kesehatan jantung.
- Puasa bisa menjadi momen yang tepat untuk menghentikan kebiasaan merokok.
9. PERSIAPAN HARTA Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah (ibadah harta) kita dengan zakat, infaq dan sedekah. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim)
10. MENGUATKAN TEKAD untuk untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Jadilah generasi Rabbani, bukan Ramadhani, karena menjadi baik bukan musiman. Komitmen keimanan harus selalu hadir di setiap waktu, bersama siapa pun, dan dalam kondisi bagaimana pun.
Selamat berjuang dan bersiap untuk mendapatkan kemenangan Ramadhan;
menjadi hamba-Nya yang bertaqwa, berilmu, bersyukur, dan selalu istiqamah dalam kebenaran (Qs. Al-Baqarah: 183 sd 187)
Mohon dimaafkan lahir & batin
Silahkan dishare, semoga bermanfaat.
Jazakumullah khairan katsira
(Dari berbagai sumber)