Laa haula wa laa quwwata ila Billah.. Tiada daya dan kekuatan kecuali milik Allah.
Fenomena hari ini adalah segelintir cara Allah memberikan bukti kekuasaanNya. Sebagai orang tua, Allah berikan kesempatan ini agar kita dapat memanfaatkan momentum untuk mengenalkan Kekuatan Allah pada putra putri kita. Betapa Allah berikan kemudahan untuk bisa menjadikan keadaan ini sarana belajar yang luar biasa.
Allah berkehendak menciptakan makhluk yang tidak dapat dilihat oleh mata, tidak mengeluarkan suara yang dapat didengar oleh telinga, tidak ada bebauan yang muncul dan terhirup dengan hidung. Tidak nampak berwarna dan sangat sangat kecil ukurannya.
Ketika Allah berkehendak maka makhluk super kecil ciptaanNya ini menarik semua orang untuk tetap tinggal di dalam rumah. Kembali merenung betapa terbatasnya kekuatan kita bahkan pada makhluk kecil tak kasat mata sekalipun.
Tapi Allah menurunkan ujian bukan untuk kita selesaikan sendiri.
Allah mau kita mengangkat tangan dan memperkuat kedekatan kita dengan Nya.
Saatnya kita merenung hari ini dan mengajak ananda bicara tentang tauhid.
Tentang Allah yang telah menciptakan virus ini dan hanya Allah yang mampu melindungi kita dan keluarga dari keburukan yang ditimbulkannya.
Tawakal dan sabar menjadi nyata hari ini. Ajak anak-anak tawakal pada Allah dengan ikhtiar menjaga kebersihan.
Jangan sebaliknya, kita tanpa sadar bersandar pada peralatan sterilisasi lalu melupakan Allah Maha Besar dan apapun mungkin dilakukan oleh Nya pada diri kita.
Saatnya menata kembali diri, mengelola hati, pikiran dan perasaan yang mungkin sempat kocar kacir tak karuan.
Sejenak tatap satu persatu anak kita dan lihat apa yang belum kita berikan pada mereka.
Bagaimana cara mereka merespon kejadian, bagaimana cara mereka berdoa, bagaimana cara mereka menjaga diri dan bagaimana cara mereka hidup jika suatu saat nanti kita tiada.
Allah SWT berfirman:
am kuntum syuhadaaaa iz hadhoro ya’quubal-mautu iz qoola libaniihi maa ta’buduuna mim ba’dii, qooluu na’budu ilaahaka wa ilaaha aabaaaika ibroohiima wa ismaa’iila wa is-haaqo ilaahaw waahidaa, wa nahnu lahuu muslimuun
“Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya’qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, Apa yang kamu sembah sepeninggalku? Mereka menjawab, Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 133)
Allah mau kita ambil kesempatan ini untuk menguatkan tauhid dan mengajak ananda memperbanyak ibadah. Jika tanpa kasih sayang Allah mungkin sebagian kita sedang terlena dengan segala kemudahan dan pinjaman kehidupan yang sebentar ini.
Kekuatan kedekatan dengan Allah akan membuat kita tenang dan yakin bahwa segala kebaikan dan keburukan semata Allah yang tetapkan. Dengan ketenangan hati ini akan membantu kita lebih sehat dan memengaruhi cara kita mengambil keputusan pada saat seperti ini.
Bandung, 16 Maret 2020
Dyah Wulandhari
Ibu 3 anak yang merasa bersyukur diingatkan oleh pandemi Covid-19