Rapat Koordinasi Penyerahan Surat Keputasan (SK) Penetapan Penyuluh Agama Islam Non PNS Periode 2020 -2024, berlangsung Selasa (25/02) di Aula Kemenag Jabar Jln Jenderal Sudirman no.644 Kota Bandung.
Sebanyak 5.068 Orang Penyuluh Agama Islam Non PNS tersebut secara otomatis akan menjalankan tugas pokok dan fungsinya setelah resmi menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Agama RI.
Dari 27 Kab/Kota, hanya Kabupaten Bekasi yang tidak mewakilkan utusan nya, perwakilan utusan kab/kota adalah Kepala seksi Bimas Islam masing-masing Kemenag, ketidak hadiran Bekasi dalam penyerahan surat keputusan itu, dengan alasan Daerahnya sedang dalam keadaan darurat banjir, sehingga tidak menghadirkan perkawinlannya.
Usai rakor PLT Kabid Bimas Islam H.Ahmad Pathoni mengatakan, dari 5.068 Penyuluh Agama Islam Non PNS ini, jumlah paling banyak didominasi Kab.Bogor, Sukabumi dan Garut. ” Sebab Kabupaten tsb memiliki banyak kecamatan, sehingga jumlah PAH nya juga lebih banyak di banding kab/kota yang lain.” Kata Ahmad Pathoni, sementara kuota untuk masing-masing kecamatan sebanyak delapan orang petugas PAH.
H.Ahmad Pathoni juga mengharapkan, dengan di serah terimakan nya surat keputusan Menteri Agama tsb, semoga menjadikan berkah dan kebaikan bagi mereka dalam rangka syiar dan dakwahnya. Mereka ini bisa bergandengan bersama sama Kementrian Agama, karena Penyuluh Agama Islam Non PNS sebelumnya disebut Penyuluh Agama Honorer (PAH), mereka inilah yang selalu menghidupkan dari segi syiar dan keagamaan di setiap Kecamatan maupun Majlis Ta’lim, dan itu merupakan salah satu tugas pokok dan fungsinya, bagamaina menjaga Tauhid Masyarakat Jawa Barat melalui peran Majlis Ta’lim Keagamaan yang dilakukan oleh para Penyuluh.
Sehingga ini merupakan tugas mulia yang di lakukan oleh para Penyuluh di seluruh Kab/Kota di Jawa Barat.
Kementrian Agama Jabar juga menekankan Moderasi beragama dan kerukunan umat beragama, jadi bagaimana peran para penyuluh ini, yang memberikan dakwah dan syiarnya betul-betul bisa diterima oleh masyarakat, tidak ke kanan-kananan atau ke kiri-kirian, karena bahwa agenda Menteri Agama sekarang ini, Bagaimana moderasi beragama ini benar-benar bisa dijalankan oleh para penyuluh di Jabar.
Dony Damai.