• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Minggu, 1 Juni 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Berita
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
Home Entertainment

Film “Riki the Rhino” Suarakan Jeritan Hati Satwa Langka

Redaksi Harmoni oleh Redaksi Harmoni
Senin, 24 Februari 2020
in Entertainment
0 0
Film “Riki the Rhino” Suarakan Jeritan Hati Satwa Langka

Karakter Riki si badak Sumatra (kanan), Beni si bebek (tengah), dan Rara si harimau Sumatra (kiri). Satwa badak dan harimau SUmatra adalah dua dari sejumlah satwa terancam punah yang diangkat dalam film ini. (Courtesy: Batavia Pictures/Riki Rhino)

Animasi “Riki the Rhino”, yang akan tayang 27 Februari, mengangkat kisah badak yang culanya diambil oleh pemburu. Bergenre drama komedi, film ini ingin sebarkan pesan pelestarian satwa.

Bandung -Jawa Barat, Film ini berfokus pada pengalaman Riki, seekor badak Sumatera, yang culanya diambil oleh pemburu bernama Mr. Jak. Bersama seekor bebek, Riki pun berpetualang dari Sumatera hingga Kalimantan. Mereka mencari tabib untuk menumbuhkan kembali cula Riki yang hilang.

Selama perjalanan, para satwa harus melawan kelompok pemburu dan melindungi hutan habitat mereka.

Produser film, Genesis Timotius, mengatakan animasi ini mengambil sudut pandang alamiah satwa.

“Mungkin kalau kayak Kungfu Panda, pandanya geraknya seperti manusia, akan relatif lebih mudah dan bisa disesuaikan. Cuma karena kita ingin mengangkat satwa-satwa langka Indonesia, jadi secara tampilan dan juga pergerakannya kita harus semirip mungkin dengan aslinya,” ujarnya dalam konferensi pers di Bandung, (21/2) malam.

Dalam film, para satwa harus melawan kelompok pemburu dan melindungi hutan habitat mereka. (Courtesy: Batavia Pictures/Riki Rhino)
Dalam film, para satwa harus melawan kelompok pemburu dan melindungi hutan habitat mereka. (Courtesy: Batavia Pictures/Riki Rhino)

Diproduksi seluruhnya di tanah air, film ini rampung dalam 4,5 tahun. Waktu itu termasuk riset 6 bulan ke konservasi gajah di Way Kambas, Lampung.

Film ini disutradarai Erwin Budiono dan suara para karakternya diisi oleh aktor-aktris seperti Hamish Daud, Ge Pamungkas, Aurel Hermansyah, dan Mo Sidik.

Selain badak Sumatera, film animasi ini juga menampilkan karakter harimau Sumatera, bekantan, elang Jawa, dan orang utan. Satwa-satwa tersebut saat ini berstatus terancam kritis (critically endangered).

Animasi Sebarkan Pesan Pelestarian Satwa

Lewat kisah yang diangkat, film ingin menyampaikan pesan pelestarian satwa kepada masyarakat. Menurut pengisi suara elang Jawa, Ridwan Kamil, film ini mampu menyindir orang-orang.

“Terkait orang yang masih menganggap alam lingkungan itu seolah-olah harus melayani gaya hidup manusia yang kadang-kadang nggak ada batasnya. Jadi nggak ada penghargaan terhadap keseimbangan alam,” ujar Gubernur Jawa Barat ini dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, penulis naskah Cassandra Massardi, berupaya memasukkan isu konservasi ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadi emang kita main persoalan yang—supaya orang bisa berempati—kita mengambil secara psikologis. Masalah sehari-hari manusia juga. Supaya kita lebih relate,” jelasnya kepada VOA.

Penulis skenario Cassandra Massardi (tengah) berupaya memasukkan isu konservasi ke kehidupan sehari-hari. (VOA/Rio Tuasikal)
Penulis skenario Cassandra Massardi (tengah) berupaya memasukkan isu konservasi ke kehidupan sehari-hari. (VOA/Rio Tuasikal)

Pendekatan itu, dia harap, dapat menumbuhkan empati di hati para penonton.

“Kita tuh bisa berempati lah, gitu. Karena ini bukan cuma sekedar kece, bukan sekadar tontonan, atau mungkin orang tahunya binatang tuh dari kebun binatang gitu. Padahal mereka ini makhluk hidup yang punya perasaan,” tegasnya.

Cassandra ingin anak-anak yang menonton film ini akan tumbuh jadi pribadi yang menghormati lingkungan.

“Dari kecil mereka sudah bisa berempati, harapannya mereka saat dewasa, (jika) membuat keputusan yang mempengaruhi lingkungan hidup mereka akan lebih bijaksana,” harapnya.

Film ini diproduksi ketika konflik satwa dan manusia terus bermunculan akibat hilangnya habitat alami.

Pada penghujung tahun 2019, sedikitnya ada tujuh kasus serangan harimau Sumatera di Sumatera Selatan. Dalam tujuh kasus tersebut, lima orang tewas, dua lainnya luka-luka.

Sementara bagi populasi badak Sumatera, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Aceh menjadi benteng terakhir habitat alami. Badak Sumatera di kawasan TNGL diperkirakan saat ini tidak lebih dari 30 individu. [rt/ii]

Sumber : VOA Indonesia

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Redaksi Harmoni

Redaksi Harmoni

Info Terkait

Entertainment

Pelantun Lagu “Ada Kamu” Irianti Erningpraja Meninggal Dunia karena Kanker

Kamis, 29 Mei 2025
Entertainment

Sah! Luna Maya dan Maxime Menikah dengan Mahar 7,5 Gram Logam Mulia & Uang 2.025 USD

Kamis, 8 Mei 2025
Entertainment

Tak Banyak Tahu, Salah Satu Lagu Band Rock Legendaris Scorpions Diciptakan oleh Titiek Puspa

Senin, 14 April 2025
Entertainment

Artis Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

Kamis, 10 April 2025
Entertainment

Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia

Rabu, 2 April 2025
Entertainment

Tayang Saat Lebaran di Bioskop, Ini Sinopsis Film Animasi “Jumbo”

Minggu, 30 Maret 2025

Info Terbaru

LIVE – Grand Final Mister Miss Cultural Jawa Barat 2025

Minggu, 1 Juni 2025

Ikuti Pengajian Rutin SBC Taddabur Qur’an & Shirah Nabawiyah bersama Ust. Nur Ihsan Jundullah, Lc.

Minggu, 1 Juni 2025
Greeting Hari Lahir Pancasila dari Wahyu Widyatmoko, S.H. ( Ketua DPRD Kota Cimahi )

Greeting Hari Lahir Pancasila dari Wahyu Widyatmoko, S.H. ( Ketua DPRD Kota Cimahi )

Minggu, 1 Juni 2025

Liputan Khusus –  Seminar Kecantikan & Self Love “Glowing No Filter” di Kezia Spot Cimahi.

Sabtu, 31 Mei 2025

Video

    • All
    • Video

    LIVE – Grand Final Mister Miss Cultural Jawa Barat 2025

    Minggu, 1 Juni 2025

    Liputan Khusus –  Seminar Kecantikan & Self Love “Glowing No Filter” di Kezia Spot Cimahi.

    Sabtu, 31 Mei 2025

    Liputan Khusus – Silaturahmi Pra MUBES MC Jabar “From Local Talent to Global Success!”

    Sabtu, 31 Mei 2025

    Live Streaming – Opening Ceremony Salimah Expo 2025

    Jumat, 30 Mei 2025
    [radio_player id="3"]
    • Tentang Kami
    • Iklan & Layanan
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Kontak Kami

    © 2024 Harmoni Online

    • Berita
      • Kota Bandung
      • Kota Cimahi
      • Kab. Bandung
      • Kab. Bandung Barat
      • Jawa Barat
    • Kesehatan
    • Keluarga
    • Ekonomi
    • Etalase
    • Olahraga
    • Entertainment
    • Unik
    • Wisata
    • Religi
    • Video
    • Foto

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist

    - Select Visibility -