Indonesia sangat kaya akan potensi sumberdaya alamnya, termasuk Jawa Barat, salah satunya kabupaten Sukabumi yang memiliki Geopark Ciletuh dan sudah diakui UNESCO. Geopark Ciletuh, Palabuhanratu, resmi mendapatkan predikat sebagai Unesco Global Geopark (UGG). Pada awal Agustus 2017, Geopark ini sudah dinilai tim UNESCO. Predikat ini tentunya membawa Ciletuh menjadi destinasi wisata dunia. Potensinya juga sangat besar. Belum juga di setiap potensi potensi desa desa se kabupaten Sukabumi yang luar biasa sumber daya alamnya, mulai dari pegunungan, pertanian bahkan ke peternakan dan perikanan sekalipun.
Pelestarian seni budaya yang ada di kabupaten Sukabumi juga sangat luar biasa diantaranya Seni Parebut Se’eng, Jipeng, Dog-dog Lojor, Topeng, Gondang Buhun, Gekbreng, Putri Kadita, Pakujajar. Serta masih banyak lagi kesenian khas Kabupaten Sukabumi, bahkan menurut informasi tercatat hampir 100 lebih organisasi kesenian yang tersebar ditingkat kecamatan se Kabupaten Sukabumi.
Tetapi yang paling miris adalah kita krisis kebudayaan seperti halnya kebudayaan gotong royong, siskamling, dulu kalau ada informasi apa apa kepada warga menggunakn kentongan budaya ini sudah hilang, beras perelek secara tidak langsung kita membangun kebersamaan dari beras perelek hanya secangkir segelas beras saja kita kumpulkan dengan warga tapi kita bisa berbuat sesuatu untuk warga.
Kebudayaan hal seperti ini sudah hilang termakan oleh zaman aplagi sekarang sudah zaman teknologi bahkan sudah sampai 4.0, seharus kebudayaan kita bisa bersanding dengan perkembangan zaman.
Pemberdayaan masyarakat, melalui UKM bisa berjualan ditempat nya sendiri tapi bisa menghasilkan omset yang sangat besar, selain pemberdayaan UKM, bisa juga pemberdayaan dibidang pembukaan lapangan pekerjaan para SDM yang dilatih terampil dalam mengelola dan menerima tamu para wisatawan.
Disitulah pembangunan kampung wisata berbasis pemberdayaan masyarakat akan tumbuh.
Jika obyek wisata sudah jalan maka kewajiban pemerintah untuk memperhatikan, aksebilitas jalan menuju kawasan pariwisata, pembinaan dan promosi.
R. MOCH AGUS RMDHANI biasa di sapa Mang Dhani
Sebagai penggiat kampung wisata