Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mendorong terus sektor pertanian agar bisa menembus dan menguasai pasar internasional melalui produksi pertaniannya. Harapan itu disampaikan Bupati Tasikmalaya H.Ade Sugianto, S.I.P.
Menurut Ade, potensi pertanian di wilayahnya sudah sangat luar biasa, bahkan terkait dengan produksi-nya tak perlu diragukan lagi. Pasalnya kata Bupati, masyarakat telah melakukan langkah – langkah yang masif dalam meningkatkan produktifitasnya. Kendati demikan ia mengingatkan masyarakat petani Kabupaten Tasikmalaya agar mampu mengubah mindset atau pola pikir dalam proses produksi tersebut.
“Soal produksi dan kemampuan dalam menanam dan mengolah yang dilakukan masyarakat tak perlu diragukan dan dipertanyakan lagi. Potensi kita miliki, yang jelas bagaimana memproduksi sehingga laku di pasar tingkat internasional,” papar Ade Sugianto disela-sela acara Peringatan Hari Perkebunan ke 62 Tingkat Kabupaten Tasikmalaya di Halaman Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan setempat, Kamis 26/12/19.
Ade menyontohkan terkait mengubah pola pikir atau mind-set tersebut, dimana saat ini banyak hasil pertanian yang cara mengolahnya masih gunakan bahan kimia, padahal itu jelas dilarang. “Nggak ada langkah apapun, hanya mengubah mind-set saja sehingga seusai dengan kebutuhan pasar eksport. Misalnya, yang tadinya poses produksi menggunakan bleng (bahan pengawet pada pengolahan) ada juga gunakan Kaporit (Calsium hypochlorit atau hypochloris calsiucus atau chlor kalkatau kapur klor), ya jangan gunakan lagi. Hanya mengubah saja,” kata Ade.
Pada bagian lain, Ade juga sampaikan mengenai langkah untuk mem-branding produk yang dihasilkan. “Setelah di branding, kita harus berani pasarkan di level internasional, misalnya ke Eropa. Jepang juga membutuhkan hasil produk pertanian kita kok,” tegas Bupati Ade.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Drs. Heri Sogiri, MM mengakui potensi diwilayah-nya sangat banyak dan luar biasa. Namun ia juga mengakui, pihaknya terkendala dalam pengelohan yang berstandar ekpor.
“Kita ini kaya akan potensi, tapi dalam pengelohan masih kurang (maksimal). Misal seperti gula semut itu bisa ekspor. Dulu kami pernah promosi ke Jepang, tapi kita tidak lolos layak uji karena memang penglahannya masih dibawah standar pasar ekspor,” kata Heri.
Karenanya menurut Heri ini menjadi tugas dinasnya untuk turut mengubah mindset masyarakat petani di wilayahnya. Sehingga mereka bisa memenuhi permintaan buyer/ pembeli.
“Jadi selama ini mereka (para petani) hanya berkutat pada bagaimana memproduksi saja. Mereka tak hiraukan standarisasi pasar ekspor itu. Mudah mudahan kedepan, dengan perubagan mind-set tersebut, produk unggulan Tasikmalaya bisa penuhi pasar ekspor,” ujar Heri.
Sebelumnya sudah diketahui umum, Kabupaten Tasikmalaya selama ini sukses ekspor beras organik ke pasar internasional, selain komoditas pertanian lainnya seperti manggis. Saat ini juga sedang disiapkan untuk penuhi kebutuhan pasar internasional adalah kopi, white tea dan brown sugar. Pemkab Tasikmalaya berharap, masyarakat petani dan pengusaha-nya dapat lakukan pengolahan hasil pertanian yang memenuhi standar ekspor.
Sementara terkait Peringatan Hari Perkebunan ke 62 Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang digelar di Halaman Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan setempat, Kamis 26 Desember 2019 dilakukan beberapa penyerahan penghargaan diantaranya ; Penyerahan Penghargaan dari Kementrian Pertanian Kepada Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto atas komitmen terhadap peningkatan produksi dan pembangunan perkebunan berkelanjutan dalam rangka peringatan Hari Perkebunan ke 62 tahun 2019. Penyerahan Piagam Penghargaan dari Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan kepada kelompok tani Puspa Rahayu atas komitmen terhadap pengembangan Hiliriasi dan kewirausahaan Bidang Perkebunan dalam rangka peringatan Hari Perkebunan ke 62 tahun 2019. Penyerahan Piagam Penghargaan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat kepada kelompok tani puspa rahayu sebagai juara ke 2 lomba kelompok tani tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2019. Penyerahan Sertifikat Pertanian Organik kepada Kelompok Tani Sinar Mustika Desa Cimanggu Kecamatan Puspahiang yang telah menerapakan sistem organik sesuai SNI.
Penyerahan secara simbolis alat dan mesin perontok padi jagung dan kedelai/ kepada Kelompok tani Parunggolong Desa Cilolohan kecamatan Tanjungjaya dan Kelompok Tani Jayamukti IV desa Jayaratu Kecamatan Sariwangi. Penyerahan secara simbolis alat mesin pertanian, mesin cultivator kepada Kelompok Tani Itikuriah II Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang, dan Kelompok Tani Giri mukti Desa Cidugaleun Kecamatan Cigalontang. Penyerahan secara simbolis alat mesin pertanian, mesin pompa air kepada Kelompok Tani Sejahtera Bersama Desa Kutawaringin Kecamatan Salawu/ dan Kelompok Tani Sigih Mukti Desa Jahing Kecamatan Salawu. Penyerahan kendaraan Roda Tiga kepada Kelompok tani Sinartani Kecamatan Cibalong, kelompok tani Mekar Mukti Kecamatan Cineam, Kelompok Tani Bagja Harapan Kecamatan Manonjaya, Kelompok Tani Mekarsari Kecamatan Manonjaya dan Kelompok Tani Tewel Kecamatan Pageurageung.
Peringatan Hari Perkebunan ke 62 itu juga menjadi ajang promosi produk unggulan sehingga bisa menjadi output dalam meningkatkan perekonomian petani di bidang perkebunan. Sekitar 17 stand perwakilan yang menampilkan produk unggulan hasil olahan perkebunan ikut ambil bagian dalam acara tersebut. (ast-gp)