Siapa sih yang tidak ingin dikaruniai anak? Pastinya semua pasangan mendambakan kehadiran buah hati. Tapi, bukan berarti keinginan memiliki keturunan itu tidak disertai dengan pertimbangan dan persiapan ya. Karena mau bagaimana pun, memiliki anak sama dengan memikul tanggung jawab terhadap tumbuh kembang dan masa depannya kelak. Nah, berikut ini adalah hal-hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk para orang tua saat merencanakan jumlah anak yang diinginkan.
1. Kemampuan finansial
Uang memang bukan segalanya, tapi segala sesuatu di dunia butuh uang. Saat seorang anak terlahir ke dunia, akan ada banyak hal yang diperlukan untuk menunjang tumbuh kembangnya. Mulai dari kebutuhan pangan, pakaian, popok, biaya kesehatan, biaya pendidikan, hingga biaya tak terduga lainnya.
Calon orangtua wajib memeriksa kemampuan finansial saat merencanakan jumlah anak yang ingin dimiliki. Jangan membesarkan anak dengan modal nekat atau “gimana ntar”. Apalagi zaman sekarang semua harga kebutuhan merangkak naik. Semakin banyak anggota keluarga di rumah, tentunya semakin banyak pula pengeluaran Sobat. Maka, sebaiknya perhitungkan kondisi keuangan sebelum memutuskan untuk punya anak banyak.
2. Persiapan mental
Hal lain yang gak kalah pentingnya buat dipikirin adalah kondisi mental. Punya anak satu dan dua pasti beda, begitu seterusnya. Kasih sayang dan perhatian harus diusahakan seadil mungkin agar tidak ada anak yang merasa diabaikan. Sudah siapkah mental Sobat menghadapi semua hal yang bisa jadi kendala dalam membesarkan anak? Karena semakin banyak anak, pastinya semakin besar juga usaha yang dibutuhkan untuk mengasuh dan membesarkan mereka. Jangan sampai karena mental lemah, malah jadi stres dan depresi hingga ujung-ujungnya anaklah yang menjadi ‘korban’.
3. Karier
Keberlangsungan karier saat sudah punya anak biasanya jadi kebingungan tersendiri bagi para ibu karena mereka pasti akan menemui kesulitan dalam mengatur waktu. Apalagi kalau anaknya lebih dari satu, maka makin besar pula perhatian yang perlu diberikan kepada anak. Apa siap mengurus anak dan bekerja secara bersamaan? Oleh karena itu, seorang ibu yang berkarier harus segera dipikirkan pola pengasuhan terhadap anak-anaknya ya.
4. Usia dan kesehatan istri
Wanita hanya bisa hamil dengan jumlah terbatas. Itu sebabnya, usia dan kondisi kesehatan istri berpengaruh besar terhadap keputusan jumlah anak yang ingin dimiliki. Hamil di usia yang terlalu tua atau terlalu muda memiliki risikonya masing-masing terhadap kesehatan ibu dan janin.
5. Usia dan kesehatan suami
Jika usia reproduktif wanita memiliki ‘masa kedaluwarsa’ yang ditandai dengan menopause, tidak dengan pria. Pria masih bisa terus memproduksi sel sperma sehat bahkan di usia senja sekalipun, asalkan ia terus menjaga gaya hidup yang sehat. Meski demikian, kondisi atau penyakit tertentu yang terkait usia juga tetap dapat memengaruhi kualitas spermanya. Oleh sebab itu, pertimbangkan pula usia dan kondisi kesehatan suami, baik dari segi fisik maupun psikologisnya. Apalagi suami pada umumnya menjadi tulang punggung keluarga. Sebagai seorang pria, ia harus menjadi suami siaga untuk memenuhi kebutuhan istri saat hamil dan melahirkan. Maka, kebugaran fisik dan kesiapan mental suami pun perlu dalam kondisi diperhatikan.
6. Kondisi emosional dalam hubungan pernikahan
Selain persiapan secara fisik, kondisi emosional pasutri pun perlu dipersiapkan. Kehadiran anak memang akan mewarnai kehidupan rumah tangga, tetapi juga memberikan tambahan tanggung jawab. Punya banyak anak mengharuskan orang tua siap dengan kondisi rumah yang lebih sering berantakan dan berisik, kebutuhan yang semakin banyak, dan sebagainya. Sementara punya anak satu memang terlihat lebih nyaman, tapi pertimbangkan juga dari sisi si anak. Anak tunggal mungkin akan merasa kesepian karena ia tidak mempunyai saudara sebagai teman bermain di rumah. Ia juga bisa mendapatkan tekanan berlebih dari orang tua karena orang tua ingin anak menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Orang tua nantinya juga hanya bergantung atau ditemani dengan satu anak di masa tuanya.
Pada akhirnya, hal ini kembali pada keputusan yang dibuat oleh kedua belah pihak yaitu suami dan istri, karena keduanya memang harus benar-benar siap secara lahir dan batin terhadap segala kemungkinan saat punya anak satu ataupun banyak. Diskusikan pula pola asuh seperti apa yang akan diterapkan pada anak kelak agar mereka tumbuh dengan baik dan sehat. Berapapun anak yang Sobat inginkan, membesarkan anak perlu kesiapan yang benar-benar matang agar tidak lantas malah meramaikan rumah dengan omelan, apalagi makian atau pukulan terhadap anak. Lebih buruknya lagi, anak bisa menyerap dan meniru perilaku negatif orang tua. Jadi, bijaklah dalam memutuskan ya!
(Dari berbagai sumber)