Kodam III/ Siliwangi siap membantu Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten – Kota di Jawa Barat dalam mencegah, mitigasi, serta menanggulangi akibat bencana yang mungkin terjadi, dengan mengerahkan prajurit berikut peralatan yang dimiliki. Hal itu disampaikan Pangdam III/Siliwangi – Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto pada Apel Kesiapsiagaan Bencana Wilayah Jawa Barat, di Lapang Perhubungan Daerah Militer (Hubdam) Jalan Mochamad Toha Kota Bandung, Rabu pagi 18/12/19.
Menurut Pangdam, hal tersebut sesuai dengan Undang – Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, khususnya tentang tugas pokok TNI, dalam Operasi Militer Selain Perang (OSMB), juga sebagai bentuk kepedulian Kodam III/Siliwangi dalam membantu mengatasi kesulitan masyarakat yang terkena musibah bencana.
“Bahkan jika diperlukan helikopter-pun kita siapkan. Kita bisa mengerahkan, jumlahnya tentu disesuaikan kebutuhan. Kalau kebutuhannya banyak, baik TNI maupun Polri siap,” kata Nugroho.
Apel Kesiapsiagaan Bencana yang digelar Kodam III/Siliwangi dihadiri Kapolda Jabar Irjen. Rudy Sufahriadi, Kepala Kantos SAR Jabar Deden Ridwansyah, Kepala BPBD Jabar Supriyanto, jajaran Pemerintah Provinsi, serta relawan bencana. Nugroho mengatakan, kesiapan personel dalam menghadapi bencana diperlukan, apalagi bila berkaca pada rentetan bencana yang terjadi pada tahun – tahun lalu yang mana puncaknya terjadi di akhir tahun.
Pangdam juga menyampaikan, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, selama tahun 2018 lalu telah terjadi sebanyak 1.395 bencana alam, Meliputi 452 kejadian tanah longsor, 416 kebakaran, 260 puting beliung, 123 banjir dan 141 kebakaran hutan dan lahan, 5 gelombang pasang dan 2 gempa bumi.
“ Sejak bulan Januari hingga November 2019, telah terjadi 1.740 kejadian bencana, yaitu 478 tanah longsor, 357 kebakaran bangunan, 368 angin puting beliung, 138 banjir, kebakaran hutan dan lahan serta gempa bumi 14 kejadian,” lanjut Pangdam.
Nugroho berharap, dengan digelarnya apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana, semakin meningkatkan kokohnya ikatan dan semangat silaturahmi, harmonisasi, kebersamaan, sinergitas, dan soliditas antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Organisasi relawan kebencanaan dan unsur terkait lainnya.
Terkait personel Pangdam menjelaskan yang mengikuti apel sebanyak 3.500 lebih personel gabungan. Namun dalam pelaksanaannya nanti jika diperlukan, seluruh personel TNI-Polri dikerahkan. “Prinsipnya kita (TNI – Polri) akan all out,” ungkap Panglima. Usai Apel, Pangdam bersama Kapolda Jabar dan unsur pemerintahan dan organisasi relawan kebencanaan tinjau langsung peralatan mobil mitigasi bencana yang dimiliki oleh TNI, Polri, BPBD, Badan SAR, Pramuka, dan organisasi pendukung lainnya. (gp)