Jajanan selalu membuat anak-anak sekolah bersemangat untuk keluar dari kelas saat jam istirahat. Bermacam jenis jajanan dalam kemasan maupun jajanan yang dimasak langsung di tempat selalu saja laris diburu karena harganya yang murah namun cukup untuk mengganjal rasa lapar di perut. Jika membahas mengenai jajanan masa sekolah yang legendaris, tentu erat kaitannya dengan masa-masa SD dulu. Sobat Harmoni yang memiliki masa SD pada tahun 90an atau awal 2000an pasti merindukan beberapa jajanan zaman dulu yang kini sudah jarang ditemui. Nah, agar Sobat bisa mengenang manisnya kenangan tentang beragam jajanan saat masih sekolah dulu, simak yuk ulasan di bawah ini!
1. Telur Congkel

Telur congkel ini selalu diburu dan menjadi jajanan favorit karena selain harganya yang murah, rasanya pun cukup enak. Selain itu, Sobat juga bisa meminjam pengait yang digunakan oleh penjualnya untuk membalik telur pesanan kita sendiri.
2. Mie Lidi

Mie Lidi atau lidi-lidian ini adalah makanan yang berasal dari tepung terigu dan tepung sagu yang dibentuk menyerupai sapu lidi lalu ditaburi bubuk cabai atau sekadar garam untuk menciptakan rasa asin dan gurih.
3. Leker

Apakah Sobat mengira bahwa ini adalah crepes? Kalau iya, maka Sobat salah karena makanan ini bernama leker. Teksturnya yang tipis dan bisa diatur basah atau kering, serta isiannya yang bisa dipilih berupa cokelat meses, keju serut, pisang, atau bahkan mi goreng atau sosis dan saus ini memang enak dijadikan makanan ringan.
4. Permen Gulali

Zaman SD memang didominasi oleh jajanan manis, akan tetapi rasa manis yang ada pada jajanan-jajanan ini tentunya masih alami tanpa pemanis buatan atau pewarna berbahaya. Salah satu contohnya yaitu permen gulali buatan tangan sang penjual yang lihai dalam membuat bentuk-bentuk unik.
5. Arbanat

Mungkin jika Sobat mendengar nama Arbanat, Sobat tidak akan tahu bahwa makanan ini adalah ‘rambut nenek’. Sebutan rambut nenek memang lebih terkenal karena orang-orang menilai bahwa warna dan tampilan makanan manis yang satu ini mirip dengan rambut nenek-nenek yang sudah beruban.
6. Es Gabus

Generasi 90an pasti ingat dengan es berwarna-warni yang teksturnya unik ini! Rasanya yang tidak terlalu manis dan menggunakan pewarna makanan alami ini membuatnya sangat aman untuk dikonsumsi.
7. Es Wawan

Masih jadi misteri kenapa es warna-warni ini diberi nama es wawan, namun terlepas dari latar belakang penamaan minuman segar satu ini, lebih baik kita mengingat betapa enaknya es yang dikemas dalam plastik unik ini. Lebih enaknya lagi, kita bisa patungan sama teman buat beli es satu ini karena si penjual bisa memotong es jadi dua bagian agar kita bisa menikmatinya bersama teman yang menjadi partner jajan bareng.
8. Cokelat cepuk Choyo choyo

Cokelat Choyo choyo memang cuma sedikit isinya, cara makannya pun pakai sendok mini. Tapi karena sudah tak sabar ingin makan biasanya anak-anak langsung colek pakai tangan. Terus wadah plastiknya dijilatin deh pakai lidah biar ngga ada cokelat yang tersisa. Ayo ngaku, Sobat juga kayak gitu ngga?
9. Cokelat Eyeglass

Cokelat ini populer saat zaman Saras 008. Jadi cokelat ini sering digunakan untuk sebagai kacamata ala-ala Saras 008. Harga dan rasanya sih nggak seberapa, tapi kalau makan ini udah berasa gaul banget deh.
10. Permen rokok

Permen rokok sangat disukai di akhir tahun 90-an. Kehadirannya di dunia anak-anak mengundang pro kontra karena permen rokok dianggap mengajarkan anak untuk merokok. Bocah-bocah SD terutama laki-laki sangat menggilai permen rokok ini karena mereka ingin seperti orang dewasa. Dulu kebanyakan anak yang melihat orang dewasa merokok menilai hal tersebut keren sehingga mereka ingin mencobanya dengan permen ini agar tidak dimarahi orang tua mereka.
Itulah beberapa jajanan SD zaman dulu yang kini sudah jarang atau bahkan sulit ditemukan. Tentunya masih ada banyak ragam jajanan SD zaman dulu, akan tetapi 10 jajanan di atas dinilai sudah mewakili yang lainnya karena keberadaannya yang memang sudah langka. Kalau bisa menghadirkan salah satu dari mereka, mana yang ingin Sobat nikmati lagi sekarang?
(Dari berbagai sumber)