Mendengar kimono, pasti Sobat akan langsung mengingat negara di mana tokoh kartun Doraemon berasal, Jepang, benar? Seperti halnya Indonesia yang memiliki pakaian tradisional seperti batik, Jepang juga memiliki pakaian tradisional yang tak lain adalah kimono. Secara harfiah, kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti barang). Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut atau pinggang, dan diikat di bagian punggung.
Tapi apa Sobat Harmoni tahu bahwa ada pakaian yang tampak serupa bernama yukata? Selintas kedua pakaian ini memang sama, namun kenyataannya sangat berbeda loh, Sob. Yukata adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Tujuannya agar badan meras sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam dengan berendam di air panas. Untuk lebih jelasnya, simak yuk perbedaan keduanya!
1. Komposisi lapisan baju
Perbedaan yang paling mendasar dari keduanya berupa ada tidaknya lapisan dalam pakaian. Kimono memiliki lapisan berbahan sutra dengan tekstur tertentu di dalamnya. Kimono umumnya memiliki dua lapis kain, yaitu Juban dan Hadajuban. Maka dari itu, kimono lebih cocok dikenakan ketika musim dingin atau saat acara adat maupun kegiatan formal lainnya. Berbeda dari kimono, yukata tidak memerlukan lapisan baju di dalamnya melainkan hanya memakai satu lapis kain saja yaitu Hadajuban sehingga lebih praktis. Hal ini juga disebabkan karena orang-orang di Jepang biasanya memakai Yukata setelah mandi atau setelah keluar dari kamar mandi, karena itu biasanya mereka tidak menggunakan kaus sebelumnya.Yukata juga bisa digunakan untuk acara-acara santai, misalnya acara-acara festival atau bunkasai, berbelanja, menghadiri pesta kembang api, dan lain-lain.
2. Lengan pakaian
Kimono memiliki jenis lengan yang beragam, salah satunya furisode. Lengan jenis ini jadi yang terpanjang dibandingkan kimono lainnya. Kimono yang memiliki lengan panjang hingga menyentuh tanah itu khusus dipakai perempuan yang belum menikah. Lengan pada yukata biasanya tak lebih dari 50 sentimeter.
3. Bahan yang digunakan
Bahan untuk kimono biasanya terbuat dari sutra yang menunjukkan kemewahan, sekaligus estetika sehingga terasa tebal dan hangat ketika digunakan dan cocok untuk musim dingin. Sementara itu, yukata biasanya hanya terbuat dari bahan katun atau polyester.
4. Digunakan tergantung pada musim
Yukata biasa digunakan pada musim panas. Bahan dan kain yang tipis membuatnya lebih nyaman digunakan saat cuaca panas. Sedangkan, kimono biasanya pada musim dingin, baik untuk di luar maupun di dalam rumah. Akan tetapi di Jepang, orang-orang bisa menggunakan Kimono hampir di semua musim, sementara yukata hanya biasanya dikenakan saat musim panas saja. Yukata tidak memiliki lapisan kain di dalamnya, sehingga bila di pakai di musim dingin akan terasa sangat dingin. Orang Jepang umumnya memakai yukata di festival musim panas dan mengenakan kimono di acara-acara penting dan formal. Yukata lebih akrab dengan suasana musim panas karena bahannya lebih tipis dan nyaman. Bahan yang umum digunakan untuk membuat yukata adalah katun sehingga lebih ringan dan mudah menyerap keringat. Oleh karena itu, merawat pakaian yukata sebenarnya lebih mudah dibanding Kimono. Cara mencucinya pun lebih gampang, berbeda dengan Kimono yang harus ekstra hati-hati.
5. Tergantung dengan acara
Yukata lebih sering digunakan di luar ruangan, khususnya acara musim panas seperti pertunjukan hanabi dan festival bon-odori. Sedangkan, kimono lebih sering digunakan pada acara formal seperti kegiatan keagamaan, kelulusan, acara pernikahan, dan lain-lain. Jadi kalau Sobat Harmoni ke Jepang dan sering lihat pakaian khas Jepang ini di jalanan itu yukata, karena desainnya pasti lebih kasual dan simpel.
6. Penggunaan kaos kaki
Ketika memakai pakaian tradisional Jepang, baik itu kimono ataupun yukata, biasanya mereka menggunakan sandal bernama geta atau sori. Saat menggunakan geta atau sori, orang yang mengenakan kimono seringkali memakai kaos kaki. Sedangkan, orang yang memakai yukata tidak menggunakan kaos kaki.
7. Kimono lebih mahal
Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat kimono dan yukata pun berbeda. Kimono terbuat dari kain berbahan wol dan beberapa bahan kimia, sementara yukata hanya dibuat dari kain berbahan kapas. Oleh sebab itu kimono biasanya memiliki harga yang cukup mahal.
Selain
hal-hal di atas, perbedaan keduanya yang lain yaitu kimono dan yukata perempuan
sama-sama dililit obi di bagian bawah dada. Namun, obi untuk kimono lebih lebar
dan bentuknya dapat dibuat lebih megah, misalnya bentuk kupu-kupu.
Ada pula obi kimono yang menggunakan bantal di
dalam bagian belakang untuk menciptakan bentuk anggun. Obi untuk yukata lebih
sederhana dan tidak memerlukan bantal di bagian belakang, cukup dibentuk pita.
Adapun obi yukata untuk pria lebih tipis dan sederhana serta dililit di
pinggang. Untuk pakaian formal, pria Jepang mengenakan kimono dan hakama
sebagai bawahan.
Itulah perbedaan antara kimono dan yukata. Jadi mulai sekarang, kalau lihat pakaian asal jepang ini perhatikan dulu ya, Sob. Jangan langsung bilang kimono aja 😀
(Dari berbagai sumber)