Traveling atau jalan-jalan ini adalah salah satu aktivitas yang biasanya menjadi hobi bagi sebagian orang. Konon, kegiatan harian yang terasa sangat melelahkan pun akan terhapus dengan mengeksplorasi tempat-tempat menarik yang bisa memanjakan diri. Setiap tahunnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan selalu berubah-ubah. Contohnya beberapa waktu lalu, orang-orang lebih tertarik untuk mengeksplorasi tempat-tempat bernuansa alam seperti mendaki gunung atau berkemah. Namun belakangan ini, minat masyarakat lebih cenderung kepada tempat-tempat yang menyediakan interior unik yang menarik untuk diabadikan dalam potret kamera, atau biasa disebut sih instagrammable ya, Sob.
Arjan Dijk, Senior Vice President dan Chief Marketing Officer Booking.com berpendapat bahwa dalam memasuki dekade baru, para traveler memiliki rasa ingin tahu tinggi dan juga cakap teknologi melalui pengembangan produk, layanan, dan fungsi sehingga mempermudah semua orang untuk bisa menjelajahi dunia. Lalu bagaimana kira-kira tren traveling di tahun 2020 mendatang ya?
1. Transformative Travel
Tujuan traveling kini bukan cuma sekadar berpose dengan latar pegunungan atau karya seni yang instagrammable. Para traveler justru mendambakan sebuah pengalaman unik dan personal yang bukan cuma sekadar bisa diingat di hari tua, tetapi juga bisa menransformasi diri sendiri. Karena itu, pengalaman para wisatawan yang dicari adalah sebuah perjalanan berarti, penuh makna, dan juga mengubah pandangan hidup. Biasanya, paker travel yang ditawarkan beberapa agen perjalanan pun akan berupa community work dimana wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal serta memberikan sumbangsih kepada mereka, atau juga berbentuk yoga retreats sekaligus paket kesehatan dengan fasilitas mewah.
2. Munculnya Traveler ‘Kota Kedua’
Wisata kota kedua ini berarti mengeksplorasi tempat-tempat yang tidak terlalu populer untuk mengurangi over-tourism dan melindungi lingkungan. Hal ini akan semakin diminati mengingat bahwa saat ini pun pola pikir para traveler sudah mulai berubah. Misalnya saja di Bandung tepatnya di Lembang, beberapa tempat wisata terkenal selalu ramai oleh pengunjung terutama di akhir pekan atau hari libur nasional. Hal ini juga berakibat pada meningkatnya kendaraan yang ada sehingga memicu terjadinya kemacetan. Niatnya mau melepas rasa lelah, kalau dihadapkan dengan kemacetan panjang tentu malah akan membuat stres, kan? Maka dari itu tak sedikit traveler global lebih memilih tujuan perjalanan ke tempat yang tidak terlalu terkenal tapi serupa.
3. Adanya Peluang Wisata Kuliner
Tahun depan popularitas wisata kuliner akan semakin meningkat dan menjadi faktor penting bagi banyak orang dalam mengambil keputusan mengenai rencana travelling-nya. Selain berlomba-lomba untuk membuat reservasi di restoran-restoran ternama, tempat makan tersembunyi yang menjadi favorit penduduk lokal juga akan menjadi incaran banyak orang yang mendambakan pengalaman kuliner yang tidak biasa. Oleh karena itu, jika Sobat berencana untuk traveling ke suatu tempat terutama jika bersama-sama dengan keluarga atau teman, lebih baik lakukan reservasi terlebih dahulu karena Sobat mungkin akan mendapat banyak pesaing yang juga mengincar tempat makan yang sama.
4. Serba Lengkap
Traveler menginginkan waktu yang efisien saat berlibur. Jadi daripada memilih satu tema untuk seluruh liburan, tahun depan akan semakin banyak traveler yang mencari pengalaman menyenangkan yang lengkap atau ‘all-amusive’, dengan pergi ke destinasi yang menawarkan beragam pilihan aktivitas dan atraksi. Industri travel akan terus mempermudah traveler dalam menyesuaikan rencana perjalanan dengan lebih banyak ragam, promo, dan rute, supaya mereka dapat menikmati destinasi ‘all-amusive’ ini dengan optimal.
5. Bergantung Pada Teknologi
Traveler akan lebih banyak mengandalkan teknologi untuk menentukan aspek-aspek penting dalam membuat keputusan. Akan bermunculan teknologi yang dapat menginspirasi dan mengatasi masalah dengan mudah. Beberapa traveler berharap adanya teknologi baru dan akan memakai aplikasi yang bisa mempercepat dan mempermudah mereka untuk menjelajahi serta memesan aktivitas secara real time ketika bepergian.
6. Slow Traveling
Di tahun 2020 diprediksi banyak traveler yang justru akan melambatkan perjalanannya. Bahkan beberapa di antaranya memilih untuk mengambil rute yang lebih jauh hanya agar bisa lebih menikmati perjalanannya. Ada juga yang tidak keberatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di perjalanan mereka selama jenis transportasinya dinilai unik.
7. Hewan Peliharaan
Banyak pemilik hewan peliharaan yang menganggap bahwa peliharaan mereka sudah seperti anak sendiri, jadi tidak heran kalau di tahun 2020 akan semakin banyak orang yang melakukan traveling dengan membawa hewan peliharaan. Akan ada semakin banyak traveler yang mementingkan kebutuhan hewan peliharaannya sebelum kebutuhan diri sendiri saat memutuskan destinasi, akomodasi, dan aktivitas yang akan dilakukan.
8. Perjalanan Jangka Panjang
Kini masa pensiun bukan lagi soal mencapai usia tertentu dan meninggalkan dunia kerja. Semakin banyak orang yang secara sengaja merencanakan pensiun dini berkat rencana perjalanan impian. Traveler global melihat aktivitas traveling ini sebagai cara yang sempurna untuk menghabiskan waktu luang.
Liburan akhir tahun ini, jenis traveling mana nih yang jadi impian Sobat Harmoni?
(Dari berbagai sumber)