Dua pekan terakhir fenomena pertumbuhan sarang dibarengi serangan Tawon vespa meneror beberapa tempat di Indonesia. Puluhan orang meninggal dunia di Jawa Tengah akibat serangan tawon ini, namun beberapa orang yang juga mengalami kejadian serupa berhasil diselamatkan dengan mendapat penanganan khusus.
Salah satu korban yang merupakan warga Klaten, Nur Fahrudin, mengaku bahwa rasa sakit akibat sengatan lebah tersebut seperti dipukuli dengan palu. Bagian tubuhnya yang disengat membengkak, tulangnya terasa linu, dan ia pun mengalami demam tinggi serta pusing kepala. Serangan lebah yang menimpanya itu bermula ketika ia membersihkan sarang lebah di bagian atap teras rumah karena persis di bawah atap itu sering dipakai anak-anak bermain. Ia memutuskan untuk membersihkan sarang yang berukuran sekitar satu ember sedang tersebut tanpa bantuan orang yang ahli. Peralatan yang digunakan pun sederhana, yaitu jas hujan dan helm untuk melindungi tubuh serta kepala. Kemudian ia membalut tangan dengan kain dan plastik. Namun, perlengkapan yang dipakainya ternyata masih bisa ditembus oleh sengatan lebah-lebah yang marah karena sarangnya dirusak.
Lalu apa sebenarnya jenis tawon ini? Berikut beberapa fakta yang perlu Sobat ketahui mengenai tawon vespa:
1. Ciri-ciri
Warna tawon ini didominasi hitam dengan gelang warna kuning atau oranye di bagian perutnya. Perlu diketahui bahwa tawon ini adalah jenis predator, dan bukanlah jenis lebah madu. Ratu lebah vespa berukuran sekitar 3 cm, pejantannya 2,6 cm, dan pekerjanya berukuran 2,2 – 2,5 cm. Saat ratunya membuat koloni baru maka akan terbentuk sarang baru juga yang berbentuk oval seperti buah menggantung untuk menampung larva. Satu koloni bisa memiliki lebih dari satu ratu sehingga jumlahnya akan terus bertambah.
2. Mengundang kelompok
Saat sengatan pertama, tawon akan mengeluarkan feromon atau senyawa yang dapat memicu lebah lain ikut menyerang. Serangan pertama ini dapat berubah menjadi serangan koloni yang mematikan. Tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam. Oleh karena itu, jika melihat adanya sarang tawon, usahakan untuk tidak merusaknya ya, Sob. Terutama pada jenis lebah ini karena mereka mempunyai kemampuan memanggil kawanannya untuk melakukan serangan balik.
3. Dampak sengatan
Korban sengatan tak sampai meninggal, tapi akan mengalami alergi dengan gejala bengkak. Bengkak tersebut dapat ditangani dengan cara kompres menggunakan es atau obat-obatan antihistamin dan corticosteroid. Akan tetapi, jika tidak ditangani selama 1×24 jam atau tawon yang menyerang dalam jumlah banyak, hiperalergi berlanjut menjadi reaksi alergi berat yang dapat menimbulkan risiko rusaknya organ tubuh. Tawon ini mempunyai racun sengat sehingga orang yang menerima sengatan cukup banyak dapat mengalami kematian, terutama pada orang yang sensitif atau alergi dengan racun sengat.
4. Memindahkan sarang
Meski berbahaya, sarang tawon ini dapat dipindahkan secara aman jika dilakukan dengan benar. Beberapa alat yang perlu disiapkan antara lain kantong plastik bening agak tebal, pisau dapur, kapas, dan cairan etil asetat untuk membuat lebah dalam kondisi pingsan. Pemindahan sarang tawon lebih baik dilakukan ketika kondisi gelap. Sebelum memindahkan, pastikan semua lebah telah berada di dalam sarangnya. Masyarakat dapat meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk mengurangi segala risiko yang ada.
5. Tempat hidup
Tawon vespa ini hidup di kawasan subtropis Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia. Lebah ini memiliki 11 subspesies di mana spesies yang terdapat di Indonesia merupakan jenis tawon vespa affinis indosinensis dan vespa affinis moluccana. Kawanan tawon vespa selalu mencari tempat rimbun untuk membangun sarang. Tawon ini juga menjadi predator pemangsa serangga lain dan sering berkeliaran di tanaman, termasuk bunga tanaman pisang. Mereka juga bisa hidup dengan memakan buah, serangga dan bangkai yang terdapat di tumpukan sampah warga. Maka jika sampah tidak ditangani secara benar, hal ini memungkinkan lebah cepat beradaptasi dan berkembang biak.
6. Menyerang manusia
Habitat tawon ini sebenarnya berada di hutan dataran rendah. Namun saat ini, wilayah hutan semakin berkurang karena pembangunan yang dilakukan manusia. Akibatnya, tawon ini membuat sarang di atap rumah-rumah dan hidup terlalu dekat dengan manusia sehingga risiko disengat pun menjadi meningkat.
Ketua tim penanganan tawon vespa affinis Pemkab Klaten, dokter Rony Roekmito, menjelaskan tawon itu racunnya bisa mematikan jika tidak cepat ditangani dengan metode yang tepat. Hal yang fatal adalah jika racunnya telah menyerang limpa dan ginjal. Apabila kedua organ tersebut terkena racun, maka keduanya pun tidak akan berfungsi dengan baik lagi untuk menyaring racun dalam tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh pun melemah dan mampu menyebabkan kematian korbannya. Oleh karena itu, korban serangan lebah ini diharapkan sesegera mungkin untuk memeriksakan diri ke puskesmas, rumah sakit, atau dokter untuk mendapat penanganan khusus.
Nah, Sob, tidak ada salahnya nih jika kita melakukan upaya pencegahan dengan membersihkan sampah di sekitar kita, karena jika tidak, hal itu mungkin akan menjadi sumber makanan dan perkembangbiakan mereka. Penanganan terpadu juga diperlukan. Misalnya Damkar bisa menangani sarang tawon, Dinas Lingkungan Hidup bisa menangani pohon dan sampah, dan juga Dinas Kesehatan bisa menangani korban serta melakukan sosialisasi pada masyarakat.
(Dari berbagai sumber)