Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menginstruksikan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) untuk menginventarisir potensi inovasi yang muncul di acara Bandung Inovation Contest and Coaching Clinic (Iconic) 2019. Utamanya inovasi yang bisa diaplikasikan guna meningkatkan pelayanan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada masyarakat.
Yana cukup terkesan dengan beragam inovasi yang muncul pada Bandung Iconic 2019. Terutama dari peserta dari pihak swasta atau kelompok masyarakat. Baik itu dengan berbasiskan pada kecanggihan teknologi maupun terobosan berupa gerakan dan program yang dinilainya mampu lebih tepat menjangkau sasaran.
“Hari ini temen-temen memamerkan berbagai inovasinya. Kita cari mana yang bisa disinergikan dengan dinas. Sehingga aplikasi ini bisa terintegrasi dan dimanfaatka. Ujung-ujungnya semua untuk peningkatan pelayanan masyarakat,” ucap Yana usai membuka Bandung Iconic 2019 di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Bandung, Sabtu (30/11/2019).
Yana menyempatkan diri menjajaki semua stan yang ada di Bandung Iconic 2019. Di beberapa lokasi juga dia menggali lebih dalam perihal inovasi yang ditampilkan.
“Difabel ada bagus tadi pemberdayaan, digital library yang dari intel ini kita bisa buat kaya pojok baca Ada yang untuk dishub, ada maping wisata,” ujarnya.
“Ternyata banyak sekali yang bisa disinergikan dengan kebutuhan dinas terkait dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik yang semakin cepat, murah dan terutama akuntabel,” imbuhnya.
Selain itu Yana juga berharap inovasi ini bisa menjadi acuan dalam menentukan kebijakan. Karena data dan gambaran lapangan yang terhimpun lebih akurat.
“Semua aplikasi ini ketika ditampilkan di command center, Pak Wali dan saya bisa mengambil keputusan dan kebijakan secara benar, baik dan terukur based on data. Karena semuanya berdasarkan data yang sudah dianalitik juga,” ungkapnya.
Menindaklanjuti arahan dari wakil wali kota ini, Kepala Bappelitbang Kota Bandung, Ahyani Raksanagara segera mendata inovasi yang memiliki potensi untuk bisa disinergikan dengan program Pemkot.
“Kita akan maping dulu semua yang kaitannya dengan dinas atau program. Kalau yang sudah ada tinggal sinergikan. Kalau tidak ada, kita cari sumber anggaran lain misalnya dari CSR,” kata Ahyani.
Bandung Iconic 2019 ini akan berlangsung selama dua hingga 1 Desember. Pameran ini diikuti diisi 300 stan memamerkan inovasinya. Selain itu, ada juga coaching clinic digital bisnis, barista dan tea maker, animasi dan video mapping.
KABAG HUMAS SETDA KOTA BANDUNG