CIMAHI.- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi menetapkan tiga komunitas masyarakat meraih peringkat terbaik kompetisi Inovasi Penanggulangan Kemiskinan tingkat Kota Cimahi 2019.
“Dari hasil penilaian administrasi, wawancara, dan pemantauan lapangan, tim independen memilih 3 komunitas terbaik atas inovasi penanggulangan kemiskinan,” ujar Sekertaris Bappeda Kota Cimahi Yulia Fitri Mulyati, Kamis 28 November 2019.
Tiga komunitas terbaik Kompetisi Inovasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Cimahi 2019 yaitu Yayasan Kelompok Belajar (Kejar) Aurora di Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata-Cihanjuang Gg. Irigasi Kel. Cibabat. Komunitas kedua yaitu Masyarakat Gotong Royong (Magot) di Jalan Lapang Tembak Selatan Kel. Padasuka. Komunitas ketiga yaitu Kelompok Pemelihara Lingkungan Sehati di Jalan Baros Kel. Utama. Menurut Yulia, kompetisi tersebut menjadi upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan. Tugas dan tanggungjawab dalam melakukan pengentasan kemiskinan bukan pemerintah saja, tapi tugas dan tanggungjawab semua pihak.
“Dalam hal ini inovasi penanggulangan kemiskinan mengarah ke pemberdayaan masyarakat dan hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitarnya,” ungkapnya. Kegiatan tersebut merupakan program Pemprov Jabar dan baru digelar tahun ini. “Hasilnya akan diajukan ke Pemprov Jabar dan ditindaklanjuti lewat program CSR untuk aplikasi dan pengembangan inovasi tersebut,” jelasnya.
Inovasi tersebut diharapkan bisa menginspirasi terhadap komunitas masyarakat yang lainnya. “Dengan demikian, bisa mengurangi kemiskinan secara signifikan di Kota Cimahi. Selain komunitas masyarakat, Pemkot Cimahi mendorong jajaran perangkat daerah (PD) membuat inovasi untuk penanggulangan kemiskinan. Sistem data terpadu menjadi kunci keberhasilan program pengentasan kemiskinan di Kota Cimahi.
“Penanggulangan kemiskinan harus menjadi perhatian karena hampir semua indikator ada di perangkat daerah sehingga setiap perangkat daerah mempunyai andil dalam pencapaian tujuan penanggulangan kemiskinan. Dorong pengentasan kemiskinan lewat inovasi,” ujar Wakil Walikota Cimahi Ngatiyana.
Penanggulangan kemiskinan dengan inovasi yang komprehensif memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. “Penanggulangan kemiskinan tidak bisa sendiri. Terutama perlu lebih melibatkan peran masyarakat dan komunitas karena bukan hanya terbatas objek melainkan subjek penanggulangan masyarakat,” tuturnya.***
Sumber : https://cimahikota.go.id