Hari ini tanggal 14 November merupakan Hari Diabetes Sedunia yaitu kampanye kesadaran global terhadap penyakit diabetes mellitus. Tapi apakah Sobat tahu mengenai latar belakang mengapa Hari Diabetes ini jatuh pada tanggal 14 November?
Penyakit diabetes menjadi sesuatu yang menakutkan bagi setiap orang karena penyakit yang satu ini bisa dibilang merupakan penyakit yang mematikan. Apalagi, jumlah penderita diabetes setiap tahun terus mengalami peningkatan. Tak hanya dari lingkungan keluarga, teman, kenalan bahkan relasi juga kadang mengidap penyakit tersebut. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diabetes sering dikaitkan dengan gaya hidup dan pola makan seseorang yang buruk dan mengakibatkan meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu, ada juga faktor keturunan dari orangtua yang menurun ke anaknya secara langsung.
Diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tak memproduksi insulin (hormon untuk mengatur kadar keseimbangan gula darah/glukosa) yang cukup atau tubuh tak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin berfungsi untuk menginformasikan sel agar membuka sehingga mereka bisa menyerap glukosa dari darah dan dapat menggunakannya sebagai bahan bakar untuk energi. Jika glukosa tidak bisa masuk dalam sel, organ tubuh tidak akan memiliki ‘bahan bakar’ dan gagal untuk bekerja. Oleh sebab itu, seiring berjalannya waktu, diabetes dapat mengganggu fungsi organ tubuh manusia. Beberapa organ tubuh akan bekerja tak semestinya dan bahkan ada pula yang harus diamputasi. Maka dari itulah, setiap tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day) yang juga menandai hari kelahiran Frederick Banting yang menemukan insulin pada tahun 1922 bersama dengan Charles Best.
Nama ‘diabetes’ pertama dicatat dalam bahasa Inggris, pada kata “diabete” dalam teks medis yang ditulis sekitar tahun 1425 M. Pada tahun 1675, Thomas Willis yang merupakan seorang dokter menambahkan kata ‘mellitys’ untuk melengkapi kata diabetes. Hal ini didasari pada rasa manis yang berasal dari urine yang banyak diperhatikan dan diteliti oleh orang Yunani kuno, Cina, Mesir, India, dan Persia seperti yang terlihat dari literatur mereka. Pada tahun 1919, Dr Frederick Allen dari Rockefeller Institute di New York menerbitkan ‘Peraturan Diet Total dalam Pengobatan Diabetes’ yang memperkenalkan terapi diet ketat atau pengobatan kelaparan sebagai cara untuk mengelola diabetes. Setelah itu, Frederick Banting dan Charles Herbert Best mengembangkan dan menemukan insulin untuk diabetes. Hal ini menyebabkan ketersediaan pengobatan yang efektif untuk diabetes pada tahun 1922. Atas jasanya, Frederick Banting menerima Hadiah Nobel dalam Fisiologi.
Pada Januari 1922, Leonard Thompson, seorang pasien amal di Rumah Sakit Umum Toronto, menjadi orang pertama yang menerima suntikan insulin untuk mengobati diabetes. Thompson pun mampu hidup 13 tahun setelahnya sebelum kemudian meninggal karena penyakit pneumonia (radang paru-paru) pada usia 27 tahun.
Menurut jurnal yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, World Diabetes Day (WDD) diperingati untuk meningkatkan perhatian terhadap penderita diabetes yang terus meningkat di dunia. Hari Diabetes Sedunia ini dapat menarik perhatian politik serta publik sehingga dapat membuat orang-orang semakin waspada.
Adapun logo Hari Diabetes Sedunia yaitu lingkaran biru yang diadopsi pada tahun 2007 setelah disahkannya Resolusi PBB tentang diabetes. Simbol resmi PBB untuk diabetes adalah cincin sederhana dengan warna biru yang sama dengan yang digunakan pada Bendera PBB dan banyak simbol PBB lainnya, juga dikenal sebagai ‘Pantone 279’. Diameter dalam cincin adalah 70 persen dari diameter luar. Simbol cincin dipilih karena mudah dipajang dan bahkan bisa dilukis di dinding atau spanduk buatan sendiri. Selain itu, simbol ini juga telah digunakan secara luas di alam dan di banyak budaya untuk melambangkan persatuan, kehidupan, dunia dan kesehatan. Lingkaran biru ini merupakan simbol global untuk kesadaran diabetes dan menandakan kesatuan komunitas diabetes global dalam menanggapi diabetes.
Pada tahun 2016, Hari Diabetes Dunia dirayakan oleh lebih dari 230 anggota asosiasi IDF dari lebih 160 negara dan wilayah, serta dengan organisasi-organisasi lain seperti perusahaan, badan kesehatan, politisi, selebriti, dan orang-orang yang hidup dengan diabetes dan keluarga mereka. Kegiatan tersebut meliputi skrining diabetes, kampanye di program-program radio dan televisi, acara olahraga, dan lain-lain. Pada tahun 2018-2019, tema dari Hari Diabetes Sedunia adalah ‘Family and Diabetes’ atau ‘Keluarga dan Diabetes’. Sementara pada tahun 2017 tema yang diangkat adalah ‘Women and Diabetes‘ atau ‘Wanita dan Diabetes’.
Nah Sobat, di Hari Diabetes Sedunia ini, mari kita ingatkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita untuk mewaspadai penyakit ini. Meski ada berbagai upaya penyembuhan dan insulin pun telah ditemukan, hal itu belum bisa menyembuhkan diabetes secara total. Kita tetap perlu melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk bisa terhindar dari serangan diabetes dengan istirahat yang cukup, mengatur berat badan, mengecek kadar gula darah, olahraga yang teratur, serta mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Bagaimana pun mencegah lebih baik daripada mengobati. Ingat ya, Sob, sehat itu mahal!
(Dari berbagai sumber)