Sejarah terjadinya uang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan ekonomi, yaitu pertukaran (perdagangan). Kegiatan pertukaran muncul karena manusia tidak bisa memproduksi sendiri semua barang yang dibutuhkan, terutama pada perekonomian yang sudah maju. Oleh karena itu, manusia berusaha menemukan alat atau barang yang dapat mempermudah kegiatannya, termasuk kegiatan pertukaran.
sebelum ada uang orang zaman dahulu menggunakan sistem barter, barter adalah pertukaran barang atau jasa yang terjadi tanpa ada penggunaan uang karena pada zaman dahulu belum ada uang. Barter di pergunakan sedemikian rupa sehingga bermanfaat untuk kedua belah pihak yang melakukan barter.
Barter tidak hanya di pergunakan untuk pertukaran barang dengan barang, tetapi barter juga bisa di gunakan untuk pertukarkan jasa dengan barang. Barter tidak hanya di pergunakan untuk satu wilayah saja tetapi barter juga bisa di gunakan di luar wilayah, contohnya ada orang yang berada di Sumatera barter dengan orang yang berada di jawa. Barter memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan barter yaitu:
- Susah menemukan barang yang kita butuhkan. Contohnya, disaat kita membutuhkan pertukaran beras malah yang kita dapat pertukaran ikan.
- Harga yang di dapatkan tidak seimbang.
- Kesulitan menemukan orang yang saling membutuhkan barang secara bersamaan.
Kelebihan barter yaitu, Mempermudah seseorang untuk menemukan apa yang mereka inginkan. Tapi Semakin lama, kelemahan sistem barter ini semakin terlihat, mereka semakin sulit menemukan orang yang ingin ditukarkan barangnya.
Contoh: Ada orang yang ke pasar membawa beras dua kilo, sementara di rumahnya dia butuh kulkas dua pintu. Nah, susahkan, tuh menemukan orang yang punya kulkas dua pintu dan mau ditukar dengan beras dua kilo Jadikan, si orang tadi gagal memenuhi kebutuhannya akan kulkas dua pintu.
Demi mengatasi masalah ini, akhirnya manusia berpikir dan memutuskan untuk membuat alat tukar dari barang-barang tertentu. Bangsa Romawi, misalnya. Pada akhirnya menjadikan garam sebagai alat tukar di masanya.
Kamu mungkin berpikir “Emangnya garam berharga banget ya?” atau “Untuk beli satu sapi butuh berapa garam?” Jawabannya adalah, karena pada masa itu, garam cenderung barang yang mudah didapatkan dan diproduksi. Garam bahkan membawa pengaruh besar bagi alat tukar sampai sekarang.
Garam dan barang lain yang berfungsi sebagai alat tukar ini pada awalnya menjadi alternatif manusia untuk melakukan transaksi. Namun, masalah kembali ditemukan. Barang-barang ini tidak punya daya tahan yang cukup lama.
Seiring perkembangan zaman, barang-barang ini pun digantikan oleh logam seperti emas, perak, dan tembaga. Alasannya, tentu karena emas dan perak punya nilai dan daya tahan yang lama. Alat tukar ini dinamakan dengan “uang barang”. Pada masa inilah manusia “lepas” dari yang namanya sistem transaksi tukar-menukar barang.
Masalahnya, logam tidak cocok untuk transaksi dalam jumlah besar. Zaman sekarang aja kita malas kalau beli barang dengan “Recehan” yang banyak. Bayangkan kalau kamu harus membeli hewan ternak dengan recehan. Butuh berapa karung? Selain merepotkan, logam punya kekurangan yakni berat, perlu ruang yang besar, dan jumlah pengangkut yang banyak.
Hal ini lah yang menyebabkan diciptakan alat tukar uang kertas
Pada mulanya, kertas yang digunakan adalah kertas bukti-bukti kepemilikan emas atau perak. Mulai saat itu, logam (uang barang) tidak lagi dipergunakan dan orang-orang memilih untuk menggunakan kertas.
Kertas ini yang selanjutnya menjadi cikal-bakal uang kertas yang ada saat ini.
Di Indonesia sendiri, mata uang yang beredar pertama kali disebut dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). ORI ditetapkan pada tanggal 29 Oktober 1946, dan beredar di seluruh Indonesia keesokan harinnya. Baru, deh, setelah itu melewati proses yang panjang hingga akhirnya de Javasche Bank berubah nama menjadi Bank Indonesia yang menjadi Bank Sentral di Indonesia. Bank inilah yang pada akhirnya menentukan harga, ciri, dan bahan uang yang digunakan sampai saat ini.
Sekarang dengan adanya uang semuanya menjadi mudah, kita tidak perlu melakukan sistem barter seperti dahulu. Pengertian uang sendiri adalah alat tukar menukar atau alat pembayaran yang sah yang digunakan oleh masyarakat. Fungsi uang yaitu:
- Untuk alat tukar menukar
- Satuan hitung, maksudnya uang digunakan untuk menentukan nilai atau harga suatu barang.
- Alat penyimpan kekayaan. Contohnya, menabung, deposito.
- Untuk alat pembayaran yang sah.
Dengan adanya uang semuanya menjadi lebih mudah. Seperti kita ingin membeli apel dipasar disitu kita bisa membandingkan langsung mana harga apel yang lebih murah dari penjual satu ke penjual yang lainnya. Perkembangan uang sangat pesat dahulu kita melakukan transaksi apapun dengan menggunakan sistem barter tapi sekarang zaman sudah berkembang dan sudah ada uang jadi kita melakukan transaksi apapun dengan menggunakan uang.
Nominal uang dahulu berbeda dengan sekarang, dulu nominal mata uang lima ratus rupiah berbentuk kertas sedangkan sekarang diganti menjadi logam, dan sekarangpun seribu rupiah ada yang berbentuk logam. Dan sekarang bank Indonesia mengeluarkan uang rupiah kertas dan uang rupiah logam tahun emisi 2016 sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara kesatuan republik Indonesia.
(Dari Berbagai Sumber)