inas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta masyarakat waspada dalam menghadapi musim peralihan dari kemarau ke hujan atau disebut pancaroba.
Sebab, tren kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) biasanya bakal meningkat ketika memasuki musim peralihan. Hal itu disebabkan populasi nyamuk aedes aegypty yang cenderung lebih banyak.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan ini memasuki musim pancaroba dimana hujan akan turun sesekali. Sementara musim hujan diprediksi terjadi November mendatang. Genangan-genangan air sisa hujan itu lah yang bisa membuat populasi nyamuk bertambah.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Romi Abdurakhman, melalui staffnya Eka Febriana mengatakan, peningkatan kasus DBD itu disebabkan banyaknya genangan air yang tidak terpahitkan oleh warga sehingga munculnya populasi nyamuk.
“Mau musim hujan banyak genangan air, di situ banyak nyamuk baru dan populasi nyamuk meningkat,” katanya saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Senin (21/10/2019).
Meningkatnya kasus DBD itu terlihat dari pengalaman musim pancaroba tahun lalu. Dimana pada akhir tahun kasusnya mulai meningkat. Puncaknya terjadi pada awal tahun 2019 atau saat musim hujan. Total kasus DBD Januari lalu mencapai 349 kasus.
“Awal tahun ini (2019) kasusnya memang meningkat. Kalau totalnya tahun ini sampai September ada 873 kasus ” katanya.
Untuk mencegah peningkatan kasus DBD, lanjutnya, pihaknya mulai melakukan persiapan. Seperti terus menggalakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pihaknya sudah memiliki konsep baru dalam melakukan PSN, yakni dengan dengan membentuk kade Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah. Kadernya tentu saja salah satu anggota keluarga di setiap rumah.
“Kalau pencegahan pasti dilakukan sebelum penularan. Dari mulai sekarang digiatkan lagi PSN. Strateginya kita minta tolong ke Puskesmas buat percontohan. Setiap kelurahan satu RW dulu jadi percontohan. Nanti kita evaluasi,” jelas Romi.
Selain dengan PSN, siapnya juga menyiapkan petugas fogging untuk memberantas pupulasi nyamuk aedes aegypti, jenis nyamuk yang membawa virus dangue sehingga menyebabkan demam berdarah.
Pihaknya mengimbau masyarakat tetap menjaga lingkungan dan kesehatan tubuh.
Caranya cukup mudah, yakni dengan menyingkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air. Apabila ada anggota keluarga yang terjangkit demam, segeralah dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Singkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air,” imbuhnya.
Sumber : https://cimahikota.go.id