Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi mengungkapkan hasil kajian review masterplan drainase Kota Cimahi yang dilakukan oleh konsultan sepanjang tahun 2018.
Kesimpulan dari hasil kajian terbaru itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi harus memperlebar sungai-sungai. Khususnya yang ada di wilayah hilir yang akan masuk ke Kabupaten Bandung.
“Kesimpulannya memang 20 tahun ke depan kita harus memperlebar sungai terutama di hilir hilirnya yang mau ke Kabupaten Bandung,” ungkap Kepala Seksi Drainase pada DPKP Kota Cimahi, Rabu (16/10/2019).
Ada sejumlah sungai yang dikaji dalam review masterplan drainase kota, seperti Sungai Cilember, Sungai Cimahi, Sungai Cibeureum, Sungai Cihaur dan Cibiuk. Menyempitnya beberapa sungai itulah yang menjadi permasalahan banyaknya genangan di Kota Cimahi.
“Kenapa kita banyak genangan, banjir ternyata setelah dimodelkan kapasitas sungai di kita semuanya sudah kurang memadai,” terang Sambas.
Dalam hasil kajian juga disebutkan, setidaknya ada 17 titik lokasi yang harus dijadikan kolam retensi air atau kolam pengendali banjir. Namun tentu saja untuk membuat kolam retensi tersebut harus ada yang dikorbankan, yakni pembebasan lahan.
“Kita di masterplan mengembangan ekodrainase atau drainase berwawasan lingkungan. Memang kita sudah membidik ada 17 lokasi potensial untuk dijadikan kolam retensi. Itu yang harus ditindaklanjuti lebih mendalam,” terangnya.
Untuk menindaklanjuti hasil review masterplan drainase kota, pihaknya memiliki waktu hingga 20 tahun ke depan sesuai jangka waktu yang ada dalam kajian. Langkah awal pihaknya adalah dengan membuat Peraturan Walikota (Perwal) sebagai dasar hukum.
“Kedua kita akan memasukan rencana induk ini untuk menyusun RPJMD berikutnya sampai 2030,” katanya.
Kemudian untuk menjaga agar tidak semakin banyak genangan air, pihaknya meminta semua masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Khususnya ke dalam drainase dan sungai.
Sebab kebiasaan itu akan menyumbat aliran air sehingga tersumbat dan terjadi genangan atau bahkan kemungkinan terburuknya yakni banjir. “Kesadaran masyarakat tidak membuang sampah harus ditingkatkan. Prilaku buang sampah itu bisa membuat cepat penuhnya kapasitas sungai,” imbuh Sambas.