KOTA BANDUNG – Kesehatan menjadi salah satu faktor dominan yang memengaruhi proses pembangunan. Apabila masyarakat tidak sehat, program pembangunan sehebat apapun tidak akan berjalan.
Demikian dikatakan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat memberi sambutan dalam Rapat Tahunan Anggaran (RTA) ke-18 Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) dan Konferensi Internasional di El Royale Hotel, Kota Bandung, Kamis (10/10/19).
“Kesehatan menjadi faktor dominan dalam pembangunan. Sehebat apapun program Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) atau Pemerintah Pusat, kalau masyarakatnya tidak sehat tidak akan ada manfaatnya,” kata Uu.
“Silahkan (misalnya) dunia pendidikan berbicara strategi pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi kalau masyarakatnya sakit tidak akan sukses. Artinya dunia kesehatan faktor dominan dalam pembangunan,” lanjutnya.
Uu pun mengakui bahwa masalah kesehatan, infrastruktur, dan pengangguran menjadi prioritas Pemdaprov Jabar. “Tapi minimal kepemimpinan Pak Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) dan Pak Uu sebagai wakilnya memiliki progres dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jawa Barat lima tahun yang akan datang,” ucapnya.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, Pemdaprov Jabar menggagas sejumlah program, seperti Jabar Quick Response (JQR), Mobile Puskesmas (Mpus), dan Rumah Singgah Humanis (Rangganis).
“Kami memiliki beberapa program untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Karena pemerintah harus hadir di saat masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan,” katanya.
Dengan adanya program-program tersebut, Jawa Barat diharapkan menjadi daerah Nomor 1 dalam hal pelayanan dan akses kesehatan. Hal ini juga memperlihatkan kepada publik bahwa negara hadir di tengah-tengah warga.